MB BEGAL, MEWAH DENGAN CIRI GAYA SUJUD

H. SUWADI & MB BEGAL

Usai Goyang Gebyar Anis Merah Klaten, Pejantan Tangguh Ini Bersiap Obok-Obok Semarang Vaganza

Sebelum jadi pejantan tangguh dengan beberapa anak, Murai batu Begal cukup disegani di medan pertarungan. Rampung mabung, Begal yang ditarik dari kandang besar langsung merebut juara di kelas utama Gebyar Anis Merah Klaten. Semarang Vaganza jadi incaran berikutnya.

“Kebetulan, pasangan betinanya juga masih belum rampung mabung, maka pejantannya saya lihat sudah lama tidak turun lapang saya bawa ke Dodiklatpur hari Minggu lalu. Di sesi awal belum mau tampil, mungkin lagi rejeki di kelas utama justru penampilannya cukup maksimal,” ujarnya kepada burungnews.

 

 

Ikuti pengalaman mengesankan H. Suwadi setelah memberikan LEMAN'S pada MB Begal. Anda juga bisa melakukannya. Jangan sampai ketinggalan jauh dengan yang lain.

 

Sebenarnya, itu belum benar-benar maksimal, karena kondisi bulu memang belum sepenuhnya kering. “Ya kalau feeling saya, penampilan maksi sudah bisa ditunjukkan pas even Semarang Vaganza 27 Januari besuk, setelah itu insya Allah turun ke Piala Kajari Surakarta, terus ada Solo Kota Budaya pada 10 Februari, kemudian Supremasi Jogja Istimewa 17 Februari, dan semoga kalau tidak ada halangan bisa berangkat ke Piala Pasundan 3 pada 7 April.”

Selain materi lagu yang begitu komplit, salah satunya nembak ala love bird “konslet” yang begitu panjang, ciri khas Begal lainnya adalah gaya tampilnya yang ngeplay atau sujud. Itu sebabnya, di saat tampil maksimal, Begal tampak begitu mewah dipantau dari luar lapang.

 

H. SUWADI & MB BEGAL. BERJODOH DENGAN SANGKAR RADJA

 

Bila Anda agak lama tak melihat penampilan Begal, itu bukan semata karena dia baru saja menjalani masa mabung. “Sudah agak lama Begal saya masukkan ke kandang. Kebetulan saya punya betina bagus dan mau jodoh, kan sayang sekali kalau Sampai jago yang begitu menawan penampilannya dengan segudang prestasi seperti Begal sampai tidak punya generasi penerus,” ujarnya.

Salah satu anakannya, kini sudah mulai menunjukkan keistimewaannya. “Masih sangat muda, saya simpan dululah. Nanti pada waktunya coba kita turunkan ke lapang juga. Tapi ya mesti sabar jangan tergesa-gesa nggantang terlalu muda. Mental tarungnya kita asah dulu pelan-pelan,” tambahnya sambil menyebutkan selain diberikan extrafooding jangkrik dan kroto, untuk pakan utamanya selalu diberikan voer Topsong baik untuk jagoan maupun breeding.

 

 

Di Gebyar Anis Merah Klaten, H. Suwadi mengaku tanpa target. “Lebih sebagai semacam buat buang birahi, karena pasangannya masih mabung kan tidak mungkin saya paksakan kawin. Makanya saya nyantai saja saat di sesi awal kurang tampil. Rupanya masih belum panas, maklum sudah cukup lama tidak tarung, jadi mungkin ada semacam kekagetan, lupa caranya tarung yang baik.”

Kini Suwadi mengaku semakin pede membawa ke Semarang. “Pertama, sudah mulai ketemu stelan yang pas. Saya mulai pakai Leman’s, rutin tiap hari satu tetes saya oleskan ke Jangkrik. Tampak lebih bugar dan bertenaga, meski kondisi cuaca saat ini kan tidak menentu. Ke dua, akses ke Semarang sekarang bisa cepat sekali, tinggal ke Kartasura, masuk tol, tak terasa sudah sampai sampai. Bebas macet.”

 

Kini mengakses burungnews.com lebih mudah dan cepat dengan download/unduh APPS burungnews di PLAY STORE (android) atau bila Anda menggunakan Apple / IOS bisa diunduh dengan membuka GOOGLE PLAY.

KATA KUNCI: h suwadi swd muri batu begal semarang vaganza juara gebyar anis meah klaten pejantan tangguh

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp