HERU DI DEPAN KANDANG. BANYAK ORBITKAN LOVE BIRD JAWARA

HERU “DEN BAONK” SB BETON

Mau Menggairahkan Love Bird, Jaga dan Lindungi Latber-Latpres Agar Tetap Meriah

Peduli pada love bird agar kembali bergairah, tak cukup hanya mencoba membangun pakem yang adil dan mudah diterapkan oleh semua EO. Tak kalah penting, menjaga marwah Latber dan Latpres, sebagai unit terkecil yang bersentuhan langsung dengan love bird mania.

“Saya kira, kalau mau love bird ramai lagi, ya itu PR kita bagaimana mengembalikan agar event unit terkecil, Latber dan Lapres bisa ramai lagi. Sekarang kalau datang ke Labter-Latpres kan sedih, pesertanya sering bisa dihitung dengan jari, atau yang disebut ramai ya kalau sudah belasan sampai 20an peserta. Nah, kita bisa coba mencari jawaban, kenapa di tingkat Latber dan Latpres bisa menyusut peserta love bird-nya?” ujar Heru saat berbincang di kediamannya, kawasan Baciro Yogyakarta.

 

 

JAGOAN HERU KERAP RAIH JUARA DI EVENT AKBAR (dok. OKI LINTAS HOBI) 

 

Menurut Heru, kalau mau jujur, yang membuat event setingkat Latber dan Latpres sekarang sepi, ya karena ulah sebagian love bird mania juga. “Latber hingga Latpres, sesuai namanya itu kan tempat latihan, mestinya memang digunakan untuk melatih burung-burung yang masih muda, atau masih baru.”

Kalau burung sudah mulai mapan, sudah jadi, ya tempatnya di Lomba, bukan di Latpres atau Latber. “Ada beberapa dari kita yang ngotot tetap menurunkan burung yang sudah mapan, sudah biasa juara di event yang lumayan gede, secara terus-terusan atau rutin tetap digeber ke arena Latber - Latpres, ya  akhirnya membuat lawannya yang benar-benar masih kelas burung latihan, pada takut, memilih menyingkir. Menurut saya inilah salah satu sebabnya.”

 

Nyetin PAUD/BALIBU, paling asyik pakai EGGMORE, serius... sudah banyak yang membuktikannya. Hubungi nomor di baner berikut untuk mendapatkannya, atau langsung ke Bukalapak / Tokopedia.

 

Namanya EO, termasuk gantangan Latber dan Latpres, kan bagaimana caranya supaya peserta bisa ramai. Untuk menangkal atau menolak burung sudah mapan supaya tidak terus menurunkan jagonya di Labter – Latpres, muncullah beragam aturan atau pakem yang aneh-aneh itu.

“Misalnya pembatasan poinlah, hanya membuka fighter-lah, atau jaman dulu coba dengan kelas bursa. Semakin banyak lah sekarang aturan yang kalau kita lihat untuk menjaga agar burung yang memang sudah mapan tidak diturunkan. Bahwa ini memang arena untuk burung-burung pemula yang masih mencari jati diri.”

Lalu bagaimana dengan sejumlah jago yang memang masih perlu untuk melakukan pemanasan sebelum lomba yang sesungguhnya, apakah tetap tidak boleh turun ke Latber – Latpres. “Kalau menurut saya kalau niatnya memanaskan, ya harus mau terbuka sejak awal, bersedia untuk diumumkan ke peserta lain biar burungnya tidak usah dinilai karena niatnya hanya untuk melatih atau memanaskan. Ini yang biasa saya lakukan kalau manasin jagoan di beberapa lokasi latihan. Atau mungkin tetap dinilai, tapi bersedia untuk tidak mengambil hadiahnya. Misalnya secara penilaian menjadi juara 1, biarlah hadiah terutama yang berupa uang pembinaan diperuntukkan untuk juara 2  dan seterusnya.”

 

MANASIN BURUNG MAPAN DI LATBER-LATPRES, HARUS SIAP TIDAK DINILAI (DOK. OKI LINTAS HOBI)

 

Karena itu, Heru berharap nantinya mereka yang tergabung dalam komunitas apa pun, termasuk Libas yang sedang berupaya menyatukan semua love bird mania tanpa melihat kategori-nya, juga bisa membuat kesepakatan atau mengatur soal “perilaku” dalam memilih arena untuk jago-jago yang dimilikinya.

“Semestinya bisa menilai diri lah, apakah burung miliknya memang masih pantas turun di event sekelas Latber–Latpres. Kalau merasa sudah layak naik peringkat ke lomba, ya jangan lagi menjadikan arena Latber – Latbres untuk berburu juara.”

Heru berkeyakinan, kalau Latber-Latpres bisa dijaga dan “dilindungi” bersama-sama supaya tetap bisa ramai, maka dunia love bird secara umum juga akan kembali bisa ramai lagi. Setuju kah Anda?

 

SNOT kerap menyerang mata love bird. Jangan kawatir, sekarang ada SNOTGO, ampuh mengobati Snot dengan cepat dan tuntas. Lebih efekti bila pemakaiannya dipadukan dengan LEMAN'S. Hubungi nomor pada baner di bawah ini untuk mendapatkannya, atau langsung ke Bukalapak / Tokopedia.

[iklan-sisipan]

 

Pemilik akun facebook Den Baonk ini sudah lama dikenal sebagai salah satu pengorbit love bird handal di Yogyakarta. Jagoan yang kini masih di tangannya dan kerap juara, antara lain Muslim, Mobil Derek, dan Bang Jay. Banyak jago lainnya sudah berpindah tangan, seperti Lexus  dan Blorong. Di tangan pemilik baru, keduanya juga masih tampil stabil.

Bila tidak ada halangan, Heru berencana berangkat ke Piala Gunung Jati Cirebon, 18 Agustus besuk, sebelum merapat ke Mahakarya Borobudur 1 September dan puncaknya tentu saja di Piala Raja 8 September.

“Ke Cirebon sebetulnya lebih untuk silaturahmi dan dukungan untuk panitia, kita apresiasi karena membuka 8 kelas love bird umum, 6 love bird fighter, 5 balibu, dan 2 balibu pemula. Kangen ketemu teman-teman love bird mania dari mana-mana, bisa diskusi dan tukar pendapat. Tentu juga berharap burung bisa tampil maksimal dan syukur-syukur bisa prestasi. Itu bonus lah.”

Lebih dekat dengan Heru SB Beton, silakan hubungi 0877.7544.4500

BROSUR DAN JADWAL PIALA GUNUNG JATI II, KLIK DI SINI

BROSUR MAHAKARYA BOROBUDUR, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL PIALA RAJA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: heru sb beton den baonk love bird muslim piala gunung jati ii mahakarya borobudur piala raja libas

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp