MB JANGKAR BUMI SIAP GEMPARKAN KELAS EKOR PANJANG

KONTES CIMANTUL BC JEMBER

Teriakan Nyaris Hilang, Peserta Semakin Membludak

Apa yang dilakukan Yudha selaku ketua Cimantul BC dalam menekan teriakan dari peserta, bisa dikatakan 80% berhasil. Suasana lomba kini menjadi nyaman dan tertib, peserta juga meningkat drastis. Kiat apa yang mampu mengubah tradisi teriak di arena Cimantul BC?

Tak butuh waktu lama untuk menyadarkan kicaumania yang turun di arena Cimantul BC, agar tidak berteriak saat lomba berlangsung. Hanya dalam 2 kali pertemuan peraturan itu ditekankan (latber Selasa 25 November dan  Jum’at 29 November), pada latber Selasa 3 Desember 2019, peserta sudah nyaris tanpa teriak dan duduk anteng memantau kinerja gaconya sendiri juga gaco milik lawan yang lain.

 

 

EMONS GACO YANG STABIL HINGGA DEWASA

 

Tapi tidak semua peserta sudah tau aturan tanpa teriak di Cimantul BC ini. Ada segelintir peserta yang di sesi awal masih teriak. Dari segelintir peserta yang teriak itu, langsung mendapat peringatan bukan dari panitia lagi, tapi peserta lain yang memberi peringatan agar tidak teriak. Di sesi selanjutnya, lomba benar-benar berjalan tanpa gangguan teriakan peserta, hanya suara burung saja yang terdengar.

Dengan kondisi yang sudah nyaman ini, juripun bertugas tanpa terganggu dan benar-benar memilih burung yang kerjanya paling menonjol. Keputusan juri juga membuat peserta puas. Karena sebelum juri menancapkan bendera koncer, peserta sudah mengetahui mana saja burung yang layak masuk nominasi juara. Apa yang dilakukan Yudha dalam waktu sekejap mampu meredam teriakan di arena yang berlokasi di pasar hewan Balung Tutul, Jember ini ?

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Ternyata kiat Yudha sederhana dan tidak rumit-rumit amat. “Kami tidak bertindak banyak di lapangan. Sebelumnya saya sudah mencatat nama-nama kicaumania yang biasanya teriak, sehingga ditiru oleh pemain lain. Nama-nama itu saya temui secara langsung dan diajak bicara baik-baik. Saya minta tolong kepada mereka agar tidak teriak. Hanya itu saja yang saya lakukan,” jelas Yudha.

“Yang kita atur itu kan sama dengan kita, manusia. Jadi dengan bicara baik-baik, minta tolong, juga ngobrol santai, mereka akan mengerti dan menghargai kita. Toh semua kicaumania inginnya lomba tanpa teriak, fair play dan menikmati lomba dengan nyaman,” imbuh Yudha saat mengawal jalannya latber pada Selasa, 3 Desember 2019.

 

PAUD BEJO UKIR HASIL NYERI

 

Di latber kali ini, peserta meningkat drastis. Kelas love bird dewasa, full, kelas ocehan seperti murai batu dan cucak hijau, juga nyaris full gantangan. Banyak dari mereka yang datang, mengaku nyaman dengan peraturan tanpa teriak yang benar-benar terbukti di lapangan, bukan hanya di slogan.

Di kelas dewasa, Emons milik Udin dari MBR BC, kembali berhasil mendominasi kejuaraan. Kekean panjang dengan pembawaan santai, rajin dibawakan love bird pasjo betina ini. Membawa pulang juara 1 di sesi B dan juara 2 di sesi C, membuat love bird yang kesehariannya hidup di umbaran ini dielu-elukan sebagai gaco yang sulit ditumbangkan. “Sesi A gak kebagian tiket. Untung sesi B bisa tampil maksimal meski di bawah tadi sempat bocor karena menunggu sesi terlalu lama,” ujar Udin.

 

BREWOK TEBUS KESALAHAN DI SESI A

 

Sedangkan di kelas paud, juga ada gaco yang tampil ciamik. Bejo milik Sugianto dari Jodi Kondo SF, berhasil membawa pulang kemenangan sebagai juara 1 sesi paud B dan kembali juara 1 di sesi paud C. Kekean panjang dengan jeda bunyi rapat, kerap dipertontonkan dari awal hingga akhir penjurian.

Meski kesehariannya love bird warna pastel olive ini bareng untulan, tapi aksinya full fighter dengan kekean berdurasi panjang dan jeda rapat. “Kalau mau main, H-1 sudah saya pisah dengan untulannya. Karena kalau tarungnya fighter, durasinya keluar,” papar Sugianto yang juga meraih juara 1 di kelas love bird pemula B lewat Banyu Langit.

 

Sambut kehadiran TEAM PROMO TWISTER di event-event terpilih, termasuk BnR Award 15 Desember. Dapatkan sampelnya, coba dan buktikan kualitasnya, berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

Di kelas murai batu, Brewok polesan Haerul dari Mangli, akhirnya berhasil mencicipi podium puncak di sesi B. Membawakan lagu roll tembak isian kenari, love bird dan kapas tembak, murai batu ekor putih ini sukses membungkam puluhan lawan yang dihadapinya.

Sebenarnya di sesi A, Brewok juga menjadi kandidat peraih koncer A. Tapi sayangnya, dipertegahan penjurian, Brewok ngelantai selepas memuntahkan tembakan kenarian. Di sesi A, juara 1 akhirnya jatuh ke Jangkar Bumi milik Zidane dari Jaya Sakti. “Tadi kepleset di sesi A karena tarungnya super nekan,” jelas Haerul.

 

CH WEDUS PRUCUL RAIH PODIUM DI SESI A

 

Bintang di kelas cucak hijau, jatuh pada Wedus Prucul milik Andi Wonk dari Josiy BF, yang mencuri podium di sesi A. Dari 3 sesi yang berhasil di gelar pada latber kali ini, penampilan Wedus Pruculah yang paling mengundang perhatian. Tembakan kapas tembak disambung greja tarung, dibawakan dengan durasi panjang dan terus menerus.

Untuk kelas pleci, dua sesi podium puncak ditempati oleh gaco yang berbeda. Di sesi A, Aurora milik Magnum dari duta Predator BC, berhasil mengungguli Aye-Aye milik Ilham KPN Jember dan Konslet andalan Dwi PJB. Di sesi B, giliran Nakula besutan Bejo KPN Jember yang sukses mengungguli Gembler, White Coffe dan Jambret.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

AURORA SABET JUARA 1 DI SESI PLECI A

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

 

 

KATA KUNCI: kontes cimantul bc jember

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp