PELDA CAHYONODAN AULIA, INGIN LESTARIKAN MURAI BATU ACEH

FAKTA & DATA, VIRALNYA VIDIO MURAI BATU EKOR PANJANG LOKAL AULIA BF ACEH

Jadi Penghobi Sejak 97, Tips Kandang yang Nyaman, dan Bandrol Harga Anakan

Berita tentang vidio murai batu ekor panjang lokal aceh di facebook yang kemudian dirilis jadi berita burungnews.com, ternyata mendapat perhatian yang besar. Dalam dua hari, sudah dibaca lebih dari 14 ribu orang dan masih terus berlanjut. Berikut fakta dan data selengkapnya.

Sewaktu berita ditayangkan, burungnews sudah meghubungi pihak Aulia BF lewat inbox face book, tetapi belum mendapatkan respon. Jadi sumber data sepenuhnya diambil dari postingan diface book, berikut komentar dan tanggapannya.

 

 

 

Setelah berita itu tayang, pihak Aulia BF memberikan respon yang sangat positif dan korporatif dalam membagikan data dan informasi. Kami akhirnya memutuskan untuk membuatnya jadi berita tersendiri, sebagaimana yang  kami sajikan ini.

Nama Aulia BF diambil dari nama anak ke dua dari Bapak Pelda Cahyono, pria kelahiran Jombang yang sejak tahun 1996 bertugas di Polisi Militer AD Aceh. Setahun tinggal di Aceh, Cahyono mulai menjadi penghobi dan maniak berat murai batu Aceh.

 

 

INGIN JAGA KELESTARIAN MURAI ASLI ACEH DARI KEPUNAHAN

Pada tahun 2011, burung miliknya ada yang dikirim ke orang tuanya di Jombang, dengan maksud bisa dibuat main di Jawa. Lalu dipinjam oleh rekannya dari Aceh juga, untuk diturunkan di Piala Raja di Taman Candi Prambanan, Yogyakarta.

“Tapi, nggak tahunya musibah buat saya. Burung nggak balik, uang pun nggak dikirim.” Gara-gara itu, Cahyono memilih vakum main murai.

Tahun 2018 baru pengin main lagi, tapi dibilang sama senior-senior supaya kembangin saja murai yang sudah tua, buat diambil anaknya.

Cahyono pun menuruti nasehat para senior di Aceh. “Alhamdulillah upaya merintis itu berhasil sampai sekarang.”

Cahyono mencoba mengembangkan burung-burung trah lama. Pejantannya rata-rata sudah usia 8 tahun ke atas. “Sementara ada 6 pasang, sisa burung lapangan milik saya semua.”

Cahyono punya cita-cita menjaga kelestarian murai batu aceh, termasuk yang ekor panjang, agar jangan sampai punah.

 

 

Untuk mendapatkan anakan ekor panjang sendiri, selain dari trah indukan, pada akhirnya juga akan tergantung pada rawatan.

“Murai ekor panjang bisa didapatkan di beberapa daerah di Aceh sini, tapi memang untung-untungan kalau bisa dapat.

Orang Aceh sendiri untuk kicau mania lokalnya sebenarnya tidak terlalu suka yang ekor panjang. Karena untuk lomba suara, ekor yang (terlalu) panjang dianggap mengganggu, penampilannya menjadi kurang maksimal. "Yang favorit itu ekor nanggung 17-18 cm,” jelasnya.

Pada intinya, Cahyono menggarisbawahi bila menjadi breeder adalah hanya hobi saja. Buat sampingan atau hiburan sepulang dari dinas. Bahkan, kandangnya juga dibangun di area asrama Polisi Militer POMDAM Iskandar Muda.

Cahyono mengaku kurang suka ketika banyak orang Indonesia berusaha mendapatkan burung-burung yang masuk dari negeri seberang. “Iya, sebenarnya saya pripadi kurang suka, kenapa si kok murai Singapuran (impor, red.) diungul-unggulkan, padahal dalam negri sendiri khususnya Aceh juga punya ekor panjang.”

 

WASPADA dengan produk yang logonya MIRIP, dibaca/dilafalkan dengan cara yang SAMA, tetapi BUKAN produk yang dikeluarkan TOPSONG. Lihat selengkapnya DI SINI.

 

KANDANG SEDERHANA, YANG PENTING HARUS NYAMAN

Cahyono mengaku membangun kandang pada tahun 2018 lalu kecil-kecilan dan sederhana. “Maklum, saya  sendiri masih pemula, harus belajar, lalu lokasinya di asrama, jadi memang ada keterbatasan. Meskipun begitu, kandang saya bikin senyaman mungkin buat murai. Sebab, kandang nyaman itu modal awal agar breeding kita bisa berhasil,” ungkapnya.

Kenyamanan itu didapatkan antara lain dari sirkulasi udara yang lancar, sehingga serasa segar, tidak pengap, dan panas. Kandang juga diarahkan ke arah timur, sehingga bisa selalu terpapar cahaya matahari pagi. Lantainya ditaburi pasir laut.

“Semua kawan yang datang juga bisa langsung melihat kandang kita.”

 

KANDANG AUILA BF, SEDERHANA TAPI NYAMAN BUAT BURUNG DAN TEMAN-TEMAN YANG DATANG MELIHAT

 

Anakan yang dipanen pada umur seminggu, kemudian diloloh dengan voer yang dicampur dengan kroto. Setelah makan sendiri, barulah dilepas ke konsumen.

“Alhamdulillah, jujur saja, semua anakan yang sudah bisa makan sendiri selalu habis, diambill kawan-kawan baik di Aceh sini juga dari luar Aceh, kurang-kurang kebutuhannya. Makanya ada keinginan buat mengembangkan lagi, tapi khusus murai Aceh, bukan yang dari daerah lain.”

Cahyono mengaku menjual anakannya dengan harga yang relatif terjangkau, mulai 3 – 5 juta. Khusus yang ekor 25 cm, dibandrol 5 juta. “Ya, namanya juga bantu rekan-rekan, beragam kemampuan ekonominya. Minta tolong, ya kita bantu sebisanya.”

 

Buat indukan sangat cocok, menjaga tetap sehat sekaligus menjaga produktivitas stabil. Buat campuran lolohan, anakan lebih sehat, tidak mudah mati, dan cepat bongsor. LEMAN'S, satu-satunya obat burung dengan formula + vitamin.

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia, atau hubungi 08113010789, 0822.4260.5493 (Jatim Tapalkuda), 0813.2880.0432 (Jogja dan sekitar), 0815.4846.9464 (Solo Raya dan sekitar), 0813.2799.2345 (Banyumas dan sekitar)

 

BELAJAR DAN BERBAGI PENGALAMAN

Sudah sekitar 10 bulan, Cahyono bergabung dengan APBN. Cahyono berharap mendapatkan banyak manfaat darinya. “Kita ingin ada semacam pembinaan secara teknis. Sejauh ini, meskipun tidak langsung, sudah banyak hal yang kita dapatkan. Di Grub misalnya, kita bisa saling bertukar pengalaman, berbagi informasi, jadi tahu perkembangan di luar, termasuk trendnya seperti apa.”

Cahyono juga berharap di Aceh dan sekitarnya APBN bisa segera bekerja sama dengan EO-EO yang ada agar ada kelas khusus ring APBN yang digelar rutin dan terjadwal. Dengan demikian, anakan dari kandang miliknya dan anggota APBN lainnya bisa mempertontonkan kualitas anakannya.

Sementara itu, di lingkungan kedinasan sendiri apa yang sudah ia rintis juga masuk dalam program Pembinaan Satuan Teritorial Pomdam Iskandar Muda.  “Jadi, kami membuka usaha kecil-kecilan Pengembangan Budidaya ternak murai, khususnya murai Aceh. Ada nilai ekonomi, juga ada nilai konservasi lingkungan, agar tidak punah.”

 

Pengalaman dari Suud, peternak murai sejak 2005. Buat meloloh, Twister tak perlu dicampur apa pun, piyik sehat cepat besar. Buat jago, kuat main sampai akhir penilaian, volume dan lagu bongkar. (baca SELENGKAPNYA)

Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Meskipun dia sendiri mengaku masih belajar, namun tidak keberatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman. “Dengan senang hati, siap membagikan apa yang saya ketahui dan sudah mengalami, apalagi dengan teman-teman sesama anggota. Dengan siapa pun saya senang kalau bisa saling berbagi pengetahuan dan tentu otomatis juga akan nambah saudara.”

Bagi yang ingin berbagi pengalaman, atau ingin mendapatkan informasi tentang anakannya, bisa menghubungi Pelda Cahyono di telepon/WA 082143139388.

[maltimbus, konfirmasi berita 08170251279]

 

KATA KUNCI: aulia bf breeding murai batu

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp