H. FITRI BKS DIAPIT OLEH TEDY, MADOS, & DICKO GEMBUL

JAGOAN FITRI BKS MENDOMINASI KEJUARAAN DI PIALA RAJA

Siapa Memilih, Menyeleksi, dan Memutuskan Burung yang Layak Dibeli?

Meski sudah dua pekan, namun obrolan mengenai Piala Raja tetap menarik. Salah satunya terkait jago-jago milik Fitri BKS yang mendominasi kejuaraan, hingga merebut juara SF. Materi dan kualitasnya diakui. Siapa paling berperan dalam mengusulkan, menyeleksi, hingga memutuskan seekor jago layak dibeli?

Setelah sekitar 2 tahun menerpi dari arena lomba burung, Fitri BKS masih menyimpan jago-jago lawas yang jumlahnya puluhan ekor, selain beberapa jago baru. Jago-jagonya dirawat oleh puluhnya kru-nya di beberapa kota, mulai di kampung halamannya Samarinda, ada juga yang di Jogja, Bandung, dan Jakarta.

 

H. FITRI BKS DI PIALA RAJA BERSAMA H. NENDRA, YOGI KH, YOGI NH, & ROBERT PEMBURU

 

Di Piala Raja Jogja pada 23 September yang lalu, jago-jago lawas masih jadi andalan utama. Namun, ada juga yang relatif baru, karena bisa dikatakan baru turun perdana atau menjalani debut di Piala Raja.

Dengan begitu banyak kru yang harus bekerja sama secara team, mereka yang dari luar kota juga tinggal selama beberapa hari di Jogja, berapa pula biaya yang mesti dikeluarkan Fitri baik untuk membeli jago baru, membeli ratusan tiket, akomodasi kru, dan lain-lainnya?

Simak jawaban tuntas dari Fitri BKS (V3) kepada burungnews bersama Global Kicau TV Chanel (BN) berikut ini.

 

BN: “Para kicau mania cukup lama tidak melihat Anda, berapa lama dan ke mana saja saat tidak turun di lomba burung?”

V3: “Selama sekitar dua tahun itu saya mencoba tantangan baru, di dunia balap. Tentu semuanya punya sensasi tersendiri, tidak bisa saya sebutkan mana yang lebih baik. Biasa lah, kadang orang perlu mencoba tantangan baru.

Tetapi bagaimana pun saya kan sejak kecil sudah suka burung, tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Saya tetap pelihara, tetap menikmati kemerduan suaranya di rumah, namun memang tidak turun ke lomba. Satu dua kali ada kru yang menurunkan dan tetap memakai nama saya. Katanya buat mancing biar saya tidak sampai benar-benar lupa dan mau segera turun lomba lagi.

Sampai kemudian saya ingin kembali lagi, dan ternyata banyak sekali teman-teman yang menginginkan saya kembali, kemudian menunjukkannya dengan mensuport dengan burung-burung miliknya ikut dinamakan saya.

BN: Hampir di semua kelas dan sesi tampak kru Anda menggantangkan burung. Dalam satu kelas atau gantangan bahkan ada beberapa burung yang diturunkan. Artinya, ada puluhan burung yang diturunkan. Apa ada persiapan khusus menuju Piala Raja, termasuk belanja burung-burung baru?

V3: Sebenarnya hampir semua burung lama, kan semua masih dirawat dengan baik. Misalnya kacer Putra Kutai yang benar-benar juga tidak ikut lomba selama dua tahun. Ada juga murai batu Batosai yang dulu namanya Sarno. Jadi yang lama-lama karema memang bagus ya tetap kita pertahankan.

Ada sih yang memang relatif baru seperti love bird Golden Boy itu. Itu belinya dari lihat video yang dikirim anak buah, saya perhatikan betul kualitas dan materinya memang bagus, bahaya kalau mau tampil. Ya saya beli sekitar setahun lalu saat saya lagi off, tidak main burung. Saya percaya dengan materi dan kualitas. Kalau burung kualitas, pasti bisa juara. Sebaliknya beli juara, belum tentu kualitas, belum tentu bisa menang lagi di laga-laga berikutnya. Mungkin juara karena kebetulan saja saat itu lawan-lawan yang lebih bagus lagi tidak pada nampil.

Banyak faktor lah, di luar kualitas yang bisa membuat seekor burung tetap bisa jadi juara. Apalagi kalau sampai burung itu seperti dipaksakan buat disodor-sodorkan. Jadi nomor satu untuk memutuskan membeli atau tidak seekor jagoan, ya dari materi dan kualitasnya, harus lihat sendiri penampilannya meskipun hanya lewat video.

 

 

 

BN: Jadi, selama ini keputusan akhir untuk membeli atau tidak seekor burung, diputuskan oleh Anda sendiri, atau sebagian hanya percaya pada kru, anak buah, atau teman dekat yang membisiki Anda. Misal, bos ada burung bagus sekali nih, harus dibeli, mumpung orangnya lagi butuh duit, harga miring, dan seterusnya.

V3: Ya iya lah, percuma Fitri BKS sudah main burung dari SMP, tahu kualitas burung, kalau main percaya sama omongan saja. Keputusan akhir tetap pada saya. Orang lain, entah itu kru, teman, boleh saja memberikan usulan atau masukan. Tetapi mohon maaf, saya tidak mau percaya begitu saja. Semua harus saya lihat dulu, pokoknya nomor satu harus punya kualitas yang menurut saya bagus.

Kadang bisa melihat sekali dua kali langsung bisa ambil keputusan beli atau tidak, kadang mesti pantau dulu di beberapa lomba untuk melihat stabilitas penampilannya. Saya garis bawahi, semua burung yang saya beli pasti sudah saya pantau sendiri, walau pun hanya lewat video sekali pun.

BN: Kalau melihat rekam jejak jago-jago Anda, semua kan sudah melalui seleksi yang ketat, sejak dipantau oleh kru, lalu terakhir Anda sendiri yang menakar kualitasnya, membandingkan dengan lawan-lawan tangguh lainnya. Bisa dikatakan tidak ada yang murah, semua punya nilai yang fantastis, alias pasti mahal-mahal.

V3: Saya beli burung pada prinsipnya bukan karena harga, entah itu orang mau bilang miring, lagi BU, dan seterusnya. Tapi sekali lagi dari kualitas yang menurut saya itu bagus, saya suka, merasa sreg di hati. Saya tidak bisa menyebut apakah harga seekor burung yang dibeli itu disebut mahal atau tidak.

Menurut saya sih patokannya jelas, sesuai dengan kualitasnya dan nilai pasar pada saat itu. Burung yang saat itu sedang bagus-bagusnya dibanding lawan, tampil konsisten di banyak even, lintas daerah / blok, lintas EO, jenis burung itu juga lagi ngetren, sangat mungkin secara nominal lebih tinggi dari yang lain. Apa itu artinya mahal, saya tidak bisa menyimpulkannya. Seperti kata pepatah lama saja, ada rupa ada harga.

BN: Bila melihat papan hasil kejuaran sementara ini, burung-burung atas nama Anda sudah mendominasi, jauh memimpin. Kemungkinan besar sudah tidak terkejar oleh lainnya.

V3: Semoga saja, tapi kan meski lomba ini sudah separuh jalan lebih, pertarungan belum selesai, kita tunggu saja. Selain kepada para kru lapangan dan anggota team yang telah bekerja dengan sangat bagus, saya juga harus mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah ikut mendukung dengan menyumbangkan jago-jago miliknya menjadi atas nama saya.

Jadi saya ulangi lagi dan tekankan lagi, ada beberapa teman yang begitu tahu saya mau turun, spontan bilang mendukung dan burungnya akan diatasnamakan saya. Jadi jujur, sebagian poin sumbangan dari beberapa sahabat, bukan sepenuhnya burung saya semua.

Teman-teman pada bilang pengin saya bisa menang lagi, biar semangat lagi, dan benar-benar kembali 100 persan turun di lomba burung. Sekali lagi, saya harus bersyukur dan mengucapkan terimakasih, karena kehadiran saya masih bisa diterima dengan baik.

 

 

BN: Berarti setelah Piala Raja ini, Anda benar-benar siap untuk kembali sepenuhnya ya, bukan hanya coba-coba, terutama ke even-even besar?

V3: Insya Allah, kita akan mencoba ikut berpartisipasi di Pakdhe Karwo Surabaya dan Presiden Cup V. Kita akan berusaha sebaik mungkin, soal hasil ya kita serahkan pada yang di atas. Yang jelas, namanya lomba bisa kalah dan menang. Insya Allah, kami menyadari hal itu, apa pun hasilnya pengin diraih dengan cara yang baik dan terhormat. Ini hobi, persaduaraan harus di atas segalanya.

BN: Melihat jumlah burung yang diturunkan, jumlah kru yang cukup banyak, asal kru yang dari berbagai kota, banyak yang penasaran berapa Anda harus merogoh kocek untuk membiayai semua ini, hingga semuanya tercapai dan Anda mungkin juga merasa puas dengan pencapaian ini. Boleh dibisiki bocorannya?

V3: Kalasu soal itu, semua itu sudah diurus oleh team, saya tidak tahu detilnya seperti apa. Tahunya burung bisa digantang tanpa kendala, saya tinggal mendampingi bila perlu, kemudian mantau saja. Harapannya burung mau tampil maksimal, lalu juara. Itu saja.

Jujur, selama di Jogja sejak kemarin saya memang merasa senang, hari ini (Minggu 23 September, red.) dari pagi sampai sore saya juga merasa riang, nyaris tersenyum terus, jadi tidak merasa lelah meski seharian berjalan terus, keliling arena dalam cuaca sangat panas. Bukan semata karena banyak jago yang menang.

Lebih dari itu karena saya merasa semua yang di sini mau menerima kembali kehadiran saya secara sepenuhnya. Semua yang berpapasan menyapa, menyalami, ngobrol meski sebentar sekadar mengucapkan selamat datang dan menanyakan kabar. Ngajak foto bareng. Ini hal yang benar-benar suprise dan bikin trenyuh, benar-benar membuat saya merasa puas.

Semua ini tidak bisa dinilai dengan uang. Jadi terimakasih untuk semua kicaumania tanah air yang hadir di Piala Raja. Mohon maaf bila ada khilaf yang membuat kurang berkenan baik dari saya pribadi maupun semua kru selama di Jogja khususnya di gelaran Piala Raja. Sampai ketemu lagi di even berikutnya.

 

BERIKUT INI ADALAH CUPLIKAN VIDEO WAWANCARA BERSAMA H. FITRI SAMARINDA

 

Mau lomba jauh kuatir burung lelah dan kurang vit? Konsultasikan dengan 0857.4811.5758, 0811.3010.789.Solusi agar burung tetap tampil maksimal di segala kondisi, serta beragam problem lain yang kerap menimpa burung seperti sakit.

 

H. FITRI BKS SAMARINDA BERSAMA KRU DI PIALA RAJA 2018

 

KATA KUNCI: piala raja 2018 fitri bks love bird golden boy kacer putra kutai piala pakdhe karwo presiden cup v

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp