SATRIA & H.AHMAD KURNIA SF MOGA

EKA SARI FEATURING BAROMETER INDONESIA TEGAL #3

Banjir Dukungan dan Pujian, Kelas Cucak Hijau Memanas, Kacer Cinta Buta, Bukan Dia, dan Singa Lapar Berseteru

Bukan isapan jempol belaka event Eka Sari Featuring Barometer Indonesia (13/11) banjir dukungan dan pujian dari berbagai pihak. Kelas cucak hijau memanas, kacer Cinta Buta (CB), Bukan Dia (BD), dan Singa Lapar (SL) berseteru.

Dimulai tepat pukul 09.15 WIB, event yang berlokasi di halaman parkir Rita Mall Tegal berlangsung meriah. Sebelum bergulirnya laga, H. Dasmono selaku ketua panitia dan semua jajaran panitia berdo’a bersama sekaligus potong tumpeng.

“Alhamdulillah atas nikmat sehat dan rezeki yang diberikan Tuhan YME, hingga detik ini masih bisa berkontribusi bagi dunia kicaumania khususnya kota Tegal. Terima kasih kepada keluarga besar Eka Sari dan rekan-rekan atas dukungannya pada event kali ini. Mudah-mudahan gelaran bisa berjalan sesuai rencana,” ungkap H. Dasmono yang didampingi Papih Wahyu, motor Barometer Indonesia.

 

 

Bukan hanya pada kelas Murai Batu, pada kelas Cucak Hijau juga terjadi perang bintang. Burung-burung langganan juara beradu kualitas dalam satu arena, tak ayal persaingan berlangsung ketat.

Misalnya Galaxy milik H. Ahmad dari Kurni SF Moga, Pemalang. Datang bermodalkan kualitas dan optimis, H. Ahmad yang didampingi Satria, anak tercintanya, kembali merengkuh prestasi gemilang.

 

 

Galaxy tercatat meraih juara 2 kelas James Norington dan peringkat 5 kelas Elisabeth Swan yang menjadi partai utam. Prestasi ini menjadi bukti akan ketangguhan kualitasnya.

Selama ini, Galaxy hampir tiap pekannya stabil naik podium dalam event lintas EO. “Alhamdulillah masih bisa bawa pulang tropi eksklusifnya. Lombanya juga sedikit memacu adrenalin tadi, terlebih lawan kan burung-burung bagus semua dan hanya 24G,” ungkap H. Ahmad.

 

BANG YOS PEMALANG. CH BEJO MASIH TANGGUNG JAWAB

 

Seakan tak mau ketinggalan momen, Bang Yos dari Pemalang juga turut hadir dan menurunkan Bejo, cucak hijau andalannya. Burung langganan juara ini, kembali mengukuhkan dirinya sebagai burung yang stabil. Pada kelas James Norington, Bejo berhasil menempati urutan ke-3.

Kendati belum menjadi yang terbaik, kestabilan Bejo di atas gantangan patut diacungi jempol. “Bersyukur masih kebagian poin, tidak menyangka juga kelas James Norington yang menang orang Pemalang semua. Juara 1 Dollar milik Om Nasroh, peringkat 2 Galaxy, dan urutan 3 nya Bejo,” ucap Bang Yos yang dikenal luas humble dan murah senyum.

 

NASROH MANUK DONGKAL SF. LAGI MABUNG, DOLLAR MASIH ONFIRE

 

Penampilan impresif juga ditunjukkan Dollar burung cucak hijau milik Nasroh Manuk dari Dongkal SF Pemalang. Kendati dalam kondisi mabung dan bulu compang-camping, Dollar masih mampu menaklukkan lawan-lawannya.

Irama lagu, durasi kerja, volume menjadi catatan penting bagi sang pengadil lapangan. Terbukti di akhir penilaian, Dollar berhasil mendapat poin terbanyak dan berhak menjadi kampiunnya pada kelas James Norington.

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Keberhasilannya pun sontak disambut bahagia pemiliknya, hingga tropi eksklusifnya pun diciumnya. “Spot jantung rasanya Mas, kondisi mabung tapi nekad saya turunkan. Alhamdulillah kerja Dollar bikin para juri kepincut tadi,” ucp Nasroh singkat, pengusaha aksesoris burung yang sukses ini.

Masih pada kelas cucak hijau, Berag Tua milik Mr. Imam dari Grombyang SF Pemalang keluar sebagai bintang lapangan, pasca meraih hasil nyeri. Salah satunya menjadi kampiun di kelas utama.

 

TEAM GROMBYANG SF PEMALANG. CH BERAG TUA DOUBLE WINNER

 

Berag Tua gaco lawas yang memang sudah kesohor di daratan pantura. Hasil yang diraih Berag Tua juga tak lepas dari tangan dingin seorang Irun, yang dipercaya merawat baik harian dan lombanya.

“Buah ketelatenan dan kesabaran, akhirnya Berag Tua kembali mencatatkan namanya di event bergengsi seperti ini,” ungkap Irun dengan wajah sumringah.

 

ARFIS NOBITA SF TEGAL & DICKO YOGYAKARTA. KACER SINGA LAPAR &-CINTA BUTA MONCER

 

Beralih pada kelas kacer, juga berlangsung begitu sengit. Terlebih burung-burung dengan titel nasional turun kumpul satu titik. Misalnya ada Cinta Buta milik Dwi Sampit dari CKM SF Samarinda, meraih juara 1 dan 2.

Bagi para kacer mania, namanya tentu sudah tak asing lagi. Cinta Buta sudah kerap juara lintas EO dan lintas blok, hingga menyandang gelar jawara nasional.

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

Di kelas utama, Cinta Buta berhasil mengerahkan segala kemampuannya, sampai menjadi yang terbaik. Cinta Buta tidak meraihnya dengan mudah, sempat mendapat perlawanan ketat dari Bukan Dia milik H. Faisol HF BF Bumiayu dan Singa Lapar milik team Nobita SF Tegal. Akhirnya, keduanya harus puas finis di belakangnya, urutan ke-2 dan ke-3.

Bagaimana pun, Singa Lapar masih menunjukkan tajinya, penampilannya masih stabil, seiring dengan prestasi. Selain kelas utama meraih juara 3, di kelas Davy Jones juga kembali menyabet juara 3.

“Tetap disyukuri apa pun hasilnya. Kondisi Singa Lapar juga bulu tua, jadi memang performanya sedikit mengendur,” ungkap Mr. Arfis yang didampingi Ali dari Nobita SF Tegal.

 

H. FAISOL HF BF BUMIAYU. KACER BUKAN DIA STABIL

 

Secara keseluruhan, lomba berlangsung kondusif dan meriah hingga berakhir pukul 18.00 WIB. MC Rere dan Fajar juga sukses menghidupkan jalannya lomba dari awal hingga akhir.

Gelaran ini juga mendapat dukungan penuh dari Yora Yufel DMT Tegal, Pepeng 168 SF Tegal, Dede Prima SF Brebes, Baruna Sakti, Mahadewi, Chirpy, dan Coklat. Banyak yang menyebut sebagai gelaran paling fenomenal dan meriah di penghujung tahun 2022.

 

 

H. Dasmono selaku ketua panitia juga mengaku puas dengan hasilnya. “Alhamdulillah gelaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan, mulai dari pengaturan waktu, penjurian yang apa adanya tanpa melihat siapa pemiliknya. Terima kasih kicaumania semuanya yang tak bisa kami sebut satu persatu atas kehadirannya.”

H. Dasmono juga menyampaikan terimakasih kepada Barometer Indonesia dan pihak-pihak lain yang telah mendukung gelaran. “Harapan kami, hanya ingin menyuguhkan yang terbaik bagi dunia kicau mania tanah air. Mohon ma’af bilamana masih banyak kekurangannya, adapun kesempurnaan mutlak sepenuhnya milik Tuhan YME. Salam kicau mania,” tutupnya.

 

 

Jangan lupa, di belakang ini sudah menunggu event Road To Piala Walikota Pekalongan 20 Nevember, Piala Kapolda Jateng di Semarang pada 27 November, dengan juri Viking Arena yang sudah diseleksi secara ketat, kemudian Piala Pradana 2 di Klaten (4/12), di Jakarta ada Piala Betawi Rangkok bersama PBI DKI (4/12), Nona Kicau Cup 2 Magelang (18/12) dan Marmer Cup 2 Feat Barometer Jakarta (8/1). [anton kendor, maltimbus]

 

DATA JUARA EKA SARI FEAT BAROMETER INDONESIA, KLIK DI SINI

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

BROSUR PIALA KAPOLDA JATENG:

 

BROSUR PIALA PRADANA KLATEN:

 

BROSUR NONA KICAU CUP MAGELANG:

 

JAJARAN PANITIA DAN JURI YANG BERTUGAS

 

JURI-JURI BAROMETER INDONESIA

 

MC RERE & FAJAR. HIDUPKAN JALANNYA LOMBA

 

MR. DEDE PUNGGAWA PRIMA SF BREBES. DUKUNG PENUH GELARAN

 

PANITIA EKA SARI FEAT BAROMETER INDONESIA

 

TEAM NOBITA SF TEGAL. KACER SINGA LAPAR MASIH TANGGUH

 

TEAM PEPENG 168 SF & YORA YUFEL DMT TEGAL. DUKUNG PENUH GELARAN

 

 

KATA KUNCI: ekasaricup barometerindonesia

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp