MB BEDHUG SANG PENUMBANG MURAI NON GEMBUNG

KONTES SUBDENPOM BC JEMBER

Bedhug Murai Batu Jenis Gembung, Babat Habis Podium Puncak

Siapa bilang kalau murai batu gembung, kesulitan untuk menumbangkan murai batu non gembung ? Di Subdenpom BC Jember, Bedhug yang berjenis borneo milik Dr. Nugrogo SPM, malah membabat habis podium puncak.

Banyak yang meragukan kualitas murai batu gembung, atau popular dengan sebutan murai borneo dari Pulau Kalimantan. Selain dari segi harga yang terpaut lebih murah dari harga murai batu non gembung yang berasal dari Sumatra (ekor putih dan ekor hitam), murai dengan gaya tarung nyangkul-nyangkul ini, juga diragukan akan volume dan pembawaan lagunya.

 

 

KENDEDES RAIH KONCER B DI SESI MURAI BATU A

 

Banyak kicaumania menganggap remeh borneo, karena beranggapan jenis gembung ini pembawaan lagunya pendek-pendek, monoton, dan volumenya tipis. Tak hanya pemain yang memandang sebelah mata murai gembung ini, di beberapa daerah, kelas borneo dilarang untuk ikut kelas murai batu. Alasannya merusak murai batu non gembung karena gayanya mirip murai betina. Tak jarang di even-even besar, disediakan kelas khusus untuk murai batu borneo.

Meskipun ada yang memperbolehkan borneo turun di kelas murai batu, tapi ada sebagian juri  yang mendiskriminasi untuk menjuarakan borneo. Paling tinggi prestasinya di even akbar, borneo bertengger di angka besar dari 10 besar kejuaraan.

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

Tapi pemisahan kelas, diskriminasi, atau memandang sebelah mata untuk borneo, tidak terjadi di arena Subdenpom BC Jember. Pada kontes Rabu, 21 Agustus 2019, justru murai batu jenis borneo yang membabat habis podium puncak. Murai itu adalah Bedhug milik Dr Nugrogo SPM yang dikawal Imam Risqiyanto .

Jarang terjadi, murai batu borneo bisa tampil di atas performa murai batu Sumatra saat berlaga di atas arena. Hanya segelintir saja yang mampu mengimbangi kualitas dari murai batu Sumatra. Itupun kadang hanya sekali atau satu sesi, murai borneo bisa tampil unggul.

 

NENG RICIS MONCER DI SESI DEWASA B

 

Di Subdenpom BC sendiri, juga jarang ada murai boneo mendominasi kejuaraan. Tapi saat Bedhug berlaga di atas arena, performanya memang paling menonjol. Padahal 90% lawan yang dihadapi Bedhug adalah murai batu non gembung, dan syarat prestasi.

Materi tembakan greja tarung, cililin, kenari, dan cucak jenggot yang diselingi dengan isisan rol burung-burung kecil, kerap dibawakan dengan panjang-panjang saat juri menilai aksinya. Volumenyapun tak kalah cetar dengan para kompetitornya.

 

HARDY ORBITKAN LOVE BIRD KANCIL

 

Seakan tak mengenal lelah, Bedhug tampil ngeyel dari awal sampai akhir penjurian memuntahkan lagu roll tembaknya. Alhasil, Bedhug keluar sebagai pemenang di murai batu sesi A dan sesi B dengan nyaris tak ada lawan yang mengimbangi performanya.Dengan hasil ini, Imam selaku mekanik mengaku puas atas peningkatan performa Bedhug.

Penuturan Imam, awalnya sebelum mabung, Bedhug hanya kuat main satu sesi saja. Lebih dari itu, bisa dipastikan performanya gembos. Bisa dimaklumi, karena gaya tarung Bedhug super ngotot. Besar kemungkinan, tenaga habis dalam satu sesi.

 

[iklan-sisipan]

 

“Akhirnya sudah mulai ketemu setingannya. Di rumah dan di lapangan harus diasingkan, biar tenang. Tidak seperti biasa tadi Bedhug kerjanya stabil. Materinya juga bongkar terus. Ini kabar baik untuk bos,” ujar Imam yang menyiapakan Bedhug turun di Anniversary Galaxi BC (25/8).

Di kontes ini, Hardy salah satu punggawa KLI Jember, juga mengukir prestasi manis. Love bird hasil tangkarannya yang diberi nama Kancil, berhasil mengorbit saat turun di kelas love bird paud. Kendati masih usia 3 bulan, Kancil yang berwana biru mangsi ini, tampil super rajin dengan durasi stabil di sebutan lanjut 1 dan lanjut 2.

 

MAESTRO SIAP TURUN DI M1

 

Dari tiga sesi yang dilakoni Kancil, total ada 3 tropi yang dipersembahkan untuk Hardy. Juara 1 di sesi paud A, juara 1 sesi paud B, dan juara 3 sesi paud C. Sempat ada penawaran, Hardy ternyata masih enggan untuk melepas Kancil. “Sebenarnya harga tawarannya tadi lumayan menggiurkan, tapi saya masih belum ada pelapisnya. Karena produksi kandang agak macet, setelah sempat stress saat musim petasan kemarin,” kata Hardy.

Di kelas love bird dewasa, ada Neng Ricis milik Fadil dari Galaxi SF yang menghebohkan arena. Kekean sebutan panjang, rajin dibawakan love bird berkarakter fighter ini saat turun di sesi dewasa B. Meski sempat dibuntuti R MZD 063 polesan Enggar Pras di awal-awal penilaian, tapi Neng Ricis melejit dengan jeda bunyinya yang cukup rapat.

 

ORIENTAL COME BACK

 

Di kelas cucak hijau, podium puncak dihuni oleh tiga gaco yang berbeda. Dobrak milik Haris yang gagal meraih podium utama di sesi A pasca bertarung sengit dengan Maestro polesan Endrik, akhirnya tampil garang di sesi B mengungguli perlawanan KJ milik Fahrul. Di sesi C, Land Cruiser gaco milik Ferry FJT, akhirnya mendominasi jalannya pertandingan.

Selain lewat Land Cruiser, Ferry FJT juga mendulang poin di kelas kacer lewat Master. Gaco lawasnya yang baru beres mabung ini, akhirnya mencicipi podium puncak di sesi B, setelah di sesi A ditumbangkan oleh Oriental milik Yunus YNS dari Sabar BC. Sama dengan Master, Oriental juga menandakan come backnya kali ini pasca mabung.

BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

 

KATA KUNCI: murai borneo bedhug subdenpom bc jember

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp