CH MESAKAT TERPILIH SEBAGAI BURUNG TERBAIK

M1 SUBDENPOM BC JEMBER

CH Mesakat Lawan Berat Pejuang Rupiah, MB Zulkarnaen dan KC Pamungkas Ukir Nyeri

Cucak hijau Mesakat yang dibeli Yazid Surya Naga Lumajang senilai 50 juta dan Pejuang Rupiah milik Yudha Bursa yang langganan terbaik di Subdenpom BC, akhirnya berjumpa di M1 Subdenpom BC. Siapakah yang terbaik ?

Sudah bukan rahasia lagi, laga M1 yang menjadi agenda rutin bulanan Subdenpom BC selalu menjadi ajang adu gengsi gaco-gaco terbaik di blok timur. Pada M1 hari Minggu, 6 November 2022 kemarin, dua burung papan atas berkesempatan jumpa dalam 1 arena. Mesakat dan Pejuang Rupiah, cucak hijau yang kini menjadi idola di Blok Timur.

 

 

BULU BARU CH PEJUANG RUPIAH LANGSUNG MELEJIT

 

Mesakat milik Yazid dari Surya Naga Lumajang, namanya akhir-akhir ini menjadi trending di kalangan kicaumania. Selain prestasi Mesakat sudah terbukti stabil, nilai transfernya juga yang membuat nama Mesakat meroket. Yazid mentransfer Mesakat dari Irfan senilai 50 juta pada bulan September lalu.

Sementara Pejuang Rupiah adalah gaco lama sekaligus menjadi andalan Yudha Bursa. 3 bulan menepi karena rontok bulu, pada M1 kali ini menjadi laga perdana bagi Pejuang Rupiah yang dikenal sebagai burung langganan peraih gelar terbaik disetiap laga M1.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Dua burung dahsyat tersebut akhirnya jumpa dalam satu arena. Keduanya juga sama-sama turun 4 sesi, alias semua kelas. Mesakat yang membuka kemenangan di kelas BOB, akhirnya dibalas oleh Pejuang Rupiah di kelas Gajah Mada. Di kelas BOB, Pejuang Rupiah bertengger di podium 3, dan di kelas Gajah Mada giliran Mesakat yang bertengger di podium 3.

Tidak sampai disitu, keduanya masih saling balas di kelas Polisi Militer, meski sama-sama gagal 3 besar, Pejuang Rupiah unggul di posisi 7 dan Mesakat di posisi 8. Tapi saat di sesi terakhir yaitu kelas Jendral, Mesakat berhasil unggul dengan meraih juara 2 dan Pejuang Rupiah meraih juara 3.

 

MUNCUL LAGI MB ZULKARNAEN RAIH DOBEL WINNER

 

Dengan hasil itu, Mesakat akhirnya terpilih sebagai burung terbaik pada laga kali ini. “Saya akui di M1 ini memang tidak mudah. Lawan-lawannya sangat berat. Alhamdulillah, Mesakat akhirnya bisa bawa pulang burung terbaik,” kata Irfan yang dipercaya merawat Mesakat meski sudah resmi menjadi milik Yazid.

Sedangkan Yudha Bursa yang gagal membawa pulang gelar terbaik, mengakui kalau Mesakat layak untuk jadi terbaik. “Pejuang Rupiah sudah bagus kerjanya, tapi masih belum maksimal. M1 bulan depan, semoga predikat terbaiknya bisa diraih lagi oleh Pejuang Rupiah,” ujar Yudha.

 

KINI PAMUNGKAS SEMAKIN DIPERHITUNGKAN LAWAN

 

Pada kesempatan kali ini, juga menjadi pembuktian bahwasanya murai batu Zulkarnaen masih ada. Dikatakan masih ada, karena murai batu yang diakui sebagai murai terbaik di Jember ini sempat menepi cukup lama pasca mabung. Kabar terjual juga tersebar ditelinga kicaumania.

“Sengaja kemarin saya kabarkan kalau Zulkarnaen sudah laku,karena banyak yang menanyakan. Padahal saat itu saya sedang fokus untuk mencari setingan yang cocok untuk Zulkarnaen. Setelah mabung, setingannya berubah. Alhamdulillah sekarang sudah ketemu maunya,” jelas Xavi sang pemilik.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Hanya turun dua sesi, BOB dan Gajah Mada, Zulkarnaen berhasil menggondol tropi juara 1 dari dua kelas tersebut. Aksinya kini semakin dahsyat. Tembakan-tembakan yang dipadukan dengan roll burung-burung kecil, semakin gencar dimuntahkan Zulkarnaen di atas arena. Volumenya juga terdengan jelas oleh penonton yang berada di luar pagar arena.

Dengan hasil nyeri, Zulkarnaen terpilih sebagai burung terbaik.”InsyaAllah setingan sudah pas, karena di coba beberapa kali kerjanya sudah stabil. Saya siapkan untuk turun di even SKM di Surabaya akhir bulan ini,” bilang Xavi.

 

KACER CROSS OVER NYARIS JADI TERBAIK

 

Gaco yang juga meraih nyeri dan keluar sebagai burung terbaik, diraih oleh kacer Pamungkas milik Rudi dari Lobster Jember. Sempat dipandang sebelah mata oleh kacer-kacer yang memiliki nama di seputaran Tapal Kuda, Pamungkas akhirnya membuktikan kualitasnya di laga M1 kali ini.

Tampil dengan gaya full buka ekor, Pamungkas juga nyaris tanpa putus membawakan lagu-lagu penuh materi. Dari bukaan paruhnya yang lebar, seimbang dengan volum yang dikeluarkan oleh Pamungkas.

 

CENDET SAPU JAGAT MENYAPU GELAR BURUNG TERBAIK

 

Rencananya, Rudi akan membawa Pamungkas ke SKMN di Medan. Tapi sayangnya tiket untuk Road To Piala Sultan Deli sudah terjual habis baik di kelas kacer dan murai batu.“Sementara saya main kacer dulu, karena Pamungkas lama parkir sibuk main murai,” ujar Rudi.

Yang menjadi lawan berat Pamungkas pada laga ini adalah Cross Over milik H. Danang dari SF Fighter. Meraih juara 1 di kelas Jendral, Cross Over harus puas di podium dua di kelas Perwira setelah Pamungkas tampil menggila.

 

 

Untuk kelas cendet, peraih terbaik dibawa pulang oleh team Power BC lewat aksi Sapu Jagat milik Viky. Predikat itu diraih setelah Sapu Jagat berhasil dua kali naik podium di kelas Spesial A dan Spesial B. Tidak hanya lewat Sapu Jagat, Power BC juga berhasil memetik kemenangan lewat Agresif milik Hambali yang meraih juara 1, 3 dan 7.

Kenari bebas terbaik dikunci oleh Yellow Queen milik Rere dari SHX feat Compas Lumajang dengan memetik juara 1, 3, 8. Sedangkan kenari kecil terbaik di bawa pulang oleh Samber Nyowo polesan Rhino dari Kampleng SF. [vilmanz]

BROSUR & AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

KENARI BEBAS TERBAIK DI RAIH YELLOW QUEEN DARI LUMAJANG

 

PERAIH KENARI KECIL TERBAIK

 

 

 

 

 

 

KATA KUNCI: m1 subdenpom bc pejuang rupiah mesakat zulkarnaen pamungkas

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp