PARA JURI YANG BERTUGAS DI ARENA KBS BC JEMBER

KONTES MALAM KBS BC JEMBER

Dengan Lokasi dan Arena Baru, Suwar-Suwir dan Zabalaga Borong Juara, Pekan Depan Dibuka Kelas Perang Bintang

Dengan dibukanya kembali kontes KBS BC, seakan bergeloranya lagi gantangan malam di wilayah Jember. Menempati lokasi baru dan arena gantangan yang mewah nan luas, menambah kenyaman bagi para kicaumania yang berlaga.

Sudah cukup lama KBS BC yang dikomando oleh Yongky tidak menggelar lomba, entah itu latber maupun latpresan. EO yang dikenal sebagai barometernya gantangan malam di Jember ini, kini kembali membuka gelaran dengan lokasi baru yang tak jauh dari lokasi lama yaitu wilayah Kebonsari, Jember.

 

 

KELAS LOVE BIRD MASIH DIGANDRUNGI DI KONTES MALAM

 

Lokasinya mudah dijangkau, tepatnya di Gg. SMP Al-Furqon Kebonsari, Jember. Di lokasi barunya ini, terdapat lahan yang cukup luas, sehingga memberi kenyaman bagi kicaumania untuk mengondisikan sang jagoan.Untuk lahan parkir kendaraan roda dua maupun roda empat, juga tersedia di sekitar arena lomba.

Selain itu KBS BC juga memiliki arena yang sudah paten dan megah, tidak bongkar pasang lagi seperti yang terdahulu. Dibilang megah, karena kini sesuai dengan standar gantangan SNI, jarak antar nomer gantangan juga sesuai prosedur untuk segala jenis burung yang dilombakan. Pencahayaan untuk kontes malam, juga dijamin terang benderang.

 

 

Dengan berdirinya markas KBS BC yang baru ini, Yongky kali ini tidak hanya membuka kontes malam, tapi juga membuka kontes pada sore hari. Jadwal untuk kontes malam di KBS BC saat ini, Rabu malam dan Jum’at Malam pada pukul 20.00 WIB. Sedangkan kontes sore, KBS BC membuka jadwal pada hari Minggu dan Selasa pada pukul 14.00 WIB.

“Dulu memang banyak kicaumania yang mengajukan KBS BC juga membuka kontes di sore hari. Berhubung sekarang lokasi dan sarananya mendukung, jadi kami buka untuk kontes sore. Semoga bisa menjadi pilihan kicaumania untuk kedepan. InsyAllah KBS BC akan berikan yang terbaik untuk kicaumania,” ujar Yongky.

 

SUWAR SUWIR NYARIS HATRIK DI KELAS KENARI

 

Yongky juga menambahkan kalau di kontes sore, KBS BC sudah membuka kelas ocehan seperti murai batu, cucak hijau, kacer dan cendet. Sedangkan kontes malam, hanya membuka untuk 2 jenis burung yaitu love bird dan kenari.

Pada kontes Rabu malam, 22 Mei 2019 yang seharusnya dimulai pukul 20.00 WIB, tapi mundur pukul 21.00 WIB karena bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, antusias love birdmania dan juga kenarimania, sangat tinggi. Bahkan saat kicaumania berbondong-bondong ke lokasi, panitia tiketing mangaku kewalahan melayani pembelian tiket karena datangnya secara bersamaan.

 

KENARI MANIA JEMBER KEMBALI BERGAIRAH

 

Molor dari jadwal yang tertera di brosur, peserta yang datang mengaku lebih mementingkan ibadah sholat tarawih dan tadarus terlebih dahulu sebelum menyalurkan hobinya. “Tadi Sholat Tarawih dan dilanjut Tadarus dulu biar tenang. Setelah itu baru gantang di sini mas,” kata Kiki All Canary dari Kudeta Team yang datang terlambat.

Kendati datang telat, All Canary yang membawa gaco terbarunya yaitu Suwar-Suwir, justru memboyong banyak tropi. Diantaranya juara 2 di sesi kenari B, dan dua kali menghuni podium puncak saat berlaga di sesi kenari C dan D. Nyaris hatrik, Suwar-Suwir di gagalkan oleh kenari Sangkar Miring besutan Mr. X dan Mabuk BC di sesi B.

 

 

Suwar-Suwir untuk saat ini memang menjadi gaco yang rajin menorehkan prestasi, entah itu kontesan di siang hari maupun kontesan malam hari. Berbekal durasinya yang nyaris menyentuh 2 menit, kenari kalitan ini juga tampil ngedur membawakan lagu standar cengkoknya.

“Senang sekali dengan hasil yang di raih oleh Suwar-Suwir. Semakin hari semakin baik performanya, padahal burung ini baru saya tukangi,” kata All Canary yang menyatakan siap berlaga di even Road To Superman Cup II pada Minggu, 2 Juni 2019.

 

ZABALAGA (HAZARD) SAPU BERSIH KELAS LB DEWASA

 

Selain Suwar-Suwir yang meraih hasil maksimal pada kesempatan ini, di kelas love bird dewasa ada Zabalaga yang menyapu bersih 3 podium puncak. Love bird pasjo andalan Cahyo dari Hunter SF yang sebenarnya bernama Hazard ini, menghibur penonton dengan durasinya yang super panjang.

Membawakan kekean santai dan stabil di sebutan Over, Zabalaga juga tampil rajin melepas kekeannya yang seperti nada MP3 itu. “Setelah selesai mabung, sekarang main siang dan malam, Zabalaga atau Hazard sudah bisa. Semoga saja bisa stabil terus seperti ini,” ujar Cahyo yang membawa 3 amplop bonus dari panitia bagi sang juara 1.

 

LOVE BIRD WAYAHE WAYAHE TIGA KALI NAIK PODIUM

 

Di kelas love bird dewasa ini, ada yang sempat dua kali membuntuti Zabalaga. Dia adalah Wayahe-Wayahe gaco dari Wong Jember. Dari 3 kali berlaga, Wayahe-Wayahe berhasil membawa tiga tropi kejuaraan sebagai juara 2 di sesi A, juara 3 di sesi B dan kembali juara 2 di sesi C.

Sedangkan yang nyaris mengejar perolehan poin Zabalaga di sesi B, adalah Monik love bird polesan Andre G2 dari G2K BC. Love bird yang lama menepi karena mabung ini, berhasil tampil gemilang saat melepas kekean panjangnya dengan jeda bunyi rapat. Tapi sayang, Zabalaga di sesi B durasinya tembus hingga Over 2, sehingga cukup sulit terkejar oleh Monik.

 

 

Menurut pengakuan Andre G2 yang juga pemilik dari love bird ternama yaitu Denok, Monik sebelumnya belum pernah digantang pada malam hari. “Penasaran saja tadi ingin gantang malam, ternyata Monik malah mau kerja maksimal. Dan juga pengen tau lokasi KBS BC ini yang kata teman-teman gantangan paling nyaman. Ternyata benar adanya,” pungkas pemilik GYM di Tegal Besar Jember ini.

Persaingan tak kalah sengit juga tersaji di kelas paud. Dari tiga kelas yang dibuka panitia, tak satupun gaco yang berhasil meraih nyeri. Di sesi A, podium puncak di raih oleh Butet milik Saiful GK SF. Untuk sesi B yang pesertanya mulai membludak, juara 1 disabet Dewa andalan Deny Kebonsari. Di sesi C, Nol Satu akhirnya unjuk gigi dengan mencuri emas.

 

PERDANA GANTANG MALAM LB MONIK TAMPIL MENJANJIKAN

 

Nol Satu polesan Endarto dari Slank SF, salah satu love bird yang nyaris meraih dobel winner andai di sesi pertama atau sesi A, tak terlambat panas. Sehingga di sesi A, Nol Satu harus puas menjadi runner up karena terpaut poin tipis dengan Butet. “Tadi penampilan terbaik di sesi C. Dari awal sampai akhir, lepas durasi panjang-panjang dan juga rajin,” jelas Endarto.

Untuk di kelas love bird baby pemula, Quick Silver besutan Meong Sadengan, yang sukses bertengger di tangga juara 1 di sesi A. Paruh bengkok yang masih baru mecah milet ini, sudah berhasil menunjukkan bakat ngekeknya di atas gantangan. Meski masih ngekek pendek-pendek, tapi Quick Silver cukup merepotkan juri dengan kerajinannya yang super aktif.

 

PAUD DEWA TAMPIL MAKSIMAL DI SESI B

 

Di penghujung gelaran, Yongky mengumumkan bahwasanya kontes rutin pada tanggal 31 Mei 2019, tepatnya Jum’at malam, KBS BC membuka kelas perang bintang untuk love bird dewasa. Hanya dengan tiket 40 ribu dan membatasi peserta hanya 24 peserta, juara diambil 5 kejuaraan dengan uang pembinaan yang memanjakan peserta.

Dibukanya kelas perang bintang atau BOB itu, datang atas permintaan dari banyak peserta. “Tadi banyak yang mengusulkan untuk buka kelas love bird dewasa BOB. Setelah saya runding dengan teman-teman, akhirnya saya buka dengan kuota hanya 24 peserta saja. Alhamdulillah langsung ada yang pesan tiketnya,” ujar Yongky.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Burung mau tampil maksi dan stabil di segala cuaca, serta terjaga kesehatannya. Berikan LEMAN'S secara teratur, cukup 1 tetes untuk harian, bisa dicampur pada minuman, atau oleskan pada EF. Sudah banyak yang membuktikannya, jangan sampai ketinggalan...

 

MASIH BELIA QUICK SILVER SUDAH TUNJUKAN BAKATNYA

 

SANGKAR MIRING GAGALKAN SUWAR SUWIR RAIH HATRIK

 

 

 

KATA KUNCI: kontes malam kbs bc jember suwar-suwir zabalaga

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp