ISWANTO SNIPER (KIRI) & RYAN OKTA

KLI INDRAMAYU CUP 8 OKT

Kelas Utama 8 Juta + Motor, Buka 15 Kelas Beauty Contest

Radjawali Indonesia DPC Indramayu bekerjasama dengan Komunitas Love Bird Indonesia (KLI), kembali menggelar lomba bergengsi KLI Indramayu Cup I, Minggu 8 Oktober. Terdiri dari dua kategori utama, yaitu kontes suara dan kecantikan love bird.

Kontes ini akan berlokasi di Sport Centre Indramayu. Selain luas, nyaman dan aman, juga mudah diakses dari berbagai arah. Menurut ketua RI DPC Indramayu, Iswanto Sniper, lomba ini diharapkan bisa dinikmati semua kalangan kicaumania. Tidak hanya dari wilayah III dan Jawa Barat, juga lintas blok.

 

 

 

“Selain didukung para sponsor, seperti Pertamina Turbo dan Pertamax, lomba ini juga mendapat dukungan dari seluruh lapisan kicaumania, baik SF maupun BC, serta EO-EO yang ada di Indramayu dan sekitarnya,” ujar Iswanto, yang didampingi Ryang Okta, ketua RI DPW Jabar II.

Kemasan dibuat menarik baik untuk peserta lokal maupun dari luar blok. Di kelas utama (Pertamina Turbo), melombakan dua jenis burung murai batu dan love bird, dengan tiket 500 ribu, juara pertama akan mendapat hadiah 8 juta plus 1 unit motor.

Di kelas berikutnya (Pertamax) melombakan 3 jenis burung, murai batu, love bird, dan cucak ijo. Tiketnya 300 ribu, hadiah juara pertama mendapat 4 juta plus 3 juta.

 

 

Seperti sudah disebut di bagian awal, khas gelaran KLI selain kategori suara juga ada kategori kecantikan love bird atau beauty contest love bird. Terdiri dari15 kelas yang dipertandingkan.

Di antaranya ada jenis Biola & Parblue tiket 200 ribu; Green FC, Mutasi FC, Personatus GB, Mutasi Personatus, Pied & Exotic, tiket 150 ribu; Junior Umum, Rosselcollis, BC/Nyasa & Exhibition, tiket 100 ribu; Ring KLI dan Education, tiket 50 ribu; WT dan BOB, free alias gratis. Hadiah mulai 300 ribu sampai 2,2 juta rupiah, sudah barang tentu juga plus tropi eksklusif.

 

INFORMASI LEBIH LENGKAP, SIMAK BROSURNYA DI SINI

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: kli indramayu cup

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp