BANGUN PENUH SEMANGAT SUPPORT

KLATEN VAGANZA #1

Alumni Kerajaan Mastering Skh Langsung Bikin Mr. Prio Terpukau dan Hebohkan Klaten

Gantangan Pradana BC di desa Bolali, Kecamatan Wonisari, benar-benar jadi lautan kicaumania. Banyak peserta terheran, ini sungguh gantangan yang berada di pinggiran.

Posisi Desa Bolali memang terletak paling ujung tenggara Kabupaten Klaten, sudah berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo. Yang istimewa, bisa mendatangkan peserta yang notabene bintang-bintang nasional dari ujung barat hingga timur pulau Jawa, bahkan juga luara pulau.

 

 

USAI PENILAIAN MURAI BATU, Mr. PRIO MEMBERIKAN SEPATAH DUA PATAH KATA

 

Mr. Prio, ketua umum RGN dan owner Radja Company dari Bandung, juga merasa perlu dan penting untuk hadir.

Di kelas / sesi pertama murai batu, peserta full 70 gantangan, Prio tampak ikut memantau dengan seksama, bolak-balik mengitari semua sudut lapangan.

 

"Lihat tuh, nomor 49 istimewa sekali, mewah. Tadi sudah muter coba pantau-pantau, paling nonjol," begitu Tobil Nanang Kusuma, pewarta dari media BnR, berbisik kepada burungnews.com yang sama-sama di pinggir lapang. Sebelum menjadi pewarta, Tobil sudah lama sekali berkecimpung dalam dunia hobi burung berkicau, jadi cukup paham kualitas burung yang layak juara di  antara puluhan lawan-lawannya.

 

Mr BINTANG, OWNER GANTANGAN PRADANA. MENGANGKAT EKONOMI MASYARAKAT

 

Celetukan serupa juga datang dari seorang kicaumania senior yang mengenakan baju kuning "Twister". "Kalau dari sisi sini sih paling menonjol, layak lah jadi salah satu kandidat juara. Saya sempat nawar, katanya belum mau dijual," ujarnya sambil menunjuk pada seorang pria muda yang sedang bersemangat memberikan support.

Pria yang dimaksud ternyata Bangun, sang pimpinan dari Kerajaan Mastering Sukoharjo, tempat sekolah murai batu sejak usia trotol hingga 6 bulanan. Jadi penasaran, apa ini burung miliknya, atau salah satu siswa yang sedang atau sudah lulus belajar di Kerajaan Mastering?

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Sejak pertengahan jalannya penilaian, Mr Prio makin mengerucut perhatiannya pada burung-burung tertentu. Terlihat ia sering berjalan mengarah, atau dari tatapan matanya tampak tertuju pada gantangan nomor 49.

Ya, begitu sering, entah menatap langsung atau melirik pada nomor 49. Rupanya burung ini jadi salah satu yang diunggulkan olehnya untuk jadi juara.

 

 

Waktu penilaian akhirnya dinyatakan selesai. Nomor 49 termasuk yang mendapat ajuan nominasi dari para juri. Tibalah saatnya para juri menancapkan bendera koncer. Para peserta, terutama yang sudah meraih nominasi, termasuk Bangun dan kru, tampak berdebar-debar.

Setelah semua juri menancapkan bendera, harapan Bangun dan kawan-kawan, juga sejumlah pemantau yang menjagokannya, tampak heran, ada aura kecewa. Gantangan nomor 49 akhirnya kebagian dua bendera B.

 

 

Setelah menurunkan burung, ada cukup banyak yang merubung Bangun. Umumnya bertanya hal-hal umum tapi cukup mendasar. Mulai dari burung yang mana lagi, hingga mau dilepas berapa.

"Ini burung alumni dari Kerajaan Mastering, baru lepas trotol," ujarnya menjelaskan.

Nama jago muda ini adalah Si Mental (sebelumnya ditulis Rampok Jr., red.). "Hasil ternak dari Pak Teguh Walet Tangerang, anak dari Rampok. Burung milik Edo. Ringnya kombinasi Walet BF dan Silver PBI."

 

YUSACK DAN BANGUN BERSAMA MB SI MENTAL. BARU LEPAS TROTOL

 

Menurut Bangun, pernah juga ditawar oleh salah satu tokoh burung milenial. "Dia nawar 30 juta tapi belum dikasihkan. Sementara ia masih minta saya yang rawat sambil sesekali dibawa ke lomba."

Burungnews akhirnya berkesempatan mengkonfirmasi kepada Mr. Prio. Prio mengaku memasukkan nomor 49 dalam salah satu jagoannya yang ia pilih jadi nominator juara.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Di antara 69 lawan-lawannya, menurut pantauannya penampilan burung yang berada deret paling pinggir ini termasuk yang paling menonjol. Penilain yang sama, juga datang dari para kicaumania lainnya yang menyaksikan jalannya lomba dari luar pagar.

Bahwa para juri kemudian punya pilihan lain, tentu saja sangat mungkin. Yang jelas, apresiasi dari rekan-rekan baik sesama peserta atau yang sekadar menonton, sudah sangat membuat Bangun, Yusack dan sejumlah kru Kerajaan Mastering sangat bangga.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

"Secara umum itu burung sangat bagus. Ada tapinya loh, di awal dan pertengahan, kinerjanya agak melorot. Barulah dari pertengahan sampai akhir, secara saya pribadi jujur saya mengatakan burung nomor 49 sangat mewah. Tapi soal koncer juara, itu wilayahnya para juri. Tentu masing-masing punya pertimbangan sendiri dengan pilihan-pilihannya," ujar Prio tentang pantauannya pada burung nomor 49.

Penasaran seperti apa sih penampilan Si Mental dan komentar utuh dari Mr. Prio? Tunggu ya berita berikut yang sudah dilengkapi dengan postingan Vidio aksi Si Rampok dan komentar pak Prio. (danu, asept, maltimbus)

 

DATA JUARA KLATEN VAGANZA, KLIK DI SINI

 

Sebagai obat, terbukti efektif. Sudah sering mampu mengatasi kondisi kritis, apalagi cuma sakit "biasa". Di saat perubahan musim dari kemarau menuju penghujan seperti sekarang, juga sangat baik untuk mencegah dan menjaga agar burung tetap sehat dan selalu dalam kondisi fit, siap tempur. Bisa diberikan secara rutin 2-3 hari sekali sesuai kebutuhan. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

KATA KUNCI: klaten vaganza kerajaan mastering sukoharjo prio sutrisno

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp