ANAS PRIBADI & BANG BOY, MERPATI TINGGIAN TERBAIK PINDAH KE BOGOR

MERPATI TINGGIAN - KOLONGAN

Dear Mania Kolongan, Siap-Siap Bakal Ada Even Presiden Cup dan BnR Award

Saat ini banyak sekali lapak merpati tinggian/kolong di berbagai daerah. Mereka juga sudah terkoordinir satu sama lain, sudah ada organisasi yang menaungi, dan ada agenda lomba mulai lokal, regional, hingga nasional. Hadiahnya mulai mobil, diikuti ribuan peserta.

Berbeda dengan merpati balap, penggemar merpati tinggian/kolong memang lebih luas dan merakyat. Penghobi dari kampung yang hanya punya satu dua ekor dan tidak punya team pun banyak yang ikut menjadi peserta.

Ini berbeda dengan merpati balap, yang pesertanya dari kalangan yang lebih terbatas. Berbeda juga dengan merpati tinggian non kolong, yang pesertanya harus menetap di lapak, jadi tidak bisa mendatangkan peserta dari luar daerah. Merpati tinggian non kolong pesertanya bisa dibilang hanya itu-itu saja, tidak bisa masif atau kolosal.

 

 

ANAS PRIBADI, NYAMBANGI KICAUMANIA

 

Hal ini rupanya membuat Bang Boy, pendiri dan ketua Yayasan BnR, mulai tertarik dan punya keinginan untuk membuat even dalam skala nasional yang benar-benar prestise. “Tapi tolong catat dan jangan salah paham, even itu nantinya bukan untuk menyaingi yang sudah ada, tapi untuk menambah dan melengkapi. Jadi kita akan berembug untuk bekerja sama dengan organisasi merpati kolongan yang sudah ada.”

Selama ini even nasional daya tariknya memang  baru sebatas dilihat dari hadiahnya,  belum memunculkan nama yang benar-benar bisa mengangkat prestise lomba itu sendiri. “Makanya kita ingin buat even Presiden Cup dan Bnr Award, dua nama yang di dunia burung berkicau sudah jadi ikon. Saya yakin di merpati kolongan pun akan benar-benar membuat para penghobinya jadi bersemangat lagi dalam memacu jagoannya.”

Awal mula Bang Boy tertarik merpati tinggian kolong adalah saat diajak sahabatnya Kiki Hoki ikut melihat saat ia main di Majalaya, Bandung. “Saya lihat-lihat, pantau, juga pelajari. Pesertanya ramai, meriah, sangat dinamis. Ada yang datang dari jauh juga. Yang datang hanya untuk nonton juga banyak, semakin ke final di hari Minggu siang, semakin ramai yang datang menonton. Total peserta bisa ribuan burung. Ini kan potensi yang luar biasa kalau dikemas dengan lebih menarik, serius, dan profesional.”
 

Merpati juga rentan terserang SNOT, bisa menyebabkan kematian bila tidak tertangani dengan baik. Untuk penyembuhan penyakit SNOT, pastikan Anda memiliki SNOTGO.

 

Angan-angan untuk membuat gelaran merpati tinggian kolong semakin kuat setelah ketemu dengan sahabat lamanya, Anas Pribadi, di Banjarnegara, 6 Januari yang lalu. Anas Pribadi, SE adalah bos Katraco, perusahaan lawas yang bergerak di bidang energi (SPBU dan Transporte, yang kemudian juga berkembang ke sektor lainnya, seperti kontraktor hingga kuliner).

“Saya ke Banjarnegara sebenarnya urusan lomba burung berkicau, kebetulan ada Rakerda BnR Jawa Tengah hari Sabtunya. Karena saya punya sahabat lama di situ, konfirmasi dong. Kebetulan waktu Sabtu beliaunya lagi di Jogja, berobat. Tadinya janjian mau ketemu di Jogja, karena lomba usai kan saya pulang Jogja dulu. Tapi beliau yang bisa dibilang yang punya Banjarnegara memutuskan pulang lebih awal karena pengin ketemu saya. Inti sebuah kehormatan yang luar biasa bagi saya,” ujarnya memulai.

Anas Pribadi juga seorang penggemar burung berkicau, meski jarang datang ke lapangan karena kesibukannya. Anas bahkan juga pernah menjadi ketua PBI Cabang Banjarnegara. Beberapa sahabatnya juga cukup disegani dalam urusan burung berkicau saat itu, seperti Drs. Firmanudin dari Sokaraja - Purwokerto, pemilik murai batu legendaris Sadewa. Sampai sekarang, Anas sesungguhnya juga tak pernah benar-benar meninggalkan dunia hobi burung berkicau.

 

KANDANG MERPATI KATRACO BANJARNEGARA

 

Hari Minggu siang, Anas sudah sampai Banjarnegara lagi dan langsung datang menemui Bang Boy ke lapangan. Setelah menemui sejumlah kicaumania, melihat-lihat suasana lomba di komplek Surya Yudha Park, kemudian mengajak Bang Boy mampir ke kantornya, di pojok timur laut alun-alun kota Banjarnegara. Setelah ngobrol panjang-lebar, sampailah ngobrol tentang hobi merpati tinggian. Bang Boy pun diajak melihat langsung ke kandang merpati yang terletak tak jauh dari kantor Katraco.

Meskipun disebut kandang merpati, tetapi cukup mentereng. Di tengahnya ada bangunan joglo, yang meskipun  tidak terlalu besar, tapi megah. Tersedia ruang yang lega untuk duduk bersantai sambil mengawasi dan menikmati merpati. Petak-petak kandang merpati juga terlihat mewah, di halaman depan yang luas lapak dengan lantai pasir untuk mendaratkan burung. Di halaman belakang terdapat taman asri yang cukup luas.

Koleksi jago-jago merpati milik Anas juga tidak sembarangan. Pada saat semangat-semangatnya, burung-burung merpati tinggian terbaik di Jawa Tengah ia kumpulkan, seperti Rimang, Target, Saras. Kalau Anda adalah penggemar merpati tinggian, paling tidak pernah mendengar nama-nama itu. Burung-burung itu benar-benar menjadi legenda dan sangat disegani karena sulit dikalahkan di beberapa daerah yang menjadi acuan merpati tinggian seperti Semarang, Muntilan (Kabupaten Magelang), dan Temanggung.

 

BERLATIH DI KANDANG KATRACO

 

Merpati yang dengan ring dari peternak besar seperti YAP, Gudang Garam, Djarum, dan lainnya pun mengisi kandang milik Anas di tengah kota Banjarnegara. Pada waktu senggang, Anas datang untuk menikmati merpatinya yang terbang tinggi, lalu tepat di atas kepala turun menukik tajam hingga mendarat di landasan pasir.

“Dulu untuk bisa menembus ke kandang-kandang besar merpati tinggian itu tidak mudah. Kan mereka bos-bos besar. Tapi setelah bisa masuk, memang berbeda cerita. Ada yang mensyaratkan saya bangun kandang yang bagus dulu, baru mau kasih burung. Beberapa di antaranya malah gantian datang ke sini,” cerita Anas.

Belakangan ini, karena kesibukannya, Anas mengaku mulai jarang datang ke kandang untuk melihat dan menikmati merpatinya. Seakan kebetulan yang sangat baik, Bang Boy cerita lagi mulai demen sama merpati tinggian. Maka Anas pun mempersilakan Bang Boy untuk memilih dan membawa jagoannya ke Bogor.

 

 

“Semantara dipilihkan dan dibawain 4 pasang, keturunan dari Rimang, Target, Saras. Itu saja sih dulu, kan ceritanya kita masih belajaran, masih pemula. Nanti setelah mulai paham, ya tinggal datang dan ambil lagi.”

Semua merpati di kandang Anas punya trah yang istimewa. Burung yang dibawa Bang Boy sudah mulai dilatih oleh krunya. Hampir semua merpati di sini punya tipe terbang yang sangat tinggi, kencang, dan mulai mendarat saat burung tepat di atas kepala, dengan cara menukik bak batu yang dijatuhkan dari ketinggian.

“Jadi secara trah, kekuatan dan kecepatan terbang, lalu kecepatan dan ketepatan mendarat, sudah dapat. Kita mau coba latih untuk kolongan, ini sesuatu yang berbeda. Apalagi landasaan mendaratnya di wilayah barat kan di lapak meja. Kita sudah dikasih tahu itu sulit, perlu waktu lama, harus sabar, bahkan mungkin tidak akan berhasil. Mungkin baru anakannya kelak akan menjadi burung kolongan yang bagus. Tapi no problem, yang penting bisa ikut jadi peserta dulu, kalah tidak masalah. Apa pun hasilnya akan menyenangkan. Supaya kita sebelum jadi penyelenggara lomba ya mesti bisa merasakan aura dan ketegangannya sebagai peserta. Selain itu, juga menjalin silaturahmi agar terbangun perkawanan dan jaringan sesama penggemar merpati tinggian kolongan juga.”

 

LANGSUNG SIAPKAN SERAGAM KOLONGAN

 

Biar even yang akan digelar benar-benar keren, prestis, dan membanggakan bagi para mania kolongan, Bang Boy pun tak mau tanggung-tanggung. Nama even yang akan dijadikan untuk gelaran kolongan adalah Presiden Cup dan BnR Award.  Hadiahnya juga dibuat lebih menarik dari yang pernah ada.

“Saya pastikan itu akan digelar. Saya kalau sudah punya keinginan itu bagaimana caranya harus bisa dilaksanakan. Tapi kapan waktu pastinya ya tunggu dulu. Kan kita mesti ngobrol, diskusi,  dengan para penggemar, dengan organisasi yang menaunginya. Banyak hal yang mesti kita bahas, termasuk aturan main biar baku dan standar di semua wilayah itu baiknya seperti apa. Sekarang kan di beberapa wilayah ada beberapa aturan yang tidak persis sama. Nantinya kalau sudah ada even merpati kolongan BnR, kita akan mencoba membuat aturan yang sama. Tapi semua itu harus melibatkan semua elemen mania kolongan, agar hasilnya pun bisa mewakili kepentingan semua pihak.”

Nah dear mania kolongan... mulai siapkan dan latih jagoan merpati kolongan Anda dari sekarang. Bila tiba waktunya sudah siap. Bisa jadi peserta even seperti Presiden Cup dan BnR Award saja sudah bangga bukan main, apalagi kalau bisa jadi juara, menenteng tropi dan piagam mewah, plus hadiah yang dijamin lebih menarik dari yang pernah ada sebelumnya.

 

 BANG BOY BERSAMA BAMBANG KTC (DUA DARI KIRI), ASPRI PAK ANAS

 

 

TARJET, SALAH SATU KESAYANGAN PAK ANAS

 

PAGUPON DI KANDANG KATRACO

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp