PROSES TRANSAKSI SUKUN DI GANTANGAN DENANYAR JOMBANG

FARUQ JAWANESE SF

Gantangan Denanyar BC Jadi Saksi Transaksi LB Sukun

Rabu, 03 Februari 2021 - PROFIL

Jombang dikenal sebagai gudangnya love bird prestasi dan bertalenta, dan Denanyar BC dikenal sebagai ajang transaksi. Minggu lalu, 31 Januari 2021, love bird Sukun milik Faruq diboyong Gazza dari Sidoarjo.

Cukup banyak pemain yang melakukan pantauan akhir di Gantangan Denanyar BC yang ada di Lapangan Desa Denanyar Jombang, sebelum memutuskan take over. Terbaru, love bird Sukun milik Faruq diboyong ke Sidoarjo, setelah menyelesaikan aksi terakhirnya di Denanyar BC.

Nama Sukun kerap jadi pembicaraan para pemain di acara perkopian di Jombang. Ini tidak lepas dari prestasinya yang gemilang. Love bird warna biru cobalt ini selain stabil di jalur podium, juga memiliki durasi ngedur dan super bocor.

Dan kualitas Sukun ini terendus oleh salah satu big boss di Sidoarjo yang rajin menyimak liputan Burungnews. Apalagi, dalam sehari Sukun bisa naik sampai 6 kali di tiga gantangan berbeda dan meraih prestasi apik. "Setiap kali mau cari gaco, saya selalu mencari tahu lewat Burungnews. Baik artikel maupun data juara. Kebetulan Sukun kok terus-terusan jadi berita utama. Iseng-iseng saya tanya mahar, ternyata dijawab mas Faruq," kata Gazza dari Intifada SF Sidoarjo yang dikenal sebagai spesialis love bird paruh putih.

Meskipun sudah mengantongi kisaran mahar, Gazza belum mau memutuskan. Ia mensyaratkan untuk melakukan pantauan di sejumlah gantangan. Dan pilihan terakhir adalah di Gantangan Denanyar BC Jombang.

Kalau sudah jodoh, tentu tidak akan kemana-mana. Ketika menjalani pantauan akhir, Sukun malah pamer durasi. Seperti biasam Sukun langsung nembak begitu digantang. Durasinya juga bukan abal-abal, paling jelek mendapat sebutan panjang 11.

SUKUN BERAKSI

Menyimak langsung kualitas lapangan Sukun, makin memantapkan Gazaa untuk melakukan take over. Karena Sukun adalah love bird berkualitas, tentu maharnya juga mahal. "Saya sudah sepakat sama mas Faruq untuk merahasiakan nilai transfernya. Pokoknya perih deh, harga sesuai kualitas," imbuh Gazza.

“Sejujurnya saya itu sangat sayang sama Sukun, karena burung ini sudah dua tahun menemani saya. Mulai dari lolohan sampai bisa seperti sekarang ini saya rawat sendiri. Sukun ini hasil ternakan saya sendiri, dan sebenarnya ingin saya jadikan maskot. Tapi karena dipaksa dan diiming-iming dengan mahar fantastis, ya sudahlah, saya relakan saja. Toh saya masih punya indukannya dan bisa nyetak lagi," bilang Faruq.

Bagi Gazza, keputusan untuk memboyong Sukun tidak berhenti di besaran mahar, tapi juga pada rahasia perawatan yang wajib ia ketahui, agar nanti tidak jadi masalah di belakang hari. "Sebenarnya yang mahal dari burung jawara itu juga terletak pada rahasia perawatannya. Kalau si pemilik tidak mau mengungkap pola perawatannya, bisa jadi masalah buat saya. Untungnya mas Faruq mau memberikan formulanya, dan siap mengawal sampai Sukun bisa beradaptasi di tempat saya," beber Gazza.

Ternyata, pola perawatan love bird Sukun relatif tidak ribet. Karena yang dikonsumsi hanya milet kiloan namun harus dicuci dan dijemur sampai kering. Pengembunan dilakukan setiap hari, mulai jam 04.30 Wib dan baru diangkat pada jam 08.00 Wib, kemudian langsung dikerodong. Untuk mandinya tidak pernah dipaksa atau disemprot, tapi cukup disediakan wadah air di lantai sangkar.

"Untuk Sukun, saya juga bilang ke mas Gazza kalau hariannya saya kasih vitamin. Saya pakai vitamin Lemans dan Quattrick yang saya beli di marketplace. Kedua vitamin itu saya oplos dan saya berikan dua tetes setiap selesai penjemuran atau sekitar jam delapan pagi. Untuk mendobrak performa, saya menambah porsi vitamin sampai lima tetes setiap mau tampil," ungkap Faruq. (ANGGA)

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: sukun love bird intifada sf jawanese love bird jombang love bird sidoarjo