MB GRANAT DAN LB SABRINA WAKILI DUTA NzR CUP 1 DARI MALANG

KONTES LOUNCHING PBI JEMBER

Dua Burung Nasional Ini Antar Duta NzR Cup 1 Juara Umum

Dalam kontes lounching PBI cabang Jember pada Selasa, 25 Desember 2018 di arena Taruna Jaya Jember, ada 2 gacoan yang membuat para peserta tebelalak saat melihat aksinya. Ke dua gaco ini juga kunci suksesor bagi Duta NzR Cup 1 melenggang sebagai juara umum.

Banyak yang kaget saat melihat love bird berwana lutino melepas kekean dengan durasi hingga sebutan P11. Selain tampil bocor dengan durasi yang stabil panjang, love bird yang belum dikenal kicaumania Jember ini juga memiliki gaya cantik yaitu nyeklek. Turun di tiga kelas, semua podium puncak disapu oleh love bird yang ternyata berasal dari kota Malang ini.

 

 

H JAMHARI KETUA NZR JEMBER TERIMA TROPI JUARA UMUM BC

 

Setelah pewarta burungnews mencari paddock dari love bird lutino ini, ternyata namanya adalah Sabrina milik Dodiet Kober Malang yang kali ini dikawal oleh Attamin. Nama Sabrina memang langganan menghuni podium puncak diberbagai gelaran akbar. Seperti dieven Pakde Karwo Oktober lalu, Bupati Badung Cup III Bali, Bupati Cup 2 Kulonprogo, Aryawiraraja Lumajang dan kemarin di King Of Mojopahit Mojokerto.

Pantas jika kicaumania Jember tidak mengenalnya, karena tidak mengira gaco nasional ini jauh-jauh dari Malang  turun ke Jember di gelaran yang hanya sekelas latpres dengan tiket murah. Tapi para kontestan love bird yang turun di even lounchi PBI cabang Jember ini, tak sedikitpun menyiutkan nyalinya. Justru dengan kehadiran Sabrina, peserta semakin tertantang untuk mengimbangi aksinya, sehingga masih setia berlaga hingga sesi terakhir.

 

PARA JURI PBI YANG BERTUGAS

 

Seperti pengakuan H. Agus dari Kompas Jember yang mengantarkan Prima meraih podium 2 dibawah Sabrina di sesi Maleo A.  “Saya akui sangat mewah burung lutino itu. Selain fighter, durasi, jeda bunyi,  dan gayanya ngeri. Saya bangga love bird saya bisa bersanding dengan burung yang memiliki kualitas seperti itu. Semoga bisa menular hehehe.”  

Tak hanya Sabrina yang membuat ratusan pasang mata terbelalak. Gacoan Dodiet di kelas murai batu yang bernama Granat, juga memberikan penampilan terbaiknya dengan meraih dua kali juara satu. Sama dengan Sabrina, Granat juga burung yang sudah langganan naik podium di even akbar. Yang paling menggemparkan, Granat hattrik di gelaran Aryawiraraja Lumajang (2/12).

 

NZR INDONESIA CUP 1,  MINGGU 27 JANUARI 2019 DI LAPANGAN RAMPAL MALANG. 2 Lapang, tiket terjangkau mulai 50 ribu,  hadiah utama mobil, semua kelas hadiah  UTUH TANPA POTONGAN, banjir doorprise super menarik. Pesanan tiket sudah mengalir deras, terlambat Anda bisa gigit jari karena tidak kebagian.  KLIK BROSUR DI SINI. Pesan tiket hubungi  Mr Yanto (WA) 0817.0454.012.

 

Murai batu ekor hitam ini berhasil menghipnotis juri PBI dengan lagu roll tembak yang dibawakan terus menerus tanpa ngetime. Selain itu, gaya sujud saat membawakan lagunya, juga mencuri perhatian banyak pasang mata. “Granat kemarin juara 1 dan 2 di King Of Mojopahit Mojokerto. Seminggu murai ini rutin dimainkan 3 kali biar stabil birahinya,” jelas P. Hari yang kesehariannya merawat Granat.

Kedatangan Sabrina yang dikawal Attamin dan Granat ke Jember, tak lain untuk menyebar brosur dan menggalang dukungan untuk even NzR Indonesia Cup 1 di Malang pada 27 Januari 2019. “Mumpung liburan, kami sempatkan bawa Sabrina dan Granat main ke Jember. Tujuan utamanya menggalang dukungan dan menyebar brosur. Sekalian ingin menjalin silaturahmi dengan kicaumania Jember,” ujar P. Hari disela-sela serah teria tropi juara umum BC.

 

CH BANDIT KONSISTEN DI JALUR JUARA

 

Lawan yang sempat merepotkan Granat adalah The King milik Yunus Agus SR dari Sabar BC. Sama-sama jenis ekor hitam, The King yang dipaksa main dalam kondisi bulu tua masih mampu membawa pulang tropi juara 1, 2, dan 3. “Bangga lihat The King mainnya masih bisa maksimal dalam kondisi seperti ini. Gak percuma dari Bali pulang kampung ke Jember, The King menunjukan pesonanya. Terima kasih buat mas Yunus YNS yang sudah merawat The King,” kata Agus SR yang saat ini fokus bermain branjangan.

Gaco yang juga membawa tiga tropi kemenangan adalah cucak hijau Bandit andalan Bareta dari Jember. Meraih sekali juara 1 dan dua kali juara 3, Bandit mampu membuktikan keperkasaannya melawan cucak hijau terbaik dari luar dan dalam kota Jember.

 

DKS 86 BC TETAP SETIA DI JALUR KENARI

 

Kendati jarang diturunkan ke arena lomba karena sang pemilik kebanjiran job untuk menjuri, tapi Bandit tetap stabil dan dipastikan selalu meraih podium setiap dilagakan. Aksinya di atas arena saat memuntahkan materi besetan dan tembakan, tak pernah luput dari pantauan juri. Selain pembawaan lagunya yang panjang-panjang, Bandit juga memiliki volume tembus dan tanpa kendor melepas gaya trokbulnya. “Sudah lama gak main di PBI. Ternyata Bandit masih bisa mencuri perhatian juri PBI,” kata Bareta.

Di kelas kenari, tim DKS 86 BC yang dikomado oleh Zaen, juga berhasil membawa kemenangan lewat gaco andalannya Sang Maestro. Menyabet juara 1, 2 dan 3, kenari berpostur AF ini tampil rajin membawakan lagu standard bercengkok tajam dengan durasi kereta. “Alhamdulillah akhirnya bisa merasakan kemenangan di gelaran PBI,” kesan Zaen.
 

SNOT, adalah penyakit mata yang lazim menyerang love bird. Bisa menimbulkan kematian bila tidak cepat tertangani dengan baik. Sekarang tidak perlu kuatir, ada paduan LEMAN'S  dan SNOTGO, yang sudah terbukti ampuh menyembuhkan SNOT.

 

HnH SF juga mencatatkan namanya di daftar kejuaraan. Kacer andalannya yang bernama Sabu-Sabu, kini kembali turun lapangan pasca mabung.  Aksi perdananya ini, Sabu-Sabu sukses menyabet emas di sesi kacer Maleo A.

Dedy Bedors dengan bendera Superman SFnya, kembali keluar sebagai peraih juara umum SF. Beberapa gacoannya seperti Scoopy dan Stroom sukses merasakan podium. “Kemarin di Jember Bersatu Cup juara SF. Dan hari ini Alhamdulillah juara SF lagi,” kata Dedy Bedor.

 

PERTARUNGAN DI KELAS CUCAK HIJAU TERSAJI SENGIT

 

Yanuar selaku penyelenggara gelaran ini, mengucapakan banyak terimakasih untuk kicaumania yang hadir. Kendati tidak semua kelas full peserta, tapi dari awal sampai akhir gelaran,  jumlah peserta tetap stabil. Total ada 400an lebih peserta ikut berpartisipasi dalam gelaran lounchi PBI cabanag Jember ini.

“Kesuksesan sebuah lomba itu bukan dari jumlah peserta, tapi minimnya protes dari peserta juga peserta tidak lari hingga akhir gelaran. Alhamdulillah gelaran perdana ini tanpa protes, hanya saja tadi ada yang bertanya tentang pakem PBI, dan itu buka protes,” jelas Yanuar.[Vilman K-conk]

 

H AGUS KOMPAS JEMBER TERIMA TROPI TERBAIK DI KELAS LOVE BIRD PAUD

 

KACER SABU SABU COME BACK

 

 

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp