SUASANA PENJURIAN DI SOLO FAIR FACTOR

DATA JUARA SOLO FAIR FACTOR

Secara Umum Dapat Penilaian Bagus, Ini Sejumlah Kritik dan Catatannya + VIDIO

Solo Fair Factor, event pertama di blok tengah yang mencoba menerapkan penilaian terbuka, memang banyak mencuri perhatian kicaumania tanah air. Peserta pun meriah, datang dari berbagai blok  bahkan luar pulau.

Tampak Mr. Totok Rebin dari Bali, hingga perwakilan dari Sumatera (Team 76) dan Kalimantan (CKM SF Kalteng). Blok barat, timur, apalagi tengah terwakili semuanya dengan jago-jago handalnya.

 

WAWAN BRI, KAMI TUNGGU 22 MEI DI MAGETAN

 

Demikian juga dengan perwakilan duta lomba, hadir Duta Piala Danjen Kopassus, Duta Wawan BRI Cup 2, Duta RGN Magelang Vaganza, Semarang Vaganza, Radja Murai Indonesia, hingga Duta PBI Piala Pakualam. Ilyas Akbar Almadani SIP, putra Bupati Karanganyar Yuliatmono, juga Ketua DPC Golkar, juga sempat hadir dan memberikan sambutan.

Event yang dipandu MC kawakan Warjo Solo pun secara umum berlangsung lancar. Memainkan 24 sesi / kelas, dimulai tepat jam 11.00, selesai sekitar jam 17.00.

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Itok, Rimba Star, Mardi dan kawan-kawan punggawa Solo Fair Factor mengucapkan terimakasih atas dukungan semua kicaumania yang berkenan hadir dan mendukung gelaran ini. “Kami juga mohon maaf dari hati yang terdalam. Ini event pertama, kami mengakui masih ada sejumlah kekurangan, semua kami catat untuk bahan evaluasi sehingga untuk gelaran berikutnya kekurangan-kekurangan yang hari ini masih terjadi, bisa kami perbaiki. Terimakasih juga tadi kawan-kawan ada yang memberikan kritik dan masukan secara langsung,” ujar Rimba, mewaklii panitia.

Dari pantauan burungnews, dari sisi ketertiban baik saat menggantang yang tidak saling tunggu hingga untuk tetap tenang teriak, terjaga dengan baik setidaknya sampai tiga perempat jalannya lomba. Bahkan ketika hujan sempat mengguyur pun, ketertiban masih bisa dijaga dengan baik.

 

RIMBA STAR BERSAMA ILYAS AKBAR DAN ITOK

 

Menyisakan seperempat waktu jalannya lomba, ketertiban terutama dalam hal teriakan peserta memang tampak mulai mengendor. Mardi, salah satu panitia juga mengakui hal ini. “Menjelang akhir mulai mengendor penjagaannya, mulai ada teriakan, pada saat yang sama konsentrasi juri juga mulai tampak terganggu. Harus kita akui ada keputusan-keputusan yang jadi kurang presisi.”

Panitia harus menge-break jalannya lomba dua kali untuk menenangkan dan meredakan teriakan peserta. Sepanjang jalannya lomba, terpantau hanya ada satu kali complain yang cukup serius.

 

 

“Terkait penjurian, secara umum sebenarnya sudah bagus. Keputusan-keputusan terutama pada pilihan juara 1 sudah benar. PR-nya memang pada penyamaan persepsi antar juri yang masih perlu diperkuat lagi. Ingat, ini lomba tanpa korlap, semua keputusan menjadi wewenang dan tanggungjawab masing-masing juri, kami tidak bisa intervensi,” tandas Rimba Star.

Yono, salah satu kicaumania lawas dari Solo yang kini menekuni bisnis tropi, saat dimintai komentar juga mengungkapkan hal yang sama. “Sampai saa ini (hampir ¾ lomba, red.) secara umum keputusan dalam memilih juara menurut saya tidak terlalu meleset. Namun, sebagai pemain dengan pola pikir lama, saya masih kurang sreg dan merasa kurang elok kalau melihat ada bendera koncer A kok sendirian.”

 

TIAP JURI HARUS MENULISKAN AJUAN KONCER TERLEBIH DAHULU, KONCER SESUAI YANG DITULIS

 

Yono tentu menyadari, ini memang risiko ketika sistem penjurian tanpa korlap, sementara pemahaman antar juri belum sepenuhnya mendekati sama. “Apalagi ini hanya 4 juri, satu saja bendera A yang pecah ternyata bisa mengangkat jadi juara 2, sebaliknya juga melemparkannya menjadi juara 4 karena kalah tos misalnya, atau kalah dengan bendera B 3. Ya memang semua punya sisi baik dan buruknya masing-masing.”

Sementara Fauzi, mantan ketua PBI Solo yang kini membuka sekolah mastering murai batu Rumah Pedas, yang ditemui di sisi lapangan mencoba melihat dari sisi lainnya. “Pertama, ijinkan saya untuk ikut bangga, respek, dan mengucapkan selamat kepada penyelenggara karena sudah ada sebagian kicaumania Solo yang tergerak untuk membuat gebrakan baru, secara nyata melakukan kegiatan yang mengarah pada pembaruan untuk hal-hal yang lebih baik.”

 

 

Soal kekurangan yang masih melekat, Fauzi mengakui juga masih mendengar beberapa keluhan dari teman-teman. “Tapi menurut saya itu masih dalam batas sangat wajar. Sebab, ini event pertama. Lha, yang sudah bolak-balik gelar lomba juga masih tetap ada keluhan, terus saja masih ada kurangnya.”

Diakui Fauzi, memang sangat sulit atau hampir tidak mungkin membuat sesuatu yang sempurna dan memuaskan semua orang, nyaris tanpa cela. “Nomor satu, sudah ada niat baik dan itu sudah langsung dijalankan, bukan semata rencana dan angan-angan. Kekurangan tentu bisa diinventarisir, dievaluasi, dan dilakukan perbaikan sambil jalan. Saya percaya mas Itok dan kawan-kawan sudah dan akan melakukannya. Sekali lagi, selamat, dan jangan pernah mundur hanya karena keluhan dan kritik, jadikan itu sebagai tantangan dan penyemangat untuk maju.”

 

EKALIZA SMG, BERSAMA ROBERT PANTAU SIAP LANJUT DANJEN KOPASSUS

 

Terpisah, Mr. Supri Asha dan Probo, sang “manajer” Asha Team juga memberikan catatan. “Secara event, kita ucapkan selamat. Event ini sukses, peserta ramai rata-rata penuh. Beberapa kelas terutama yang kelas 120 memang masih ada satu dua gantangan yang bolong. Dari sisi penjurian, ini yang menurut kita perlu dilakukan sejumlah pembenahan, supaya juri bisa semakin padu kendati tidak sailing koordinasi.”

Dari pengamatan Mr. Supri, aspek durasi tampaknya kurang terpantau dengan baik. “Kita melihat ada burung-burung bagus yang seperti terlewat dari pantauan, sehingga terbuang. Rasanya kok sayang, melihat burung bagus tapi tidak masuk kejuaraan, padahal sangat layak setidaknya masuk 5 besar.”

 

Burung yang sebelumnya bunyi tiba-tiba MACET dan memBISU? Berikan MONCER-1 selama beberapa hari, lihat perbedaannya dalam 5-7 hari, dijamin langsung JOSS kembali.

 

Di luar teknis penjurian, keluhan yang banyak mengemuka adalah pedok yang terasa gelap, sehingga jadi “kambing hitam” ketika beberapa burung jadi kurang maksimal tampilnya. Jarak antara atap terpal dan gantungan, sepertinya terlalu pendek, kurang tinggi, sementara lampu dinilai kurang terang, cahaya kurang merata.

Di akhir lomba, Itok atas nama semua panitia dan team juri, mengucapkan terimakasih atas dukungan termasuk kritik dan masukannya. “Tentu kami punya mimpi besar Solo Fair Factor tidak hanya berhenti sampai di sini. Kami mengakui di gelaran pertama ini banyak hal yang akan kami evaluasi, baik dari sisi infrastruktur pendukung lomba, kepanitiaan, penyelenggaraan, hingga terkait penjurian. Meski lomba sudah selesai, kami masih tetap terbuka menerima semua masukan apa pun bentuknya, juga caranya. Insya Allah semua bakal kita serap dan sebisa mungkin bisa dijadikan bahan untuk melakukan perbaikan pada gelaran berikutnya.” [busro, danu, asept, maltimbus]

 

BROSUR DAN JADWAL PIALA DANJEN KOPASSUS, KLIK DI SINI

BROSUR DAN JADWAL WAWAN BRI CUP 2, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA PANGSAR SOEDIRMAN DI PRAMBANAN BC, KLIK DI SINI

BROSUR PIALA PAKUALAM YOGYAKARTA, KLIK DI SINI

 

TWISTER GOLD, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk murai batu, hwamey, anis merah, kacer oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya, termasuk untuk jenis burung pemakan serangga lainnya. Tersedia juga TWISTER SEAWEED, ANTI STRES, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

 

DATA JUARA SOLO FAIR FACTOR (beberapa galeri foto dan vidio ditampilkan setelah DATA JUARA)

 

 

 

 

 

DHE MARDI, PAKDE WARJO DAN MAS ITOK

 

JURI MENANCAPKAN KONCER DI KELAS FAIR FACTOR A

 

PESERTA APLAUS TEPUK TANGAN TIAP KALI USAI PENJURIAN

 

SUASANA TIKET 1 JUTA A

 

KOMNTAR TOTOK REBIN BALI, CACA TEAM 76, UMY ASHA, DALAM POSTINGAN BRANDY WATCH:

 

KATA KUNCI: solo fair factor itok solo rimba star mardi solo warjo solo asha solo probo solo wawan bri ekaliza semarang yono solo mas fauzi solo

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp