KELAS LOVE BIRD DI DENANYAR BC

DENANYAR BC JOMBANG

Tutup Peluang Love Bird Minor Untuk Tampil

Denanyar BC kembali mengeluarkan keputusan berani, yakni membatasi love bird minor untuk tampil. Tapi pemilik love bird minor tidak perlu gundah, karena masih diijinkan bertarung, asal turun di kelas yang sudah ditentukan. Simak detailnya.

Denanyar BC yang ada di Lapangan Pasar Desa Denanyar di Kota Jombang adalah salah satu gantangan yang jadi rujukan para pemain. Animo peserta di gantangan sangat besar. Kelas Murai Batu, Cucak Hijau, Love Bird, Kacer, dan jenis burung lainnya selalu dijubeli kontestan.

 

 

JUARA LOVE BIRD FIGHTER G 25

 

Namun, belakangan kelas love bird, khususnya P1 dan M2 mengalami penurunan, meski tidak signifikan. Salah satu penyebabnya adalah, saat launching gantangan di era Pandemi Covid 19 ini, panitia membebaskan love bird minor yang kerap menguras prestasi papan atas bebas turun di kelas non fighter.

Tentu saja banyak pemain love bird yang komplain karena menurut mereka, latbert bukanlah tempat yang tepat untuk gaco-gaco minor yang sudah berpetualang di berbagai even akbar.

 

JUARA MURAI BATU G 25

 

"Tidak perlu kita sebut nama-nama gaco hebat yang dipermasalahkan para pengorbit gaco love bird. Karena memang gaco-gaco minor itu melibas semua prestasi papan atas, dan menutup peluang gaco biasa untuk moncer di podium," kata Tomy, Ketua Denanyar BC.

Saat ini, Denanyar memang belum mendapat ijin dari Polsek Kota Jombang untuk membuka latpres apalagi even bertitel "cup". "Jangankan menggelar even cup, untuk kuota peserta saja masih dibatasi 30 peserta. Dan kita wajib mentaati demi kebaikan bersama," lanjut Tomy.

 

Hari ini belum pakai TWISTER? Segera merapat di kios-kios / agen terdekat, bila belum ada mintalah untuk menyediakan, biar Anda dan para kicau mania lainnya lebih mudah mendapatkannya. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

Poinnya, Denanyar BC ingin memberi kesempatan kepada gaco debutan untuk mengecap prestasi papan atas. Dan keputusannya adalah, melarang gaco konslet bersuara minor untuk tampil di kelas Love Bird M2 dan P1. Dua kelas ini memang menjadi destinasi gaco-gaco minor di Denanyar BC, serta gantangan lainnya.

Minggu 23 Agustus 2020, di tengah-tengah gelaran Latber Denanyar BC, MC Denanyar BC-Ndunk Irawan-diminta Tomy untuk mengumumkan, kalau mulai Minggu depan semua gaco konslet bersuara minor tidak boleh tampil di kelas P1 dan M2.

 

JUARA CUCAK HIJAU G 25

 

Namun, kalau ada gaco minor yang datang, masih diberi kesempatan untuk turun di kelas dewasa atau reguler, dan itupun hanya di gelaran tingkat Latpres atau Cup. Dan pengumuman ini disambut gembira para pemain love bird yang merumput di Denanyar BC.

Pertarungan di kelas Love Bird pada Minggu ini sangat sengit. Karena hampir semua kelas yang dibuka mencapai kuota maksimal. Di kelas Love Bird Fighter G 25 yang menjadi kelas utama Love Bird, Kartini milik Arjuna dari Duta SD Plus tampil ekstrim. Meski hanya terpantau ngekek tiga kali, gaco ini mampu melibas poin rivalnya.

 

KOMUNITAS PLECI

 

Kartini meraih podium utama diikuti Bolo Dewo yang jadi andalan Abah Pelik dari Coleke ZED BF dan Rebecca andalan Bengkong dari Dji SF. Prestasi emas ini kembali diraih Kartini saat turun di sesi kedua, Love Bird Fighter A G 30. Di kelas ini, lagi-lagi yang jadi rival berat Kartini adalah Bolodewo, Namun, Kartini masih bisa mempertahankan mahkotanya.

Di kelas Love Bird M2, Zidan dan Waskito berbagi podium utama. Zidane yang jadi andalan Rudy Tanata dari Widjoyo SF berhasi moncer di kelas M2 A, sedangkan Waskito yang diorbitkan Didit dari MBF meraih juara I di kelas M2 B.

 

JUARA KELAS KACER A

 

D laga Murai Batu, MBJ Team berhasil menguasai tangga prestasi papan atas. Dua gaco andalannya, CBR 2 milik Ady Bird dan Arjuno milik Aselik Muhammad menjadi penguasa podium satu dan dua di kelas Murai Batu G 25 yang menjadi kompetisi tertinggi untuk murai batu di gelaran Denanyar kali ini. 

Gandrung andalan Mr Berr dari Apertas BF sempat memberi perlawanan sengint, namun gaco ini hanya mampu bertengger di podium tiga. Kekalahan ini tak membuat Mr Berr putus asa, ia sekaligus membeli tiket kelas Murai Batu A dan B untuk menikmati kehebatan gacoannya.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Di dua sesi inilah, Gandrung benar-benar menunjukkan aksi terbaiknya. Diapit gaco-gaco dahsyat, penampilan Gandrung malah tambah mapan. Dengan mudah Gandrung merebut koncer A di kelas Murai Batu A dan B.

Di kelas Cucak Hijau yang dibuka tiga kelas, Cucak Hijau G-25, Cucak Hijau A G-30, dan Cucak Hijau B G-30, podium puncak terbagi untuk tiga nama berbeda. Juara I di kelas Cucak Hijau G-25 menjadi milik Jonez yang dikawal Agus dari Gentengan. Jonez mengalahkan Sahara yang dikawal Ragil dan Toji, serta Tornado andalan Bambang Resmob dari Jombang.

 

JUARA MURAI BATU A

 

Tornado mampu bangkit saat tampil di sesi kedua. Gaco yang jadi kesayangan Raihan, putra Bambang Resmob, berhasil meraih juara I mengalahkan Niki Murah, salah satu amunisi terbaik Nugroho JBC.

Niki Murah pun mampu membangakan sang majikan dengan mempersembahkan tropi juara I kepada Nugroho saat bertarung di sesi Cucak Hijau B. Di kelas ini, Niki Murah mengalahkan Chelsea andalan Ucup dari Gang Gang dan Galardo andalan Abil 201 dari 201 SF. [RAFF]

AGENDA & BROSUR LOMBA, KLIK DI SINI

 

JUARA MURAI BATU B

 

JUARA KELAS CUCAK HIJAU A

 

 

JUARA LOVE BIRD FIGHTER A

 

JUARA LOVE BIRD M2 A

 

JUARA LOVE BIRD M2 B

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

 

 

 

KATA KUNCI: denanyar bc jombang

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp