H EBOD, INISIATOR APBN. TARGET 2020 ADAKAN LOMBA MURAI BATU RING APBN

KANG EBOD

Tahun 2020 Sudah Bisa Gelar Lomba Murai Khusus Ring APBN

Asosiasi Penangkar Burung Nusantara (APBN) yang diiniasi oleh H. Ebod berkembang begitu pesat. Tak butuh waktu lama, sudah lebih dari 5.000 peternak bergabung. APBN juga sudah tercatat di Kemenhum & HAM dan berkoordinasi dengan KLHK.

Secara nasional, APBN dideklarasikan pada 15 Desember 2018 yang lalu di Cibubur, dengan nahkoda Ridho Pulungan. Saat ini sudah terbentuk 30an koordinator wilayah (korwil), masing-masing beranggotakan antara 150 – 200 peternak.

Saat ini APBN sedang mensosialisasikan program ring APBN. Sejak akhir tahun 2018 usai deklarasi nasional, sudah mencetak 50 ribu ring APBN yang akan disebar ke peternak-peternak anggota APBN. Pada pertengahan 2019 nanti, ditargetkan sudah tersebar 100 ribu ring APBN.

 

 

 

Menurut Kang Ebod, saat ini APBN sedang menggalakkan ternak kacer bagi para anggota APBN. Dibanding murai batu yang lebih umum dan harganya lebih menggiurkan, minat peternak untuk mengembangbiakkan kacer sangat minim.

Salah satu sebabnya, secara ekonomi dianggap kurang menguntungkan. Kacer bahan harganya relatif murah. “Oleh karenanya, hingga pertengahan tahun 2019 ini kita juga melaksanakan program menampung anakan kacer yang sudah memakai ring APBN dengan harga piyikan 400 ribu rupiah.”

Dengan harga lebih tinggi dari pasaran, diharapkan bisa meningkatkan minat peternak untuk menangkarkan kacer. “Penangkapan burung di alam bebas juga semakin dibatasi ruang geraknya, satu-satunya harapan agar ke depan kita bisa tetap bisa melombakan kacer tanpa merusak keseimbangan alam, ya dimulai dari sekarang sudah harus mulai menggalakkan penangkaran,” tandas Kang Ebod saat ditemui di markasnya, di Jalan Nanjung 105 Cimahi.

 

Burung tampil maksi di segala kondisi, juga tetap terjaga kesehatannya meski cuaca sedang tidak menentu, berikan selalu LEMAN'S. Cukup satu tetes setiap hari, bisa dicampur dengan minuman, atau oleskan pada EF.

 

Kang Ebod menambahkan, saat ini di pasaran harga anakan kacer 100 ribuan. Sangat jauh dengan harga anakan murai. Wajar jika peternak kacer minim, karena untuk mendapatkan bahan sangat mudah dan murah. Sedangkan ternak, selain resiko juga memakan waktu lama.

“Makanya, dengan program penampungan anakan kacer ring APBN ini mudah-mudahan bisa menjadi salah satu solusi agar pengembangbiakkan kacer bisa meningkat dan tidak lagi beli anakan kacer di pasar, yang notabene berasal dari tangkapan hutan,” tambahnya.

Program tahun2020 menuju lomba khusus ring APBN, saat ini sudah mulai dijalankan.  Selain kelas murai batu dan kacer, juga jenis-jenis burung endemik lokal lainnya akan terus digalakkan. Untuk tahap awal, lomba khusus ring APBN akan membuka kelas murai batu.

 

 

APBN juga diharapkan ke depannya bisa menjadi benteng perburungan nasional. Mengapa? Karena eksploitasi burung di Indonesia saat ini bisa jadi bom waktu, yang sewaktu-waktu bisa mengancam kelangsungan hobi burung kicauan.

Bisa saja pemerintah dengan kekuasaannya menghentikan lomba-lomba burung kicauan, karena ada tekanan dari dunia. Karena memang saat ini Indonesia sedang menjadi sorotan dunia dalam hal eksploitasi hewan, termasuk burung berkicau.

Dengan menggalakkan penangkaran melalui APBN, diharapkan nanti kita tidak perlu lagi mencari burung dari hutan untuk lomba, karena stok dari penangkaran melimpah. “Alam terjaga, penangkar sejahtera, hobi abadi selamanya.”

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

Kini mengakses burungnews.com lebih mudah dan cepat dengan download/unduh APPS burungnews di PLAY STORE (android) atau bila Anda menggunakan Apple / IOS bisa diunduh dengan membuka GOOGLE PLAY.

KATA KUNCI: kang ebod ring apbn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp