DEDY TRANS. MESKI EKOR HITAM, MB KIAN SANTANG MASUK TIGA BESAR

MURAI BATU KIAN SANTANG

Sudah Burung Ndeso, Ekor Hitam, Eh... Tapi Stabil Masuk Papan Atas Event Akbar

Anda para murai batu mania boleh jadi mengenalnya, atau paling tidak pernah membaca atau mendengar namanya. Kian Santang, murai batu ekor hitam ini prestasinya lumayan juga. Bisa stabil bertahan di papan atas saat diturunkan di event-event akbar.

Lihat saja, di Piala Raja bisa masuk 5 besar. Dari situ mendapat wildcard/tiket gratis turun di Khofifah Cup. Di Piala Walikota Yogyakarta juga diturunkan, meraih posisi ke-2. Diturunkan di Perang Bintang - Bupati Cup Ngawi, kembali masuk ke-4. Pun saat digantang di Khofifah Cup, lagi-lagi masuk posisi ke tiga.

 

 

DEDY TRANS DAN TROPI KHOFIFAH

 

Data di atas adalah prestasi beberapa event terakhir setelah mabung. Bila dirunut lebih ke belakang lagi, prestasinya juga tak kalah mentereng. Di Presiden Cup V juara 2, Piala Mataram Yogyakarga juara 2, Piala Canting II juara 1, dan Murai Batu Bird Champion (BnR) juara 2 dan 3.

Padahal, Kian Santang jenis ekor hitam. Jenis yang oleh banyak murai batu mania dianggap masih kasta ke-2 setelah ekor putih. Sebagian masih beranggapan ekor hitam itu sangat sulit, kalau tidak mau mengatakan tidak bisa, merebut juara 1 di kelas umum yang sebagian besar diikuti jenis ekor putih.

Dedy Trans, sang pemilik, mengaku percaya setiap burung punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, apakah itu jenis ekor hitam atau ekor putih. “Kian Santang termasuk burung yang memiliki sejumlah kelebihan, sehingga tetap mampu bersaing kendati musuhnya banyak dihuni jenis ekor putih, bukan kelas khusus ekor hitam.”

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Dedy Trans sebenarnya juga ingin bisa menurunkan di kelas-kelas lainnya, di luar Ring PBI Silver. “Karena melihat penampilannya, cukup pede bisa bersaing di kelas ring umum. Sayangnya kami muter-muter tidak dapat tiket cancel.”

Setelah diulik, ternyata ini burung ndeso, lebih tepatnya di seputar RSI Klaten, Jawa Tengah. Pemiliknya, Dedy Trans, juga mengaku pemain ndeso. “Saya pemain tarkam sebenarnya mas, ya sekadar nggantang saja. Alhamdulillah masih bisa nyantol juara, meski untuk beberapa event akbar yang diikuti setelah mabung belum bisa juara 1. Kita syukuri apa yang sudah bisa diraih.”

 

 

Yang menarik, Kian Santang ternyata burung hasil kebun sendiri. “Saya ada dua kandang. Satu dari jenis ekor hitam, satu dari jenis ekor putih. Alhamdulillah keduanya sudah produksi. Anakannya pun pada kepakai.”

Bila yang ekor hitam produknya adalah Kian Santang, maka yang ekor putih ada Jolo Sutro. Yang terakhir, bisa meraih juara 4 kelas ring umum di even Piala Walikota Yogyakarta, 13 Oktober yang lalu.

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk Balekambang Kumandang Surakarta, 24 November dan BnR Award 15 Desember. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

Ternyata, Jolo Sutro juga sudah ada adiknya dan mulai dicoba di event lokal. Di Latpres PKM Plembon pada Jumat 25 Oktober, burung yang diberi nama Hajar Aswad masuk posisi ke-3 kelas VIP.

Baik Kian Santang, Jolo Sutro, maupun Hajar Aswad, di kakinya juga bersemat ring PBI Silver, selain ring breedingnya Dedy Trans.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

Beberapa event akan kembali disambangi Dedy, termasuk event akbar Balekambang Kumandang pada 24 November dan event Akaratu di gantangan PKM Plembon pada 15 Desember.

“Semoga masih bisa hoki di Solo besuk, sebagaimana di Piala Raja, Piala Walikota Yogyakarta, PKM Plembon Klaten, dan Khofifah Cup.” [maltimbus]

 

JUARA KHOFIFAH CUP, LAP A, KLIK DI SINI

JUARA KHOFIFAH CUP, LAP B, KLIK DI SINI

 

KATA KUNCI: murai batu kian santang dedy trans khofifah cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp