Karimba Wigiharto, Memantau langsung hasil tangkaran dan memasarkan produk yang berkualitas.

eSKa BIRD FARM SURABAYA

Sebulan Bisa Hasilkan 50 Trotolan, Utamamakan Kualitas

 

 

Kualitas menjadi kata kunci bagi eSKa Bird Farm untuk tetap eksis sebagai breeder murai batu papan atas level nasional. Kualitas menyangkut indukan, pakan, hingga kebersihan kandang, yang diyakini akan mempengaruhi kualitas anakan.

Begitulah prinsip yang diterapkan oleh Karimba Wigiharto atau akrab disapa Om Eska dalam mengelola breedingnya. Tak sekadar memikirkan kualitas indukan, tapi juga sampai pada kualitas pakan hingga kebersihan kandang dan lingkungannya.

“Indukan yang bagus saja belumlah cukup, harus dibarengi pula dengan kualitas pakan, kebersihan kandang, hingga kualitas perawatan yang mumpuni, barulah kita bisa berharap punya anakan yang akan bagus kelak,” ujarnya kepada burungnews.com.

 

KANDANG eSKa FARM, Kebersihan adalah kunci sukses mendapatkan trotolan berkualitas.

 

Karena tak ingin mengecewakan konsumen, maka eSKa lebih mengejar hasil yang benar-benar berkualitas, dari pada mengejar kuantitas jumlah kandang atau anakan. Anakan yang keluar dari kandang yang beralamat di Wonorejo Selatan VII nomor 75 Surabaya, benar-benar sudah melalui tahap seleksi kualitas yang ketat.

Berawal dari breeding ikan koi, Om Eska berkeinginan untuk bermain di jalur lain yaitu burung berkicau yang dikombinasikan dengan ikan Koi. “Untuk breeding murai batu saya mendapat bekal 2 pasang burung dari Indukkan Bisma dan Zulfikar pada tahun 2012,” tambahnya.

Om Eska terus berburu indukkan berkualitas trah jawara dari berbagai daerah dan sampai saat ini sudah terkumpul 60an pasang indukkan berkualitas yang menghasilkan 30-50 trotolan setiap bulannya.

eSKa Farm mempunyai beberapa indukkan trah juara. Di antaranya Bisma, Zulfikar, ABG, Napoleon, Limosine, Maestro hingga Cakra. Dari semua indukkan ABG, Napoleon dan Limosine mempunyai rate harga tertinggi sekitar 5 jutaan, sedangkan yang mau paket di bawahnya bisa mengambil dari Ring Cakra yang dipatok dengan harga 2 jutaan.

 

SANGKAR PEMBESARAN, Diisi anakkan Murai Batu berusia 6 hari hingga 1,5 bulan.

 

“Hasil breeding kami setiap bulannya yang keluar rata-rata sekitar 30 hingga 50 ekor, bahkan sebelum pindah ke tempat baru di Wonorejo pernah menghasilkan 70 ekor dan setiap trotolan.  Yang keluar kita seleksi dulu kualitasnya, hanya yang berkualitas yang kami tawarkan pada konsumen,” jelas Om Eska.

Untuk bisa memperlancar produksi breeding murai batunya berjalan baik, eSKa Farm mempercayakan kepada 5 perawat mulai dari proses seleksi calon indukan, penjodohan, perawatan indukan, hingga perawatan anakan/trotolan.

“Kami juga memperhatikan kualitas kebersihan pada managemen breeding eSKa Farm, baik itu kebersihan kandang hingga kebersihan pakan indukkan dan anakan. Makanan untuk indukan dan anakan wajib bersih dan sehat mulai dari jangkrik, kroto, dan ulat kandang,” bebernya.

eSKa Farm menempati lahan seluas 800 meter persegi dan masih proses pengembangan pembangunan kandang baru, kemungkinan kelar pertengahan tahun 2017. “Saat ini kita ada 30 kandang lama,  berikutnya akan dibangun kandang baru sekitar 66 kandang. Totalnya nanti ada 99 kandang,” tambah Om Eska.

Sesuai dengan moto dari eSKa Farm yang mengutamakan kualitas dari pada kuantitas, Om Eska membagikan kunci suksesnya berternak murai batu. “Kunci utama supaya sukses menghasikan trotolan trah juara adalah kebersihan, dengan presentase 70% kebersihan pakan dan 30%nya kebersihan kandang serta perawatan trotolan,” tutupnya.

 

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: eska farm surabaya karimba wigiharto

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp