AMEL DI KRT POERBOKUSUMO, MENANG DI KELAS FIGHTER DAN UMUM

KRT POERBOKUSUMO CUP YOGYAKARTA, #1

Heboh, Love Bird Fighter Amel Tak Terkejar Poinnya di Kelas Umum + Vidio

Jago love bird yang satu ini memang istimewa. Ia tak hanya menyisihkan lawan sesama fighter, tapi poinnya juga tak mampu dikejar oleh lawan-lawan di kelas umum yang notabene burung-burung konslet.

“Lihat tuh yang di sangkar motif Chelsea, durasinya panjang banget. Jedanya juga sebentar saja. Volume tembus juga sampai sini. Istimewa sekali,” ujar Rizal, salah satu peserta kenari dan cucak hijau, yang ikut nonton pertarungan di kelas love bird.

Rizal, yang tak lain adalah adik dari Brian Barek, keduanya dikenal sebagai juri yang cukup handal di Ronggolawe Nusantara. Artinya, pujian yang dilontarkan oleh Rizal juga didasari oleh pengetahuan yang sangat cukup tentang burung.

 

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

Pujian yang sama juga dilontarkan oleh Sadimin “Ambon”, yang berdiri tepat di samping Rizal. Sadimin juga sangat familiar di mata para kicaumania Yogyakarta. Kalau ngomong ceplas-ceplos tidak suka jaim.

Tampangnya memang sangar, tapi hatinya sesungguhnya adem. Tak hanya oleh rekan-rekannya di Jogja, Sadimin juga sangat dikenal oleh kicaumania tanah air yang aktif di media sosial face book.

“Lihat itu, belum pedot (putus, red.) juga sudah dari tadi ngekek. Panjang sekali. Nah... ini pedot juga akhirnya. ... Loh edan, gila, sudah bunyi lagi... panjang. Jedanya pendek sekali. Harusnya juara lagi ya, kalau kita lihat-lihat dari sini sih paling rajin dan panjang durasinya. Volume juga kedengar jelas dari sini. Dia harusnya bisa juara lagi,” imbuhnya.

 

Hari gini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Prediksi Rizal dan Sadimin tidak meleset. Burung yang berada di sangkar motif Chelsea itu kembali meraih poin tertinggi sehingga dinobatkan sebagai juara 1.

Rupanya, ini adalah penampilan di sesi ke tiga love brid, kelas Fighter. Jago yang kemudian diketahui bernama Amel itu, sudah merebut juara 1 pada dua kelas awal sebelumnya, di kelas utama Fighter, dan di kelas utama Umum.

3 kemenangan awal ini sontak membuat heboh Dalem Notoprajan, lokasi lomba KRT Poerbokusumo Cup, atau lebih dikenal sebagai kediaman Ndoro Acun. Mereka yang hadir di sini, terus saja membicarakannya.

Dari 8 kelas yang diikutinya, Amel masuk ke 1, 1 (umum), 1, 2 (umum), 6, 6(umum), dan sekali tidak masuk.

 

 

Kehadiran Amel sejak awal sudah mencuri perhatian. Betapa besarnya daya tarik Amel, sangat mudah dilihat dari banyaknya lensa kamera lintas media dan Youtuber yang mengincar penampilan Amel. Sejumlah pewarta lintas media dan youtuber seperti Panji Wiguna, Muptek, Asep BN, Duki, Agung Sedayu, Tobil BnR, dan beberapa yang lain, tak henti-hentinya juga memberikan pujian pada Amel.

Bisa dipahami, dengan kualitas yang ditunjukkan lewat perpaduan kerajinan, volume keras, dan durasi super panjang, bisa manjadi bahan konten yang menarik. Konten seperti ini bisa mendulang banyak sekali pemirsa, salah satu yang selalu dicari oleh para Youtuber.

Apa yang membuat Cempreng, si pemilik, nekad mengirim Amel jauh dari Karawang ke Yogyakarta, dan hanya membawa satu burung saja?

“Saya hanya melihat brosurnya saja. Saya cocok dengan pakemnya karena memberikan bobot yang lebih pada durasi. Dengan pakem seperti ini, burung fighter punya kesempatan untuk juara, menyisihkan para konslet yang umumnya lebih rajin, dengan jeda pendek. Itu pula yang saya rasakan ketika turun di sesi ke dua,” ujar Cempreng melalui jejaring whatsapp.

 

69 SF, DARI KARAWANG HEBOHKAN JOGJA

 

Di blok barat, nama 69 SF cukup disegani. Jagonya bukan hanya Amel saja, tapi juga punya sudah sering mengorbitkan love-love bird jawara, baik dari jenis konslet maupun fighter durasi.

“Hari ini kami membagi jago ke beberapa event. Burung yang konslet kami turunkan di Blangkon Cup Cikarang bersama Oriq Jaya Indonesia. Amel kami kirim ke Jogja, dengan alasan yang sudah saya sebut tadi, pakem yang memberikan bobot lebih pada durasi,” imbuhnya.

Prestasi Amel pun sudah berderet-deret. Beberapa di antaranya yang penting dan masih diingat oleh Agus, antara lain Piala Bekasi Bersatu, Anniversary Samudra BC Cirebon, Radja Bilqis Cup Bandung, Launcing Zevana Bandung, hingga Radja Cup Cibubur bersama RGN.

 

PHOENIX Makanan Love Bird Multivitamin. Berikan yang terbaik untuk love bird kesayangan Anda, menjadik burung selalu sehat dan rajin bunyi. Mudah diperoleh di kios-kios terdekat. Informasi produk Phoenix, bisa hubungi (WA) Yovie di 0813-8378-3626.

 

Amel sendiri masuk ke markas 69 SF Karawang mulai tahun 2020. “Kalau umur Amel kira-kira 4 tahun sejak di pemilik pertama teman kami orang Ngawi. Di sana juga sudah sering prestasi, terus tahun ini gabung ke markas 69 SF,” tambah Cempreng lagi.

Burungnews.com juga pernah menayangkan penampilan Amel saat tampil di Radja Cup. Waktu itu, meraih runner up di kelas fighter. Penampilannya juga termasuk luar biasa, dengan durasi rata-rata antara 2 sampai 3 menit.

“Sesungguhnya itu bukan perfoma terbaiknya. Dulu jedanya lebih baik, paling satu dua detik sudah bunyi lagi. Tapi ini burung kan pernah lepas, hilang sekitar dua bulan. Sampai kemudian ada yang menemukannya, dan alhamdulillah masih rejeki ya, akhirnya Amel bisa kembali lagi ke kami,” terang Agung sebagaimana disebutkan dalam vidito tersebut.

 

 

Meskipun penampilannya sudah mengundang decak kagum bagi yang menyaksikannya, namun menurut Cempreng sesungguhnya belum bisa kembali seperti saat belum lepas. “Tentu saja pencampaian sekarang kami syukuri, tetapi kami juga masih terus berusaha mencari setingan yang pas akan perfoma bisa ditingkatkan.”

Nah, setelah vidio aksi Amel di Radja Cup yang ditayangkan chanel burungnews, banyak koment yang menyertainya. Selain bernada pujian dan dukungan buat Amel serta 69 SF, ada juga beberapa komen yang sempat mengundang kontroversi karena mempertanyakan soal klaim kepemilikian Amel.

Biar tidak penasaran, Anda bisa nonton vidio klarifikasi dari om Cempreng, bahkan juga dilengkapi dengan perawatan dan karakter Amel, tentu saja setelah selesai membaca artikel ini.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Kembali ke event KRT Poerbokusumo, dalam perbincangan dengan burungnews, Yuna salah satu punggawanya mengungkapkan, bila pada penampilan terbaiknya, Amel pernah berdurasi sampai 6 menit.

“Kalau sekarang di lapang memang lebih sering dengan durasi antara 2-3 menit. Tapi kalau bisa rajin atau jeda pendek, dengan pakem yang memberikan nilai tinggi pada durasi, sih sudah cukup buat bersaing tidak hanya di kelas fighter, bahkan di kelas umum.”

Burungnews juga sempat merekam aksi Amel di gantangan, dilengkapi dengan wawancara dengan om Yanu, salah satu punggawanya. Ia kembali bercerita panjang soal bagaimana sejarah Amel dan rawatannya.

 

 

Sebelum turun di KRT Poerbokusumo Cup, Amel awalnya disiapkan untuk turun di Piala Canting Pekalongan, tetapi event ini kemudian diundur. “Rencana sih juga turun di event-event akbar lainnya seperti Piala Pasundan, BnR Satoe Cup, Piala Raja Jogja, hingga tahun depan juga Presiden Cup. Mohon doa dan dukungannya, semoga penampilan Amel dan jago 69 SF lainnya paling tidak bisa mempertahankan stabilitas yang sekarang, syukur bisa ditingkatkan lagi perfomanya, seperti sebelum lepas.”

KRT Poerbokusumo Cup Yogyakarta, adalah event yang digelar oleh Komunita Love Bird Indonesia (KLI) Yogyakarta. Selain melombakan kelas ngekek dan jenis ocehan lainnya, juga ada kelas beauty. KLI Yogyakarta menggelar event setahun sekali dengan topik yang berubah-ubah.

“Kalau soal pakem kekekan, kami memang sudah lama memberikan bobot nilai yang lebih tinggi pada durasi. Di sini, burung fighter yang memang mumpuni, bisa menang melawan burung konslet yang mungkin lebih rajin, tapi durasinya lebih pendek-pendek,” terang Den Baonk, salah satu punggawa KLI, juga salah satu founder LIBAS, salah satu komunitas yang memperjuangkan agar durasi diberi bobot nilai yang tinggi. [denny, asept, maltimbus]

 

VIDIO KLARIFIKASI AGUNG CEMPRENG SOAL KONTROVERSI KEPEMILIKAN AMEL:

 

VIDIO AKSI AMEL DI KRT POERBOKUSUMO CUP JOGJA + RAWATAN:

KATA KUNCI: krt poerbokusumo cup love bird amel cempreng 69 sf karawang rizal ronggolawe brian rachmat ronggolawe sadimin ndalem notoprajan kli yogyakarta den baonk

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp