MB PASTOL SALDO DAN DWI SAMPIT

DWI SAMPIT KALTENG

Berbekal Nonton Vidio, Berani Bayar MB Pastol 200 Juta, Seistimewa Apa?

Kamis, 20 Mei 2021 - PROFIL

Nama Dwi Sampit dari Kalimantan Tengah belakangan ini kerap menjadi buah bibir. Dia dianggap “gila” dalam belanja burung dengan harga-harga yang fantastis. Selain beberapa ekor kacer, pak Dwi juga baru saja take over murai batu lepas trotol seharga 200 juta. Penasaran, tonton VIDIO-nya biar paham kenapa Pak Dwi bisa dibuat kepincut.

Untuk jago murai batu dengan kualitas dan prestasi istimewa, apalagi burung juga gampang tampil dan stabil, harga 200 juta sesungguhnya masih dalam batas wajar. Namun untuk burung yang baru lepas trotol dan jam terbang bisa dihitung jari, tentu ini bikin orang geleng-geleng kepala.

Bahkan si pemilik lama burung pun pada awalnya tidak percaya, ada yang “gila” hingga berani membeli burungnya seharga itu.

“Awalnya tampil di Latpres sudah bikin banyak orang kagum. Banyak yang tanya. Karena saya memang sangat sayang, benar-benar tidak ada keinginan untuk menjual, sengaja saya bandrol sampai 100 juta. Mau bilang tidak dijual kan bagaimana begitu, jadi saya menggunakan bahasa lain dengan menyebut harga yang kira-kira tidak kejangkau,” jelas Mr. Wiwid dari Jogja.

MR WIWID - WIEDZ BF JOGJA

Taktik ini awalnya memang cespleng. “Faktanya, sebagian besar yang tanya akhirnya putar balik, mundur teratur,” ungkap Mr. Wiwid menambahkan. Untuk diketahui, di rumahnya Mr. Wiwid juga punya breeding murai batu dengan nama Wiedz BF.

“Tetapi pastol yang satu ini, yang saya kasih nama Saldo, bukan dari anakan saya sendiri. Saya dapat dari orang lain.”

Pada kesempatan berikutnya, Wiwid membawa murai batu yang masih belia itu ke Kampung Ulu Cup by Robert Pantau bersama BnR di Magelang. Penampilannya ternyata makin edan, semakin banyak orang yang kepincut. Setelahnya, semakin banyak yang kemudian mencoba mengejar dan merayu.

“Di Kampung Ulu masuk juara 2 kelas utama tiket 1 juta 36-G. Ya ini hasil yang sungguh luar biasa untuk burung pastol, secara perfoma dan materi saya kira juga 11-12 lah dengan si juara 1, alias masih mampu mengimbangi. Melihat perfoma dan penampilannya, tidak ada yang mengira bila ini masih pastol.”

Beda dengan sebelumnya tampil di Latpres, Kampung Ulu Cup terhitung event nasional, turun di kelas utama tiket 1 juta. “Saya berpikir bandrol harus dinaikkan supaya jangan kebeli orang lain. Saya pun buka harga 250 juta, dengan keyakinan para kicaumania tidak akan berani membeli pastol yang baru ikut lomba dua kali dengan harga begitu tinggi.”

Banyak yang bertana soal jam terbang dan prestasi sebelumnya, memang. Wiwid pun mengaku ngomong apa adanya. “Saya jelaskan ikut lomba baru dua kali, pertama setingkat Latpres, kedua ikut lomba besar ya baru di Kampung Ulu ini. Seperti dugaan, begitu ini burung muda yang baru dicoba untuk lomba, banyak yang kemudian memilih mundur dari upaya men-take over.”

Ada satu orang yang setelah event Kampung Ulu terus menerus menghubungi ingin membeli bahkan langsung membuka harga. “Beliau langsung buka penawaran 75 juta, awalnya saya cuekin saja. Terus naik lagi jadi 100 juta, saya belum boleh, dinaikkan lagi 150 juta, itu saya juga masih mantap membalas belum boleh. Beliau kemudian menelpon langsung, bilang intinya dia meyakinkan serius ingin ambil Saldo, dia akan coba naikin lagi harga penawaran, tetapi juga minta saya turunin harga juga. Biar bisa ketemu.”

Menurut Wiwid, karena dia sudah membuka harga, artinya secara formal ada kemauan untuk menjual, maka ketika ketemu calon pembeli yang benar-benar serius, ia pun merasa wajib untuk melayani.

“Kalau saya kemudian bilang tidak dijual karena sayang, padahal saya sudah buka harga, kan ya nanti pasti dinilai mencla-mencle, itu artinya reputasi saya sebagai pemain burung, pemain murai batu, akan jatuh.”

Wiwid kembali menggarisbawahi, dia berpikir dengan buka harga sampai 250 juta, tidak akan ada yang mau mencoba membuka penawaran sampai setinggi itu. “Eh ternyata ada juga orang yang benar-benar gila, ia serius berani menawar burung saya yang saya bandrol sangat tinggi. Ya sudah, akhirnya kami pun melakukan negosiasi,” terang Wiwid yang sebelum main murai batu, mencoba main kenari terlebih dahulu, termasuk jenis Yorkshire.

Singkat cerita, akhirnya ketemulah angka deal pada nilai 200 juta. “Rinciannya, 175 juta cash, sisanya dalam bentuk tukar burung murai batu milik beliau yang dihargai 25 juta rupiah. Ini juga angka riel, tidak saya tambahi atau kurangi.”

Wiwid mengaku heran campur bingung dengan keputusan Pak Dwi Sampit. “Benar-benar tidak saya duga. Kami sebelumnya tidak saling kenal, sampai sekarang pun baru kenalan lewat HP, belum pernah ketemu langsung, tapi beliau langsung berani serius dengan harga penawaran yang paling mendekati dengan harga yang saya buka. Ternyata orang gila itu benar-benar ada, dulu saya kira orang hanya pada membesar-besarkan angka biar bombastis, ternyata memang ada yang sangat berani dan bernyali. Saya percaya banyak kicaumania berduit banyak, tapi yang bernyali tentu lebih terbatas.”

Wiwid pun akhirnya bertanya dari mana Pak Dwi sampai bisa mengetahui penampilan murai batu miliknya yang baru lepas trotol, Saldo. Padahal beliau pasti tidak ada baik saat turun di Latpres, di Kampung Ulu, sampai kemudian di KMYK.

“Beliau menjelaskan dari nonton vidio di chanelnya Lintas Hobi. Harus diakui, vidionya memang bagus, gambar jelas dan tajam, juga suaranya. Paling penting, bisa milih shoot burung yang memang benar-benar kualitas, tidak asal burung di-shoot lalu diposting.

Bagi Anda yang belum sempat nonton baik langsung di lapangan maupun melalui chanel youtube, berikut ini beberapa vidio mulai awal. Mr. Dwi mulai kepincut dengan Saldo saat menonton vidio aksi di Kampung Ulu Cup, kemudian semakin mantap setelah menonton aksi berikutnya di KMYK.

DATA JUARA KAMPUNG ULU CUP 1 MAGELANG, KLIK DI SINI

VIDIO AKSI MB PASTOL SALDO DI KAMPUNG ULU CUP:

VIDIO AKSI MB PASTOL DI KMYK:

VIDIO CERITA WIWID MELEPAS MB PASTOL SALDO 200 JUTA:

KATA KUNCI: dwi sampit murai batu pastol murai batu saldo mr wiwid wiedz bf