EDY PLN MEMBERIKAN KOMITMENNYA MENDUKUNG PIALA PASUNDAN 3

EDY PLN PADA PRIO SUTRISNO

Saya Akan Dukung Penuh Piala Pasundan 3

Rabu 23 Januari yang lalu, Prio Sutrisno dari Bandung bersilaturahmi ke kediaman Edy PLN di Bekasi. Apa yang diobrolkan dua tokoh kicaumania penting dan berpengaruh tapi beda generasi ini?

“Silaturahmi ini sebenarnya agenda yang sudah lama sekali kami rencanakan. Karena kesibukan kami berdua, baru terealisir. Senang sekali bisa datang ke kediaman beliau, banyak sekali hal-hal baru dan inspiratif yang saya dapat dari beliau,” ujar Prio Sutrisno kepada burungnews.com.

Meski keduanya cukup akrab dan sudah sering ketemu di lapang, tetapi bisa ngobrol santai di kediaman Edy PLN jelas memberikan nuansa yang berbeda. Demikian pula materi yang diobrolkan.

 

 

BERBINCANG DI RUANG PAJANG TROPI, KEDIAMAN EDY PLN

 

“Kalau di lapang, lebih banyak ngobrol yang santai-santai saja, kalau di sini, waktunya lebih longgar, lebih fokus juga karena kami hanyaberdua. Jadi obrolan juga menyentuh hal-hal yang substansif, misal diskusi tentang dunia hobi burung berkicau saat ini, membandingkannya dengan masa-masa dulu.”

Ternyata pengalaman memang terbukti bisa mengasah insting dan pemahaman ketika melihat sesuatu. “Terbukti dengan pengalamannya yang cukup panjang, beliau banyak memberikan ide dan masukan yang sangat baru. Beliau masih sangat ingat dengan isu-isu jaman old, tetapi juga terus mengikuti perkembangan isu jaman milenial. Pertemuan yang sangat mengesankan sekali.”

 

 

Salah satu hal yang benar-benar membuat Prio merasa bangga adalah, pernyataan bahwa pak Edy PLN akan kembali memberikan dukungan penuh pada gelaran Piala Pasundan 3, yang akan digelar pada 7 April mendatang di Bandung.

“Saya selalu datang ke Piala Pasundan 1 dan 2. Besuk yang ketiga Insya Allah datang lagi. Pokoknya secara pribadi siap berikan dukungan utuh luar dalam. Seperti sebelumnya juga akan ajaklah teman-teman di keluarga besar PBI supaya bisa ikut mendukung,” ujar Edy, yang di PBI sekarang diserahi jabatan di Bidang Konservasi.

Edy memang merasa cocok dengan urusan Konservasi, karena di kediamannya juga sudah punya puluhan kandang breeding burung lokal Indonesia. Edy bahkan juga pernah menggelar lomba khusus burung-burung hasil tangkaran.

 

DI DEPAN KANDANG BREEDING. EDY BERBAGI PENGALAMAN TERNAK MURAI BATU

 

“Kalau hanya lomba dari burung yang beli sudah jadi, sudah lewatlah. Sekarang kebanggaannya ya ketika bisa lihat burung di kandang mau beranak pinak. Terus kita pelihara sampai mau berkicau, wah rasanya benar-benar sampai dalam,” ujar Pria asli Kebumen saat mengajak Prio melihat dari dekat kandang breedingnya.

Bukan berarti Edy PLN anti dengan burung-burung yang sudah jadi. “Tidak, sekarang saya juga masih ngopeni burung yang dulunya beli sudah jadi. Saya hanya ingin menyampaikan pentingnya keseimbangan. Bolehlah kita beli burung yang sudah jadi, yang mungkin asalnya tangkapan alam, tapi ya kita tidak boleh melupakan unsur pelestariannya. Saya tidak ingin hanya ngomong saja, tapi juga berpraktek langsung. Kalau sudah berpraktek langsung, termasuk juga menggelar kontes khusus burung hasil breeding, kan ngomong ke orang lain juga plong,  tidak beban.”

Kembali ke silaturahmi dengan Prio, Edy menandaskan bila dukungannya karena ia melihat even seperti Piala Pasundan memang terbukti membawa aura kebanggaan tersendiri bagi para peserta. Terlebih bagi para kicaumania di bumi Pasundan atau Jawa Barat pada umumnya. Mereka sudah merasa ikut memiliki even ini.

 

Piyikan gampang sakit, pertumbuhan tidak lancar? Berikan beberapa tetes LEMAN'S, campuran dengan lolohan. Piyik sehat dan kuat serta cepat bongsor.

 

“Lomba yang punya jiwa dan identitas yang kuat, tapi tetap menerima perbedaan dan kebersamaan. Identitas di sini bukan untuk menjadikan perbedaan sebagai konflik, tapi justru untuk saling melengkapi dan merekatkan silaturahmi di antara kicaumania. Lomba yang sudah ikonik. Piala Pasundan itu rohnya sudah dapat, karena itu saya sangat yakin pasti akan ramai. Orang tetap kangen dan bangga bisa datang ke lomba ini, apalagi kalau bisa prestasi. Karenanya, saya juga akan ajak-ajak teman-teman saya yang lain, termasuk di keluarga besar PBI, untuk mendukung gelaran ini.”

Rencananya, lomba akan menggunakan 4 lapang, dengan masing-masing lapang maksimal terisi 25 kelas/sesi. Lomba ditargetkan sudah rampung jam 17.00, karenanya akan didisain agar sudah bisa dimulai penilaian sekitar jam 09.00. “Ini  masih terus kita matangkan sebelum jadi dalam bentuk brosur. Masih sangat mungkin sesi dikurangi lagi. Kita ingin kedepankan kualitas, bukan semata kuantitas. Semoga benar-benar bisa rampung saat hari masih sore, masih terang benderang, belum gelap.”

 

 

Nah, konsep lomba yang didisain rampung sore atau sebelum maghrib ini juga salah satu yang membuat pak Edy PLN merasa cocok. “Ya lomba yang jangan sampai malam lah. Kalau kami di PBI sudah sepakat lomba harus selesai maksimal jam 18.00 WIB. Kalau pak Prio punya target rampung jam 17.00, itu yang sangat bagus. Setelah itu yang mau pulang silakan, yang masih pengin santai kangen ngobrol-ngobrol dengan teman luar kota juga tidak terburu-buru.”

KATA KUNCI: prio sutrisno edy pln breeding murai batu piala pasundan 3

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp