GENDON DAN MOBIL YANG DIBELI DARI HASIL TERNAK PERKUTUT

GENDON TRIJAYA BF RAJANYA PERKUTUT MOJOKERTO

Bangun Rumah dan Beli Mobil dari Ternak Perkutut, Kaum Muda Mulai Banyak yang Suka

150 indukan perkutut dimiliki Gendon Trijaya BF Mojokerto sehingga perputaran uangnya pun cukup mengiurkan. Minimal dalam sebulan ia bisa mengantongi uang 5 jutaan, dipotong biaya pakan 4 juta bisa masuk ke kantongnya. Jika beruntung, sekali dua kali ia bisa menemukan perkutut yang suaranya istimewa hingga nilai jualnya pun tinggi. 

Gendon, begitu ia biasa disapa, tidak pelit dalam berbagi ilmu breeding perkutut. Lelaki yang tinggal di Dusun Jeruk Kidul, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Mojokerto ini, bahkan mempersilahkan siapa saja untuk datang belajar cara beternak perkutut ke rumahnya.

 

 

KANDANG BREEDING TRIJAYA BF, ADA 150 INDUKAN

 

“Syarat beternak perkutut itu senang dulu, kalau tidak senang, ya tidak akan berhasil,” ucap Gendon. Gendon pun bercerita jika ada beberapa orang yang merasa punya modal lalu membikin kandang perkutut yang besar dan banyak. Tapi karena niat awalnya hanya untuk bisnis, hitung-hitungan melulu soal keuntungan, maka yang terjadi indukkannya tidak pernah menetas atau berkembang biak.

“Perkutut itu mahkluk hidup yang juga seperti manusia, ia tahu tuannya perhatian atau tidak kepadanya. Sesekali ya diajak ngobrol, ayo le ewangi aku golek rejeki,” ucap Gendon membuka rahasianya.

Perkutut menurut Gendon bisa dibedakan menjadi dua, yaitu jenis lokal dan bangkok. Dari kedua jenis itu, masih dibedakan lagi, ada yang disebut udan emas, majapahit, putih, dan cemani dll. Untuk pemula, Gendon menyarankan dimulai dengan sekitar 7-10 pasangan dulu. Dari jumlah itu bisa diisi Bangkok serta warna-warna atau jenis yang lainnya.

 

 

Membuat kandang yang berisi 7-10 pasangan indukan sedikit membutuhkan dana sekitar 10 jutaan. Itu pun pasangannya indukan berasal dari trotolan yang membutuhkan waktu beberapa lama untuk bisa bertelur. Biaya bisa membengkak jika indukan dari ring yang berkualitas atau mengambil dari keturunan trah juara.

“Saat ini yang lagi banyak dicari orang adalah yang warna-warna tertentu itu. Sementara yang Bangkok, orang biasanya membeli berdasarkan intonasi suara. Bagi pemula, suara dalam perkutut yang bagus butuh sedikit waktu untuk belajarnya.   

Gedon pemilik Trijaya BF tidak kemarin sore dalam mengeluti dunia penangkaran perkutut. Sejak 1993, ia sudah menernakkan burung yang dianggap sebagian orang bisa mendatangkan keberuntungan itu.

 

BREEDING PERKUTUT TRENNYA STABIL DARI DULU SAMPAI SEKARANG

 

Dulu di kampung tempat tinggal Gedon, banyak sekali orang yang beternak perkutut. Bahkan kampungnya sempat pula mendapatkan julukan Kampung Perkutut. Sekarang di kampung ini hanya ada sekitar 7 keluarga yang masih dengan serius menernakkan perkutut. Rata-rata kepemilikan mereka sekitar 50-70 kandang indukan.

Dari 7 orang peternak perkutut itu, hanya Gedon yang sepenuhnya mengantungkan hidupnya pada breeding perkutut. Yang lain beternak perkutut hanya sebagai pekerjaan sampingan. Dari beternak perkutut itu, Gedon mengaku kehidupan keluarganya berkecupan. Ia bisa membangun rumah, membeli mobil, dan menyekolahkan anak-anak dari hasil breeding perkutut. Bahkan dulu waktu menikah, biayanya ya dari perkutut.

Menurut Gedon, beternak perkutut itu mudah. Beternak perkutut katanya cocok bagi seorang pemula yang ingin menekuni dunia kicau mania. Yang susah justru terletak pada menghasilkan perkutut yang suaranya berkualitas.

 

JIKA BERUNTUNG BISA DAPAT ANAKKAN YANG SUARANYA BAGUS

 

Beternak perkutut kata lelaki beranak dua ini mempunyai keasyikan tersendiri. Mendengar suara perkutut membuat hatinya sangat tenang. “Beternak perkutut itu kuncinya adalah sabar, telaten, dan senang kepada burung ini,” ujarnya.

Gedon mengingatkan pecinta perkutut agar jangan pindah ke lain hati karena akibatnya bisa kurang baik. Pengalaman dirinya adalah contohnya. Gedon pernah tertarik untuk menambah penghasilan dengan beternak lovebird. Untuk biaya beternak lovebird itu ia menjual mobilnya sebagai modal. Namun, mungkin belum rejeki atau dirinya terlalu serakah, justru di lovebird ia tidak mendapatkan apa-apa selain kerugian.

Berada di pelosok pedesaan, tidak membuat Trijaya Big Farm kesulitan dalam menjual anak perkututnya. Ada saja yang datang ke rumahnya untuk membelinya, padahal dia tidak berjualan atau promosi online.

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Untuk menghasil perkutut yang bersuara bagus menurut Gedon tidak mudah. Indukan yang bersuara bagus atau juara, belum tentu menghasilkan anakkan yang bagus. Karena itu perlu disilangkan lagi dengan yang lain, begitu seterusnya sampai menemukan suara yang paling pas. Beda dengan burung lain yang bisa dimaster atau diisi burung lain. Karena itulah maka menurut Gedon yang paling penting adalah kesabaran dan ketelatenan.

Di tengah harga love bird yang anjlok, Gendon mengakui jika saat ini ada beberapa pembeli yang berasal dari kaum muda. Menurut beberapa kenalan Gedon, di lomba perkutut juga saat ini tidak didatangi kaum tua saja, kaum muda juga banyak yang mulai ikutan. Ya, mudah-mudahan saja perkutut mulai bangkit dan tren lagi. [RANTO]

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: gendon trijaya bf

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp