SALAH SATU GACO YS MILIK ILUNG 86

ILUNG 86 LUMAJANG

Spesialis Cetak Yorkshire Jawara, Orbitannya Jadi Buruan Kicaumania Papan Atas

Sabtu, 14 November 2020 - PROFIL

Tidak mudah untuk menggacorkan kenari import jenis Yorkshire meski hanya di rumahan. Apalagi bisa tampil dan juara di arena lomba. Butuh waktu lama disertai ketelatenan untuk mencapai itu semua. Jika sudah tercapai, tentunya hasilnya manis seperti yang dirasakan Ilung 86 dari Lumajang, pencetak Yorkshire lomba.

Pengalaman Ilung 86 dibidang breeding kenari dan mengorbitkan kenari lapangan, perlu diacungi jempol. Pasalnya, kenari yang Ia orbitkan untuk lomba bukan hanya lingkaran seri lokal, AF, dan seri F saja. Tapi jenis Yorkshire, kenari import yang menjadi idola kenarimania di Indonesia, juga kerap diorbitkan di arena lomba. Selain Yorkshire, Ilung juga mahir mencetak kenari jenis Scotfancy.

Jenis kenari Yorkshire di Indonesia, kebanyakan hanya sebagai penghuni kandang ternak untuk diambil keturunannya. Untuk di arena lomba, sangat jarang terlihat. Hanya pada even-even tertentu kenari dari luar negri ini terlihat di atas arena lomba. Alasannya, karena Yorkshire cukup sulit untuk ditampilkan di lomba kicauan.

Hal itu diakui Ilung 86, kenari mania asal Lumajang. Menurutnya, untuk menampilkan Yorkshire tidak semudah menampilkan kenari seri lokal, Af, atau seri F lainnya. “Jangankan untuk rajin bunyi di atas gantangan, untuk gacor buat rumahan saja sangat sulit. Karena Yorkshire jantan itu sulit birahi. Banyak tahap yang harus ditempuh, mengingat Yorkshire adalah burung import,” jelasnya saat dihubungi Burungnews.

ILUNG 86 LUMAJANG (dok. Rojobrono Chanel)

Tahapan-tahap yang dimaksud diantaranya, burung kenari jenis Yorkshire harus sudah berdaptasi dengan cuaca di Indonesia, dan bisa menyesuaikan dengan pakan-pakan yang dijual di Indonesia. Kalau kenari Yorkshire sudah merasa nyaman, baru masuk tahap penggacoran. Untuk memancing Yorkshire mau bunyi, Ilung menyarankan untuk memancingnya dengan suara kenari tanpa harus melihat langsung wujud kenari.

Jika sudah mau berbunyi cukup gacor di rumah, barulah mengotak-ngatik setingan agar mau tempur jika bertemu dengan lawan di atas gantangan. “Gacor di rumah belum tentu gacor di gantangan. Ini masih tahap agar mau bunyi di gantangan. Masih ada tahap lagi agar kerjanya ngedur dan membawakan lagu secara tuntas,” bilang Ilung 86.

Ungkapan Ilung 86 di atas yang terdengar ruwet, bukan berarti menciutkan nyali kenarimania untuk merawat dan mengorbitkan kenari jenis Yorkshire. Justru itu menjadi penggairah untuk terjun di jenis kenari Yorkshire. Karena jika tahapan-tahapan itu bisa dilalui, ada hasil manis yang akan menjadi imbalannya.

Hasil manis itu sudah dirasakan Ilung 86 dari keberhasilannya berternak keturunan Yorkshire dan penjualan gaco lapangan jenis Yorkshire. Karena anakan keturunan Yorkshire permintaan sangat banyak sampai saat ini, dan harganya juga masih tinggi dibanding anakan seri lokal ataupun AF.

YS 86 MENANGI SESI BOB DI KKJ JEMBER

Dalam karirnya dibidang mengorbitkan Yorkshire untuk lomba, Ilung terbilang sebagai  salah satu spesialisnya. Hal itu terbukti karena sudah mencetak puluhan kenari jenis Yorkshire jawara. Salah satunya adalah YS 86 (Ring FOI 2013) yang laku dengan harga fantastis dan masih menjadi penjualan dengan harga tertinggi dalam sejarah kandang 86 (baca: Delapanam).

YS 86 adalah gaco pertama Ilung yang laku dibeli Sien Ronny pada tahun 2015. Sien Ronny kepincut, karena melihat track record YS 86 yang rajin mengukir prestasi di berbagai ajang bergengsi.

Di tahun 2017, Ilung kembali mengorbitkan kenari jenis Yorkshire yang diberi nama Yi 86 dan laku dibeli Marlon salah satu kicaumania ternama di Jawa Timur. Pada tahun 2018, Ilung kembali sukses menjual dua ekor kenari Yorkshire jawara. YS Londong (Ring IOA 2014) ditake over David, dan YS Berlin (Ring BOF 2015) ditransfer Kevin.

“Hanya itu yang saya ingat karena nilai transaksinya cukup besar. Untuk gaco jenis Yorkshire yang lain, sudah tak terhitung lagi ada berapa ekor yang laku terjual,” bilang pria kalem ini.

Terbaru, pada Oktober 2020 kemarin, Ilung kembali menjual 2 gaco orbitannya jenis YSL dan YS King (Ring FOI CL 2019). YSL terjual kepada Rafiandi yang tak lain ketua PBI Bekasi, dan YS King terjual ke Rakes dari Purwokerto.

Untuk mahar YSL yang laku ke ketua PBI Bekasi, Ilung bilang cukup fantastis. Karena, YSL yang Ilung 86 adopsi dari ternakan rekannya ini, memiliki aura dan pesona yang memukau saat tampil di atas gantangan. Untuk prestasi dan kesetabilannya sudah teruji lapangan.

“Saya tidak menyangka kalau YSL ini dahsyat di gantangan. Rencana awal mau buat materi kandang. Untuk mengangkat birahinya karena burung masih usia muda 7 bulanan, saya coba bawa gantang. Ternyata kerjanya bagus dan dapat juara 1. Gayanya lengkung, bongsor dan goyang. Paruhnya saat bernyanyi, telihat menganga lebar yang semakin menambah kegagahannya,” jelas Ilung.

Setelah YSL meraih prestasi perdananya latberan di Lumajang, berselang 2 Jam Rendy Jogja yang menjadi tangan kanan Rafiandi, langusung menghubungi Ilung 86. Rendy mengabarkan kalau bosnya kepincut untuk meminang YSL.

Ingin melihat langsung performa dari YSL, Rendy membawanya turun lomba di wilayah Klaten. Setelah menyaksikan langsung kinerjanya, tanpa panjang lebar, YSL deal memperkuat Rafiandi ketua PBI Bekasi dengan nominal sangat fantastis sesuai dengan kualitasnya.

Perlu diketahui, Rafiandi adalah kicaumania yang dikenal dengan koleksi gaco-gaco kenari berpostur besar. Sebagian besar gaconya dipasrahkan kepada Rendy Jogja untuk dimainkan di even-even Nasional dan bergengsi. Salah satunya adalah YSL dari Ilung 86 yang kini ditukangi Rendy Jogja. [VILMANZ]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: pengorbit kenari yorkshire ilung 86 lumajang