H JAMAL DAN JAGO HASIL KEBUN SENDIRI

JAMAL MANDIRI BF CIREBON + VIDIO

60 Anakan Setiap Bulan Bisa Terserap Pasar, Simak Kisah dan Tipsnya

60 anakan murai batu tiap bulan, jelas bukan jumlah yang sedikit. Apalagi, semuanya hasil diloloh induk. Hebatnya lagi, tidak ada kesulitan memasarkannya. Di atas kertas, resepnya sederhana, sejak awal bertekad membuat konsumennya puas.

Namun, sejumlah jalan terjal dan berliku juga sempat dirasakan oleh H. Jamal, pemilik Jamal Mandiri BF dari Cirebon, sebelum akhirnya bisa merasakan “enak” seperti saat ini. Ia bukan sosok yang gampang menyerah, selain juga mau belajar dengan serius dan fokus.

Jumlah 60 ekor anakan per bulan sebenarnya masih bisa didongkrak lebih banyak lagi, kalau H. Jamal mau memanen anakan lebih awal di usia sekitar satu pekan, lalu lanjut diloloh tangan.

Namun, sejak awal H. Jamal sudah memutuskan untuk menerapkan sistem loloh indukan sepenuhnya. Ia percaya loloh indukan pasti lebih sempurna hasilnya. Memang ada harga yang harus dibayar, produktivitasnya jadi lebih lambat.

Anakan baru dipanen setelah bisa makan sendiri, di usia 3-4 pekan. Setelah anakan diambil, indukan baru bersiap memulai proses produksi, mulai kawin dan seterusnya. Tapi, Itulah jalan yang dipilih demi memuaskan konsumennya.

 

 

 

BERMULA DARI KENARI

Ada banyak kisah bagaimana seseorang bisa menjadi penghobi burung berkicau, hingga kemudian tergerak menjadi breeder dan berhasil. Kisah yang disampaikan H. Jamal dari Cirebon cukup menarik.

Bermula saat pagi-pagi dibangunkan oleh suara burung. Kejadian itu antara tahun 2000-an.

“Burung yang pertama kali saya miliki justru kenari. Kejadiannya, setelah pagi-pagi dibangunkan oleh suara burung, terus tak lama setelahnya ketemu teman yang punya kenari, lalu saya beli.”

 

H. JAMAL DI DEPAN PAPAN NAMA (dok. mediaronggolawe)

 

Setelah memelihara burung, ia justru ditertawakan saat ketemu teman lainnya, karena “hanya” memelihara kenari. “Katanya kurang sangar, kurang laki. Lalu saya diarahkan harus punya murai batu biar lebih jantan dan berkelas, katanya.”

“Kompor” dari temannya itu rupanya masuk. H. Jamal pun mulai berburu murai batu. “Tadinya karena dipanasin kalau suka burung sekalian yang berkelas. Mohon maaf, bukannya bermaksud menyebut kenari tidak atau kurang berkelas loh. Waktu itu saya beli kenarinya murah, karena memang burung lokal rumahan biasa kali ya. Waktu itu orang yang punya kenari mungkin juga belum ngerti burung, demikian pula saya. Asal mau bunyi sudah dianggap bagus, ha ha ha.”

H. Jamal masih ingat betul pertama kali berburu murai pas bulan puasa, ngabuburit cari burung sampai ke Subang. Sampai-sampai buka puasanya juga di jalan. Waktu itu ada yang nawarin burung bagus katanya, tapi jauh di Subang.

Burung yang ditawarkan itu sama pemilik lama dikasih nama Rombeng. “Karena saking gacornya, suaranya sudah soax atau bocor, makanya dikasih nama Rombeng, he he he.”

 

SALAH SATU SUDUT KANDANG JAMAL MANDIRI BF

 

H. Jamal pun mulai mengenal yang namanya lomba burung. Ia mulai berburu murai yang berkualitas pada zamannya. Semakin banyak berkenalan dengan para penghobi murai yang lain.

“Banyak teman-teman baru itu kemudian nawarin burung ke saya. Dari situ kita jadi punya banyak stok murai, baik yang bisa dibawa ke lomba hingga yang hanya buat digantung di rumah he he he. Namanya waktu itu baru mulai belajar, mungkin awalnya dikira bagus, dibeli, ternyata kurang bagus, akhirnya ya hanya jadi burung rumahan saja.”

Pada akhirnya, sampai pula H. Jaman mencapai puncaknya, memiliki burung murai batu yang benar-benar bisa diandalkan. “Nama burung Yakudza, sudah sering dapat prestasi di lomba-lomba nasional seperti di Piala Raja Jogja dan lainnya. Setelah itu saya merasa jenuh sehingga akhirnya kita mutusin untuk beternak.”

Selain Yakudza, H. Jamal juga masih punya jago lainnya, namanya Hercules. Prestasi puncak di Plaza Cup Semarang. “Waktu itu bisa menyisihkan lawan yang lebih senior seperti Gobbi milik Yadi Suzuki. Kalau tak salah tahun 2015.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

TERLALU BANYAK BURUNG DI RUMAH, DIPROTES ISTRI

Momen memulai beternak itu sepanjang yang diingat H. Jamal, terjadi akhir tahun 2014 setelah Piala Raja. Tidak mau tanggung-tanggung, H. Jamal langsung membangun 35 kandang! Itu dianggap belum cukup, belum genap sebulan, H. Jamal kembali nambah 10 kandang lagi.

Apakah latar belakangnya memulai breeding semata karena mulai jenuh dengan hanya mengisi hobi dari lomba ke lomba, sementara puncak prestasi sudah dirasakannya?

“Ada juga beberapa sebab lainnya, seperti saya sudah terlalu banyak burung di rumah, sampai kita titip-titipkan ke joki-joki. Ditambah lagi istri saya mulai protes, katanya saya sudah terlalu berlebihan dalam menjalani hobi burung.”

 

H. JAMAL DAN KELUARGA

 

Nah, supaya burung tidak kelihatan terlalu banyak di rumah, kita masukkan ke kandang penangkaran. H. Jamal awalnya pernah menitipkan ke teman yang punya penangkaran.

“Kalau tidak salah sampai 10 pasang di daerah Tegal Gubuk. Mungkin belum rejeki ya, ada 6 pasang yang dibobol maling. Sisanya kita ambil lagi, dari situ juga akhirnya kita berpikir untuk beternak murai sendiri.

H. Jamal merasa sudah mulai ada pembelajaran sedikit-sedikit cara beternak murai batu. Apalagi, H. Jamal memilih beternak dengan cara diloloh sepenuhnya oleh indukan.

Sesungguhnya, burung-burung gaco milik H. Jamal juga sempat ditawar dengan harga menggiurkan, tapi ditolak. “Saya berpikir mending kita ternakin dulu, kalau pun nanti dijual, sudah punya keturunannya.”

“Mungkin saya orang yang pertama kali di Cirebon yang pakai sistem loloh indukan.”

 

SISI LAIN KANDANG JAMAL MANDIRI

 

Apakah langsung mulus dan lancar? Ternyata tidak. Selama sekitar setengah tahun, ternakan H. Jamal belum juga mulai produksi.

“Waktu itu 80 persen indukan yang dari muda hutan mati semua. Ya, karena saya begitu ambisius pengin segera mengisi kandang supaya cepat penuh, maka saya banyak beli muda hutan.”

H. Jamal pun kemudian mengaku belajar dan belajar lagi untuk tahu bagaimana caranya beternak murai batu yang baik. “Alhamdulillah akhirnya Allah kasih kemudahan.”

Bukan semata bagaimana agar ternaknya bisa produksi. H. Jamal juga ingin benar-benar fokus bagaimana caranya supaya penangkarannya bisa bikin konsumen puas karena bisa dapat anakan yang berkualitas, sesuai dengan harga yang dibayarkan. Alhamdulillah, enaknya kita rasakan sekarang ini.”

 

Pengalaman dari Suud, peternak murai sejak 2005. Buat meloloh, Twister tak perlu dicampur apa pun, piyik sehat cepat besar. Buat jago, kuat main sampai akhir penilaian, volume dan lagu bongkar. (baca SELENGKAPNYA)

Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

SEBULAN HASILKAN 60 ANAKAN

Boleh jadi, H. Jamal dengan benderanya Jamal Mandiri BF saat ini menjadi salah satu peternak murai batu terbesar, dengan 65 kandang. Setiap bulan bisa menghasilkan 60an anakan baik jantan maupun betina.

Perlu dicatat, jumlah ini dihasilkan dengan sistem loloh indukan, yang masa memanennya lebih lama. Bila para peternak umumnya memanen anakan kisaran umur seminggu (5-7 hari), di Jamal Mandiri lebih lama, bisa 3 pekan atau hampir 4 pekan. Sampai bisa makan sendiri, batasnya, jangan lewat 30 hari.

Dengan jumlah kandang dan anakan yang begitu besar, tentunya perlu pengelolaan yang baik dan profesional. “Alhamdulillah kita punya team yang solid, semua ada 6 orang dan mereka sudah tahu tugasnya masing-masing.”

 

MERAWAT DAN MENJEMUR SEBAGIAN ANAKAN

 

H. Jamal tak kesulitan untuk melepas anakannya ke pasaran, karena sejak awal para konsumennya sudah merasa puas sehingga dengan sendirinya dari mulut ke mulut pun merekomendasikan kepada teman-teman lainnya. Promosi yang paling efektif. Selain itu, H. Jamal juga merasa sangat terbantu dengan liputan media yang membantu menyebarkan informasi tentang penangkarannya.

Anakan Jamal Mandiri dibandrol mulai 2,5 juta sampai dengan 10 juta rupiah, tergantung dari indukan atau trahnya.

Penyebaran anakan dari Jamal Mandiri BF sudah cukup merata ke hampir semua daerah di tanah air. “Alhamdulillah sudah sampai ke luar pulau seperti Pekanbaru, Riau, Palu, Madura, Surabaya. Hampir daerah daerah Indonesia lah.”

 

 

ANAKAN SUDAH BANYAK PRESTASI

Dengan jumlah produksi anakan yang cukup banyak sudah jalan setidaknya 5 tahun, banyak anakan dari Jamal Mandiri BF yang sudah merasakan kerasnya lomba burung. Sebagian di antaranya juga sudah merasakan prestasi.

Peraih prestasi itu baik di tangan konsumen (hal yang membuat merasa puas dan kemudian bercerita pada rekan-rekannya), juga pada beberapa jago yang sengaja disimpan untuk mainan H. Jamal sendiri.

 

BERSAMA MEKANIK HANDAL GEPENG SULAIMAN (dok. RNnews)

 

“Untuk yang kita simpan, misalnya ada trah Casper yang kemarin merebut juara 1 di kelas utama ring APBN di Nanjung 105 di Cibubur, 15 Maret. Nama burungnya Al Fatih.”

Selain Al Fatih, ada juga nama Batosay, ini adalah dari trah Halilintar – Yakudza. “Waktu itu sabet ke 2 kelas utama Ring APBN di piala DANYON 203/AK Kopo Tangerang, 8 Maret 2020. Sebelumnya pada 23 Februari 2020 piala DANPUSSENKAV BANDUNG juga meraih ranking 3 kelas utama Ring APBN. Saat ini burung sebenarnya lagi enak-enaknya tampil, cuma Allah berkehendak lain, ada wabah corona sehingga kita off dulu mengikuti anjuran pemerintah.”

 

 

TERBANTU OLEH APBN

Semenjak ada APBN dan kemudian dideklarasikan di Cirebon, H. Jamal memutuskan untuk langsung bergabung. “Kalau tidak salah itu Desember 2018.”

Setelah itu, anakan dari Jamal Mandiri pun mengenakan dua ring, satu kaki ring Jamal Mandiri, satu kaki lainnya menggunakan Ring APBN.

H. Jamal mengaku sudah sangat merasakan manfaat keberadaan APBN. “Harga burung penangkaran bisa terangkat harganya. Kelestarian murai batu juga semakin terjaga, terutama di habitat alamnya. Karena kita yang mau memanfaatkan buat hobi tidak perlu lagi membeli hasil tangkapan alam.”

 

H. JAMAL DAN SALAH SATU JAGO HASIL KEBUN SENDIRI. SUDAH SERING PRESTASI

 

Secara pribadi, H. Jamal juga mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada H. Ebod atas didirikannya APBN. “Mudah-mudahan bisa tambah maju dan jaya.”

H. Jamal juga berharap semakin banyak dan merata di banyak daerah ada gelaran lomba yang membuka kelas khusus ring APBN. “Kan sudah semakin banyak yang punya ring APBN, baik si peternak dan terutama para konsumen dari para peternak. Sebelum lomba di kelas ring umum, tentu akan lebih berimbang juga kalau ada kelas khusus ring APBN-nya. Apalagi yang berlaku selama ini kan tiketnya murah dan terjangkau, sementara hadiahnya mewah.”

H. Jamal juga menyarankan para peternak bisa bergabung dengan organisasi penangkaran seperti APBN. Pendaftaran bisa melalui Korwil APBN di masing-masing, atau melalui atau mendaftar lewat www.apbnendemik.com, atau dibantu lewat koordinator nasional bapak Dody Naga di 0813-9907-1971.

 

Buat indukan sangat cocok, menjaga tetap sehat sekaligus menjaga produktivitas stabil. Buat campuran lolohan, anakan lebih sehat, tidak mudah mati, dan cepat bongsor. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

SARAN DAN REKOMENDASI UNTUK PARA BREEDER

Sejumlah saran dan rekomendasi dari H. Jamal untuk para breeder, terutama yang baru memulai, tentunya cukup penting untuk diperhatikan.

“Motivasi itu harus ada dan kuat, dengan begitu kita pasti bisa mewujudkan impian kita . Jangan mudah menyerah dengan kegagalan, karena tidak ada orang sukses tanpa diawali dengan kegagalan. Para breeder jangan cepat menyerah dengan segala problematika yang ada di penangkaran, tetap semangat dan optimis gapai impian Anda, selamat berjuang, salam kicau mania.”

Dari pengalamannya, H. Jamal juga menyarankan para breeder kalau bisa tidak memilih indukan muda hutan, kecuali yang sudah lama dipelihara. “Karena kebanyakan mudah hutan yang masih asli hutan banyak gagalnya dan mudah mati.”

 

H JAMAL (KIRI) MENYERAHKAN ANAKAN KE KONSUMEN. KALAU PUAS AKAN REKOM KE TEMAN-TEMANNYA

 

Bila ada pasangan indukan yang salah satunya ambrol, indukan bisa diganti dengan yang kondisinya siap.

Demikian pula bila menjumpai ada indukan, misalnya pejantan nakal, tidak pandai mengeram dan cenderung menyerang. Jantan bisa ditangkap, lantas digedog masukkan sangkar kotak kecil, gantung lagi di dalam kandang, tunggu hingga anakan dipanen baru dilepas lagi.

“Bisa juga setelah ditangkap, jantan kita masukkan ke kandang lain supaya kawin sama betina lain. Biarkan si betina sebelumnya sendirian untuk mengurus anakannya.”

Nah, bagi yang ingin lebih banyak saran dan rekomendasi, bisa mengenal lebih dekat dengan H. Jamal, bisa menghubunginya melalui 0813-1348-4848. [maltimbus, edit vidio by Vilman, konfirmasi berita 0817.0251.279]

 

VIDIO JAMAL MANDIRI BF:

 

KATA KUNCI: jamal mandiri bf h jamal breeding murai batu loloh indukan apbn

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp