TRANSPARASI PENILAIAN LOVE BIRD DI TARAS BC JOMBANG.

KONTES TARAS BC JOMBANG

Transparasi Penilaian Love Bird Pakai Papan Tulis

Khusus untuk penilaian love bird, Taras BC menerapkan penilaian sistem blok. 1 Blok terdiri dari 9 nomor yang dikuasai 2 orang juri. Dengan cara ini, penilaian lebih teliti dan hasilnya relatif akurat karena seorang juri hanya memantau 4 - 5 nomor saja.

Tidak berhenti sampai di situ, David Josep Yanuar yahya, Ketua Taras BC juga memakai papan tulis untuk melakukan rekapitulasi nilai, sehingga para pemain juga bisa memantau langsung nilai yang diperoleh love bird kesayangannya.

 

 

ADU GACOR INARA VS AUDI DI KELAS LOVE BIRD A.

 

"Pokoknya kita bikin penilaian sedetail mungkin dan wajib transparan agar tiada dusta diantara kita. Tidak ada lagi curiga. Ini adalah salah satu servis Taras BC kepada Kicaumania. Kami mohon, bila ada masukan yang bersifat membangun, ajukan kepada kami, agar nanti bisa kami evaluasi dan diterapkan di gelaran selanjutnya," ujar David.

Dengan sistem penilaian yang relatif transparan ini, hampir semua pemain love bird mengakui terobosan yang dipakai di Taras BC ini. Bukti lainnya, tidak ada satu pun nada sumbang tercetus dari pemain kepada panitia Taras BC.

 

JUARA DI KELAS LOVE BIRD BALIBU A.

 

Di kelas Love Bird A, Inara yang menempati gantangan nomor 01, meski hanya mencatat durasi maksimal lanjut satu, gaco ini meraih poin tertinggi. "Durasinya paling banyak M2 dan M1, tapi sangat gacor, rajin sekali. Poinnya bisa tembus 624," kata Susanto, Koorditaor Juri Taras BC.

Poin Inara andalan YTR 22 SF ini mengungguli Audi milik Erwin Pram 101 dari pandawa SF yang kerap meraji kontes dan memiliki durasi istimewa. Kalah di kelas A tak membuat Erwin putus asa. ia kembali menyiapkan Audi untuk berlaga di sesi kedua.

 

JUARA DI KELAS LOVE BIRD M2 A.

 

PHP bukanlan karakter Audi. Gaco warna josan ini, begitu digantang langsung curr, menggelontorkan durasi hebatnya. Audi berhasil merebut mahkota yang sempat lepas saat berlaga di kelas A.

Di kelas Balibu A, Siva andalan Mas'ud dari S43MO BC menorehkan poin tertinggi. Siva berhasil mengungguli nilai yang diraih Binjes andalan jun dari Kauman dan Kimochi milik Adi Santoso dari Doremi SF yang juga Duta Walikot Kediri Cup yang akan menggelar even akbar di Gantangan Titik Nol Kediri pada 30 September.

 

 

Juara di kelas Balibu B adalah Kunthul DBR 02. gaco josan andalan Zen Triaz Kumis dari Laskar Jombang ini memang rajin ngekek. Di kelas A penampilannya memang kurang menawan, tapi saat berlaga di kelas B, kualitasnya baru terlihat.

"Untuk penyebutan durasi love bird balibu, kita batasi hanya sampai Panjang satu atau P1. Kalau melebihi itu, tidak kita sebut lagi dan di rekap kita tulis P1. Tadi ada pemain yang tanya, kok penyebutan sampai panjang satu saja, padahal masih ngekek. Tapi setelah kita jelaskan, dia bisa memakluminya," kata Susanto.

 

MBAH LEGI VS JAMES BOND DI KELAS CUCAK HIJAU A.

 

Di kelas Love Bird M2, duarasi maksimal dibatasi sampai masih dua (M2). Apabila ada gaco yang durasinya melebihi M2, poinnya tetap ditulis M2 dan tidak ada sangsi diskualifikasi. Tidak seperti pada kelas baby yang dibatasi durasi M1. "Kalau keals Baby, durasi melebihi masih satu langsung kena sangsi diskualifikasi," lanjut Susanto.

Sementara itu, hasil laga di kelas Cucak Hijau, James Bond andalan Sodo yang dikawal Mr Kam dari Suka-Suka SF, Minggu (16/9) kemarin nyeri juara I di Kebokicak BC. Di Kontes Taras BC yang ada di Tambakberas Gang II Jombang ini, James Bond meraih juara II dan I.

 

JUARA DI KELAS MURAI BATU A.

 

Di kelas A, gaco yang mengandalkan vokal pelatuk bawang dan gereja tarung ini dikalahkan Mbah Legi andalan Nopan dari Penjor. Namun saat digantang di kelas B, James Bond mampu merebut podium emas.

Di kelas Murai Batu, untung orbitan Dian dari Jombang berhasil meredam kehebatan Den Jaka andalan Alby dari JBC yang sudah punya jam terbang tinggi. Podium tiga direbut Cabe Rawit andalan Ady Bird Farm, breeder murai batu trah jawara dari Jombang.

 

TOMBO ATI RAIH SUKSES DI KELAS KACER.

 

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp