KELAS LOVE BIRD POIN DAN M3 NYARIS PENUH

KELAS LB BABY DAN BALIBU DIHAPUS DI GARDA BC JOMBANG

ATURAN DIBUAT BUKAN KARENA SENTIMEN, AGAR LEBIH FAIR

Berani menerbitkan sebuah aturan, resikonya hanya dua. Dipuji atau dibully. Aturan yang dimaksud adalah, mulai Sabtu 20 Oktober 2018, Garda BC resmi menutup kelas love bird balibu dan baby. Bagaimana respon para pemain?

Dua pekan lalu, Garda BC akan menghapus kelas love bird balibu dan baby masih sebatas wacana. Tapi Sabtu ini, di Kontes Garda BC di Bumi Damai Garda, di Desa Nglele, Sumobito Jombang, dua kelas love bird yang kerap menuai kontroversi ini resmi dihapus.

 

 

ATURAN BARU KELAS LOVE BIRD DI GARDA BC.

 

Alasannya jelas, karena masih rancu atau sulit dalam menentukan batasan umur love bird baby dan balibu. Dilihat dari warna kaki yang masih hitam? Atau lembar bulu sayap yang masih utuh, itu masih belum bisa menggaransi 100 %.

Masih banyak pemain yang melanggar dan ngotot kalau gaconya masih baby atau balibu, meski sebenarnya umur sudah lebih dari lima bulan. Ketika panitia bertindak tegas, memberikan sangsi diskualifikasi, buntutnya bisa panjang.

 

JUARA DI KELAS LOVE BIRD POIN

 

Oknum pemain kerap mencela dan menyerang gantangan lewat sosmed, utamanya facebook. Berusaha mencari "dukungan" untuk memojokkan gantangan. "Sebenarnya pemain dan tim juri sudah tahu kok, mana love bird yang benar-benar balibu atau sudah melebihi batasan umur lima bulan. Tapi ya itu tadi, ambisi bisa menutup akal sehat," kata Muhammad Fauzan, Ketua Garda BC.

Bisa dibilang, aturan Garda untuk menutup kelas love bird baby dan balibu bukan inovasi baru, karena sudah ada Gantangan yang lebih dulu menjalankan kebijakan ini. Diantanya AM BC Mojosari dan lain-lain. Namun, tetap saja aturan menghapus kelas baby dan balibu ini bisa jadi akan menyulut masalah baru.

 

 

Panitia Garda sudah siap dengan konsekuensi menerapkan aturan ini digantangan Garda yang pesertanya selalu penuh. Konsekuensi atau resiko yang dihadapi hanya dua, dipuji atau dibully. "Aturan baru ini hanyalah inovasi, bukannya sentimen pada peserta atau kicaumania tertentu. Tujuannya agar lebih fair ketika berlomba di Bumi Damai Garda BC," kata Muhammad Fauzan, Ketua Garda BC.

Respon para pemain yang merapat ke Garda BC pada Sabtu, 20 Oktober 2018, hampir semuanya setuju dengan aturan ini. "Kalau saya tidak setuju dengan aturan ini, tentu saya tidak akan datang kesini," kata Rambo Pejuang Gantang senada dengan pendapat love bird lovers lain kepada Burungnews.

 

JUARA DI KELAS LOVE BIRD M3

 

Dari pantauan Burungnews di lapangan, kelas love bird poin yang dibuka sebagai pengganti kelas baby, pesertanya masih meluber. Hadiah utama di kelas ini keluar karena pesertanya di atas 36. "Kelas love bird poin jumlah pesertanya 49 burung. Kelas Love Bird M3 ada 53 burung," kata H Malik, Wakil Ketua Garda BC.

Dengan jumlah kontestan tersebut, sudah bisa menjawab dihapusnya kelas love bird baby dan balibu akan berdampak apa pada Garda BC. "Para pemain sekarang sudah dewasa kok. Kembali pada komentar saya tadi, bahwa aturan ini dibuat bukan untuk menyerang atau karena sentimen pada pemain tertentu, tapi lebih menekankan pada kompetisi yang fair," cetus Fauzan yang akan berjuang merebut kursi anggota dewan yang terhormat lewat PKB.

 

JUARA DI KELAS LOVE BIRD A

 

Gaco yang berhasil moncer di kelas Love Bird Poin A kali ini adalah Roger andalan Papoy dari MBC yang meraih juara I, Madonna milik Heri Bongkot meraih juara II dan Sisil milik Gianto menempati podium tiga.

Sedangkan gaco yang sukses membabat prestasi emas di kelas Love Bird M3 A adalah Inara andalan YTR 22 SF dari Rea Reo Hore. Podium dua dikuasai Oleng andalan Dijar dari Mantri Suntik BC dan podium tiga menjadi milik Miranda andalan Aksal dari PK2 SF.

 

Pastikan burung tampil maksimal dan berpeluang juara. Sediakan selalu MONCER1, asupan paten para juara, dari Super Kicau Grup yang terpercaya.

 

Di kelas Love Bird A, Goku andalan Aziz dari Restu Mama SF berhasil mendominasi. Gaco ini meraih poin tertinggi dan menguasai podium puncak. Joger andalan TB dari Mantri Suntik kembali merajut prestasi kedua, diikuti Karcil andalan MB G dari Jambu.

Untuk laga di kelas kicauan, kelas cucak hijau dan murai batu masih mendominasi jumlah peserta. Prestasi teratas di kelas Cucak Hijau dikuasai Temon andalan Hadi dari pasar Pon Team. Gaco ini pada Sabtu pagi turun di BI BC Perak dengan raihan dua prestasi emas.

 

TEMON MERAJAI KELAS CUCAK HIJAU

 

"Alhamdulillah, hari ini Temon bisa memboyong empat tropi juara satu dari BI BC Perak dan Garda BC. Besok insya Allah turun di Kebokicak BC untuk mengejar poin Liga," kata Hadi kepada Burungnews.

Seperti di kelas Cucak Hijau, prestasi emas di kelas murai batu juga dikuasai satu gaco. Yakni Venus andalan Rega dari Mesem SF. Di kelas A dan B, Venus berasil meredam kehebatan Janoko andalan Bang Mad dari Mlaras City.

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

VENUS MENGUASAI PODIUM UTAMA KELAS MURAI BATU

 

Pengin rasakan sensasi pakan dengan kualitas terbaik, VIRALin saja!

 

 

KATA KUNCI: garda bc jombang bumi damai garda di desa nglele sumobito jombang muhammad fauzan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp