DWI SAMPIT DI PIALA RAJA, MB SLAMET REBUT TROPI KELAS MAHARAJA A

MENGINTIP KIPRAH DWI SAMPIT (2)

Mantan Juri, Jeli dalam Memilih Jagoan, Merintis Usaha dari Nol Hingga Jadi “Sultan” + VIDIO

“The best murai batu di Piala Raja menurut saya Slamet. Itu kerjanya edan, nyaris tak ada jeda, durasinya full. Salut sama mas Dwi Sampit, kalau milih jago jeli sekali, tidak meleset,” begitu Andi Bonafid, kicaumania lawas asal Banjarnegara menyampaikan pendapatnya.

Abond, begitu rekan-rekannya biasa memanggil, sebenarnya memberikan tanggapan spontan. Dalam beberapa hari terakhir, ia merasa “terteror” dengan pemberitaan para juara di Piala Raja yang menghujam bertubi-tubi.

Pujian yang disampaikan oleh Abond juga tampak tulus, mengingat yang bersangkutan tidak mengenal Dwi Sampit, baik langsung maupun tidak langsung.

Ucapan Abond kiranya pas menjadi pembuka artikel kedua tentang Dwi Sampit, yang sebelumnya sudah diawali dengan artikel tentang perkenalannya dengan Panji Wiguna, pewarta sekaligus youtuber burung berkkicau. Panji kemudian memposting dan mempublish transaksi demi transaksi yang dilakukan Dwi Sampit, hingga kemudian menjadi viral hingga Dwi seakang langsung meroket menjadi tokoh baru di dunia hobi burung berkicau.

 

MB SLAMET, DIDAPATKAN DARI ALEX GRESIK

 

Meski keduanya hanya berkenalan melalui jejaring whatsapp, Dwi begitu percaya pada Panji untuk mengurus sejumlah pembelian burung yang nilainya sekitar 3 milyar dalam kurun waktu sekitar 8 bulan terakhir. Sejak pertama kali menghubungi di bulan April 2021 (pasca even Kampung Ulu Cup feat Robert Pantau), keduanya baru bisa bertemu secara langsung pada hari Jumat (26/11) sebelum gelaran Piala Raja.

Sebagian besar pembelian burung berawal dari nonton vidio di chanel  You Tube. Di sinilah kehebatan Dwi Sampit, bisa menafsirkan kualitas burung dari vidio yang sesungguhnya lebih menonjolkan sisi visual, sementara dari sisi audio atau suara, cenderung banyak distorsi. (Bila vidio itu diambil saat lomba, biasanya suara teriakan penonton lebih jelas, atau setidaknya sudah berbaur dengan suara burung di kanan-kirinya).

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Uniknya, penentu terakhir untuk meneguhkan hati, dengan cara melihat vidio atau foto close up. “Saya memang punya feeling yang baik untuk mengetahui apakah itu burung itu (akan) bagus atau tidak, dari melihat katuranggannya. Mulai postur secara umum, bagaimana kepalanya, paruhnya, kakinya, dan seterusnya,” jelas Dwi dalam perbincangan dengan sejumlah media beberapa hari sebelum gelaran Piala Raja.

Dwi kemudian menceritakan salah satu contoh. Suatu ketika, Panji ditugaskan untuk memantau burung yang sedang diincar. “Panji mantau langsung ke suatu lomba, sembari direkam. Ternyata burung tidak kondisi, perfoma di bawah yang kita harapkan. Saya pun langsung minta diambil vidio dari dekat. Setelah melihat katuranggan lebih detil, saya langsung merasa cocok, sreg, jodoh, dan mantap untuk mengambil. Jadi saya beli akhirnya itu burung.”

 

 

KE SAMPIT KARENA IKUT ISTRI

Dwi Sampit asli dari Indramayu, setelah lulus SMU kuliah di Jember, sekitar tahun 2004. Pada 2008 setelah lulus, Dwi menikah dengan gadis idamannya, kebetulan orang Sampit. “Terus saya ikut istri pulang ke Sampit. Ya bisa dibilang dipaksa sih, ha ha ha.”

Mulanya, Dwi ikut membantu tantenya yang seorang kontraktor. “Saya jadi konseptornya. Kemudian saya bikin usaha kontraktor juga.”

Pada 2016, atau sekitar 6 tahun yang lalu Dwi mulai membuka bisnis properti, dengan bendera PT Citra Mandiri Dwi Pratama. Bisnis ini terus berkembang, hingga pada 2019 kembali mendirikan PT Cipta Karya Millenia, setahun kemudian pada 2020 menambah lagi bendera usaha PT Sarana Investama Propertindo. Dua dari tiga entitas bisnisnya ini mengambil wilayah di Banjarbaru dan Pelaihari, Kalimantan Selatan.

 

SALAH SATU SUDUT PERUMAHAN YANG DIBANGUN DWI SAMPIT

 

Menurut Dwi, perkembangan yang relatif cepat dari bisnis propertinya didukung oleh kondisi ekonomi di Sampit dan Kalimantan Selatan yang cukup bagus. “Dalam beberapa tahun terakhir, harga komoditi seperti kelapa sawit kan terus melonjak. Demikian pula komoditi pertambangan batubara.”

Itu memang sangat membantu. Daya beli masyarakat meningkat. “Sudah barang tentu, perumahan yang kita siapkan itu juga selalu jelas baik secara legalitas maupun kualitas. Tidak ada cerita mengecewakan konsumen. Saya kira itu prinsip umum di semua jenis bisnis kalau mau terus berkelanjutan.”

Dari bisnis itulah Dwi bisa menyisihkan sebagian untuk membeli burung. “Jangan salah, membeli burung bagi saya bukan untuk membuang atau membakar uang ya. Burung-burung yang saya beli itu jadi salah satu pemicu semangat atau motivasi dalam mengelola core bisnis.”

 

 

Artinya perkembangan bisnsinya yang cukup pesat, juga dipengaruhi oleh kepuasan bisa mendapatkan burung yang diidam-idamkan. “Secara tidak langsung, bolehlah itu burung-burung, termasuk saat PPKM saya mulai belajar dan cukup banyak membeli merpati balap, jadi semacam investasi juga.”

Perkembangan bisnis properti Dwi Sampit luar biasa. Dwi memang mengelak ketika ditanya volume bisnisnya. Namun sumber burungnews yang dekat dengan Dwi menyebutkan, setiap bulannya, Dwi bisa melepas rata-rata 70-an unit rumah. Tahun ini, capaian penjualannya bisa mencapai 800 unit.

Angka penjualan yang sangat luar biasa, apalagi bila mengingat usahanya itu baru dirintis sekitar 5-6 tahun yang lalu. “Manajemennya mas Dwi sangat bagus. Efisien, sehingga harga jual unit relatif murah, tapi kualitas tetap terjaga. Penjualan jadi bisa kenceng. Pak Dwi banyak mengembangkan perumahan bersubsidi dengan harga di bawah 200 juta, tetapi kualitas rumah dan fasum pendukung sangat layak,” ujar sumber tadi.

 

TAMPAK ATAS PROPERTI YANG DIBANGUN DWI SAMPIT

 

Nyaris tiap tahun, Pak Dwi mendapatkan penghargaan dari BTN dan Bank Mandiri. Penyaluran kredit KPR-nya termasuk terbesar di seluruh Indonesia. “Kalahnya hanya sama pengembang di Medan sana, masih muda juga, sekarang terkenal juga,” sumber burungnews menambahkan.

Cara kerja Dwi mengelola bisnisnya juga cukup unik. “Nyaris tidak pernah masuk kantor secara fisik, kecuali untuk hal-hal yang memang sangat penting. Selebihnya dia mengurus propertinya laksana menggunakan remote, sambil nongkrong di tempat ngopi. Bila ada kebutuhan tertentu, lebih banyak anak buahnya yang merapat, misalnya membawa berkas yang perlu ditandatangani,” imbuh sumber tersebut.

Semua kemajuan itu, diklaim oleh Dwi tak lepas dari mood dan motivasi yang selalu terjaga. Sang “penjaga” itu tak lain adalah ketika bisa membeli atau mendapatkan burung-burung idamannya.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

SEJAK KULIAH DI JEMBER SUDAH BELI BURUNG DAN IKUT LOMBA

Dwi kembali menggarisbawahi, bila suka dan mulai membeli burung sudah jauh dilakukan sejak ia kuliah di Jember, terus berlanjut ketika pindah ke Sampit. “Sewaktu masih di Jember antara 2004-2008 juga sudah beli burung yang bisa buat lomba, yang kualitas. Tentu menyesuaikan dengan kondisi kantong juga waktu itu, ha ha ha.”

Dwi menyebut mendapat dua beasiswa, sebagian disisihkan untuk beli burung. “Ya lumayan, sudah burung lomba, cukup bisa bersaing dan bisa menghibur. Saya bisa dapat burung dan puas, bukan membuat saya lupa dengan tugas utama menyelesaikan studi, justru itu jadi motivasi.”

Demikian pula setelah pindah ke Sampit pada 2008, setelah menikah. Dwi pun tidak bisa meninggalkan kesenangannya pada burung. Dwi bisa dibilang yang merintis gantangan di Sampit, bahkan ikut terjun langsung menjadi juri, membimbing yang lainnya. Ketika EO BnR masuk, Dwi menjadi Ketua yang pertama.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon/voucher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER (burung berkicau, lovebird, perkutut, merpati) dan/atau NICE (anjing, kucing). Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda MOTOR, hingga MOBIL baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021. (Kupon yang baru diterima setelah 31 Desember, tetap berlaku, hadiah bisa diurus lewat kios/agen tempat membeli pakan tersebut)

 

“Saat saya jadi juri, mencoba mengembangkan atau memodifikasi sistem penjurian yang mungkin lebih transparan fairplay, benar-benar menguji kemampuan juri. Ajuan nominasi juri bukan hanya ditulis di secarik kertas, tapi langsung dengan menancapkan bendera di bawah burung. Cara merumuskannya tinggal menghitung bendera ajuan. Cepat dan akurat. Kalau ada ajuan sendirian dan kebuang, kan terlihat oleh peserta.”

Dwi menyebut dirinya menjadi juri sekitar 2 tahun. “Saya memutuskan mundur, selain karena ada beberapa perbedaan prinsip, sebenarnya juga karena lebih ingin menjadi pemain saja. Lebih nyaman jadi pemain di luar EO.”

Dwi semakin intens memburu burung-burung idamannya. Perkembangan jaman menuntunnya untuk bisa memburu jagoan yang jadi idaman dengan cara lebih praktis, dengan terus memantau burung-burung yang ditampilkan di chanel You Tube.

 

 

Dwi juga mulai rajin mendatangi sejumlah gelaran akbar di Jawa. “Selain sering dan rutin beli burung, saya sebenarnya beberapa kali hadir di Piala Raja, Prescup, bahkan juga event level di bawahnya seperti Piala Mataram di Yogyakarta, terus ke Surabaya, dan lainnya. Tapi selama itu kan memang saya diam saja. Tidak tertangkap radar media. Tidak ada yang tahu, belum ada yang kenal saya, ha ha ha.”

Sebenarnya, sejak awal burung yang dibeli juga milih yang menurut standar Dwi sudah bagus-bagus. Harga sudah lumayan tinggi, tidak terpaut jauh dengan yang dibeli belakangan ini lewat bantuan Panji. “Tapi ya waktu itu saya lebih menikmati kesunyian, ke mana-mana lebih nyaman, terutama di event-event besar, karena bisa dikata tidak ada yang mengenali saya, kecuali memang teman-teman yang sudah kenal lama.”

Di Piala Raja tahun 2021 ini, situasinya memang sudah berubah. Dwi Sampit sudah jadi pesohor, meski sosok sebenarnya belum banyak diketahui. Banyak kicaumania yang penasaran pengin tahu Dwi Sampit itu yang mana orangnya. Rencananya, Dwi akan kembali menurunkan salah satu jago andalannya di kelas murai batu, Slamet di Piala Ketua SMM. Slamet, adalah penampil yang dipuji oleh Abond di awal tulisan ini, sebagai murai batu terbaik di Piala Raja. Slamet merebut juara 1 di kelas utama Maharaja A. Inilah salah satu burung termahal yang dibeli Dwi Sampit, hampir 500 juta rupiah.

 

PERTAMA di Surabaya dan Jawa Timur, lomba menyediakan DUA UNIT MOBIL! Siapkan jagoan Anda, tiket A dan B @ hanya 2,5 juta (36-G). Untuk brosur lengkapnya, KLIK DI SINI.

 

Belakangan, Dwi mengaku sudah mendengar obrolan yang mempertanyakan, bahkan menjadi semacam bahan tebak-tebakan, seberapa lama dia akan terus eksis di dunia hobi burung berkicau. “Pertama, saya ingin sampaikan, saya benar-benar penyuka burung, sudah cukup lama sejak masih jadi anak sekolahan, Insya Allah juga cukup paham burung. Beli burung pun selama ini karena keinginan dan dengan penuh kesadaran sendiri, bukan karena ditarik-tarik atau diracuni, katakanlah oleh makelar burung tertentu.”

Kedua, Dwi mengaku menjalani hobi burung ini dengan santai, mengalir saja. “Tidak punya ambisi berlebihan, misalnya pengin rebut juara umum bila perlu sehari di beberapa even. Kalau pengin datang atau lomba di even tertentu ya datang saja. Lihat burung terus merasa suka dan ingin beli, kalau ada kecocokan ya dibeli. Saya sejak dulu tidak mau memaksakan diri. Ingat, saya beli burung yang diidamkan, salah satunya karena merasakan betul manfaatnya buat menjaga mood dan motivasi saat mengelola core bisnis.” [maltimbus]

 

BROSUR DAN AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

VIDIO WAWANCARA DENGAN DWI SAMPIT:

 

CERITA DWI SAMPIT DAN MB SLAMET JUARA KELAS MAHARAJA A:

 

VIDIO AKSI SLAMET DI PIALA RAJA:

 

 

 

KATA KUNCI: dwi sampit murai batu slamet

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp