ELYA & BODHONK. KINGKONG GUN RUNNER UP CAMPURAN IMPOR JOGJA VAGANZA

ELYA JAKAL 7.8

Ternak Finch Sejak Kelas 5 SD, Orbitkan Kingkong Gun di Jogja Vaganza

 

 

Keberhasilan Kingkong Gun meraih podium kedua kelas Campuran Impor di Jogja Vaganza tak lepas dari tangan dingin Elya Kurniawan. Merawat finch sejak kelas 5 SD, remaja yang kini duduk di kelas 3 SMA ini kini memiliki ratusan koleksi.

Dimiliki sejak awal tahun, Kingkong Gun tak berhenti mencetak prestasi. Sebelum meraih podium kedua di Jogja Vaganza, finch berjenis blackthroat ini meraih juara pertama di Pra Anniversary Canary Contest Selikoer Jogja, 5 Februari di Pendopo Taman Kuliner Jogja.

Keberhasilan Kingkong Gun meraih prestasi tak lepas dari kejelian Elya Kurniawan, penangkar dan pengorbit finch yang berhomebase di Jalan Kaliurang kilometer 7.8, Jogja. Di rumahnya, ada ratusan burung baik sanger, blackthroat, maupun siskin siap tangkar.

 

KINGKONG GUN. RUNNER UP JOGJAVAGANZA

 

Tertarik pada dunia burung sejak kecil, remaja yang kini duduk di kelas 3 SMA ini mengaku bahwa perjuangannya untuk menjadi breeder finch tidaklah mudah. Bermula dari keinginannya untuk memiliki burung peliharaan, ia harus menyisihkan uang sakunya.

“Pertama kali pelihara burung kelas 5 SD, beli kenari dere seharga 80 ribu pakai uang jajan. Buat ngawinin mesti minjem pejantan dari om,” kenangnya. Berkat keuletan dan kerja keras, kenari miliknya makin berkembang dan bertambah banyak.

Setelah berhasil menangkar kenari, ia tertantang untuk memaster kenari dengan blackthroat dan sanger. Meski sedang booming saat itu, materi burung ini sangat sulit didapat. Selain harga masih mahal, burung impor cukup rentan mati karena gagal beradaptasi.

 

ELYA KURNIAWAN. PULANG SEKOLAH LANGSUNG URUS BURUNG

 

Berawal dari ketidaktahuan, Elya mulai mencari informasi mengenai penangkaran finch melalui media sosial. “Di facebook ada beberapa orang yang berbagi informasi soal finch, di sana aku dapat banyak teman,” tuturnya.

Jatuh cinta pada burung Elder Sanger yang memiliki suara ngerol panjang dengan suara merdu dan indah, ia mulai mencoba menangkarkan burung asal Afrika ini secara otodidak. “Roll panjang sanger bikin adem, ndak bikin bosan,” selorohnya.

Berhasil menangkar Sanger secara otodidak tak membuatnya berpuas diri. Di sela-sela aktivitas sekolah, Elya mulai menangkar jenis finch lain, seperti Blackthroat, Red Siskin, Hooded Siskin, dan Yellow Bellied Siskin.

 

HASIL TANGKARAN ELYA

 

Semakin banyak finch yang dipelihara membuat rutinitas hariannya semakin bertambah. Beruntung Bodhonx, sang kakak bersedia membantu. “Bangun tidur langsung urus anakan yang lagi netas, kasih makan, bersihin kandang, baru berangkat sekolah,”.

Bodhonx, kakaknya membantu urusan penjemuran saat ia masih berada di sekolah. Pulang sekolah, Elya bertugas memberi makan burung-burung koleksinya. “Ndak sempat main. Pulang sekolah langsung urus burung, kasih makan, angin-anginkan, bersihin kandang.”

 

 

Semenjak memiliki Kingkong Gun dan Edo Tensei, aktivitasnya bertambah. Ia rutin mengikuti latber / latpres yang membuka kelas campuran impor, seperti di KMYK, Posma Sembego, dan The Queen. Perawatan Kingkong Gun termasuk simpel, cukup diangin-anginkan sambil digoda pakai jari, lalu diberi extra food sebelum lomba.

Sementara Edo Tensei harus disemprot kandangnya pakai selang sampai bersih dan berembun. Hal itu dilakukan mengingat kebiasaan blacksang ini tampil lebih maksimal ketika disemprot terlebih dulu. Penjemuran dan pemberian extra food tetap dilakukan agar ngamuk di lapangan.

Andri Botak, pemain kenari dan campuran impor ternama dari Jogja mengakui apa yang dilakukan oleh Elya pantas dicontoh oleh kawan-kawan seumurannya. “Anak ini memang hebat, ketika aku lagi mikir mau bikin ini itu, dia udah bikin. Gila ini anak,” ujarnya sambil tertawa.

 

 

ANDRI BOTAK. BERSAMA ELYA DAN BODHONX.

 

Berkat perjuangan dan kerja keras, Elya memiliki ratusan finch hasil penangkaran. Menggunakan ring Jakal KM 7.8, remaja ini telah menghasilkan berbagai finch trah murni maupun silangan. Bila anda tertarik pada dunia finch, langsung saja main ke rumahnya di Jakal KM 7.8, Ngabean Kulon, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.

Elya juga dapat ditemui di Jogja Finch Story II akan digelar di Pendopo Taman Kuliner, Condong Catur Jogja pada 23 April 2017. Selain akan menyajikan pertarungan burung papan atas, even ini akan menjadi ajang berkumpulnya para penggemar finch.

 

KATA KUNCI: elya bodhonx jakal km7.8 finch

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp