KAWASAN PELESTARIAN BURUNG, DIBUAT SECARA MANDIRI OLEH MASYARAKAT KULONPROGO

BUPATI CUP 1 KULONPROGO #3

Berbekal Kesadaran Warga, Siap Jadi Penyangga Pelestarian Burung Lokal

PBI, singkatan dari Pelestari Burung Indonesia, baru dibentuk di kabupaten Kulonprogo. Namun soal kesadaran dalam menjaga kelestarian burung di alam bebas, Kulonprogo tidak ketinggalan. Sejumlah kawasan khusus pelestarian dibuat oleh masyarakat.

Demikian disampaikan oleh Ir. Bambang Tri Budi, kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo dalam obrolan santai dengan burungnews.com. Ir. Bambang hadir di sela-sela lomba burung berkicau Bupati Cup 1 Kulongprogo, Minggu 19 November 2017.

Even Bupati Cup 1 Kulonprogo, yang juga menjadi Launching berdirinya PBI Cabang Kulonprogo, pelaksanaannya memang diserahkan kepada Dinas Pertanian dan Pangan. Itu sebabnya, Bambang Tri Budi pun ketiban sampur menjadi ketua Panitia.

 

 

IR BAMBANG (KIRI), KEPALA DINAS PERTANIAN & PANGAN KAB. KULONPROGO 

“Sebelum ada PBI di sini, sudah ada desa-desa di Kulonprogo yang secara mandiri menjaga kelestarian alam, khususnya menjaga habitat dan populasi burung-burung lokal. Kalau Anda berjalan-berjalan ke perbukitan menoreh untuk mengunjungi destinasi wisata sejumlah air terjun, gua, atau pemandangan bentang alam lainnya, di pinggir jalan akan menjumpai cukup banyak papan nama Kawasan Pelestarian Burung, yang intinya melarang siapa pun untuk berburu burung secara liar. Hal itu didasarkan pada Perdes yang dibuat karena kesadaran warga sendiri.”

Sekarang setelah adanya PBI, kesadaran untuk menjaga kelestarian burung lokal seharusnya lebih meningkat lagi. “Kita harapkan dari PBI ada pembinaan, sehingga kesadaran masyarakat Kulonprogo untuk menjaga kelestarian burung lokal juga semakin kuat karena dilandasi oleh pemahaman yang semakin tinggi, juga karena merasa semakin mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak, tidak sendirian lagi”

 

 

"Itu yang di alam bebas. Kulonprogo juga punya banyak potensi breeding burung berbagai jenis seperti cucak rawa, murai batu, kenari, love bird. Dengan maraknya breeding, para penghobi yang mencari burung buat lomba tidak lagi memburu burung di alam liar. Potensi ekonominya pun dilaporkan cukup besar, bahkan mungkin lebih menjanjikan ketimbang ternak dalam pengertian umum seperti sapi, kambing, ayam, dan lainnya. Akan kami pikirkan untuk mengembangkan dan membina para peternak burung abar bisa lebih cepat maju."

Apalagi, di Kulonprogo juga tinggal tokoh ternak burung yang punya kemampuan dalam menangkar burung-burung yang dikenal sulit. Itulah bapak Sri Panuju. Dengan adanya PBI, tentu beliau bisa dirangkul agar ikut serta bersama-sama memperkuat basis pelestarian.

Potensi ekonomi yang besar juga ada pada produk pendamping seperti untuk pakan burung dan aksesoris. Kulonprogo juga dikenal sebagai gudangnya kroto. Selain tangkapan alam, juga mulai dikembangkan breeding kroto, dengan beberapa di antaranya dilaporkan mulai berhasil. Demikian pula dengan kebutuhan jangkrik yang besar, yang punya potensi pula untuk dikembangkan di Kulonprogo.

Sebelumnya, dalam bincang-bincang dengan burungnews.com di sela-sela even Piala Raja, Bupati Kulonprogo Dr. Hasto yang diundang untuk menyaksikan penyerahanan SK kepengurusan PBI Cabang Kulonprogo mengungkapkan, keinginannya mengangkat burung lokal Kulonprogo, salah satunya adalah kacer, selain branjangan.

Itu sebabnya, di even Bupati Cup, kacer dibuatkan kelas khusus Adikarta Eksklusif. “Dimasukkannya kelas kacer ke kelas Adikarta Eksklusif memang dalam rangka mengapresiasi keinginan pak Bupati. Kita ikut senang karena peserta lomba ini benar-benar datang dari berbagai daerah yang bisa dikatakan mewakili Indonesia,” ujar H. Bagiya Rakhmadi, SH, ketua umum PBI Pusat yang ikut hadir dan mengawal jalannya lomba sampai rampung.

 

H. BAGIYA RAKHMADI, SH, KETUA UMUM PBI PUSAT

 

Lomba PBI perdana di Kulonprogo pun disebutkan oleh Pak Bagiya masih sebagai tahap mengenalkan. “Sebelumnya kan banyak teman-teman luar daerah belum tahu, Kulonprogo itu di mana dan seperti apa. Paling baru dengar atau baca namanya terutama terkait rencana pendirian bandara baru yang lumayan menyedot perhatian publik tanah air. Selain itu, sekarang sudah banyak sekali objek wisata alam yang dikembangkan oleh masyarakat, juga kesohor dan menasional. Lomba burung ini salah satu tujuannya ya memang itu, memperkenalkan semua potensi yang dimiliki daerah supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas di luar daerah. Peserta lomba itu kan punya banyak saudara, keluarga, teman sehobi, teman kerja, dan lainnya. Kalau di sini punya kenangan manis, ya akan cerita dan memberikan rekomendasi supaya datang ke sini.”

Potensi lainnya juga segudang dan sangat potensial menjadi destinasi wisata baru atau dikembangkan hingga bisa memajukan masyarakat Kulonprogo. Dari bidang pertanian dan pangan misalnya, di sini adalah penghasil durian, semangka, cabe, hingga kebutuhan utama beras. Kulonprogo juga punya bentang pantai yang panjang, sebagian di antaranya juga untuk tempat tinggal para nelayan. Jadi Kulonprogo selain memiliki sejumlah pantai yang indah, juga menjadi salah surga kuliner ikan laut.

Bila Anda pernah mengenal kambing PE yang berbody bongsor dan harganya berlipat-lipat dari kambing biasa, Kulonprogo adalah sentranya. “Memang sejauh ini Kulonprogo menjadi salah satu penyangga hasil pertanian yang penting khususnya pangan bagi DIY, termasuk untuk beras. Nah sekarang dalam hal kelestarian alam termasuk burung, kami juga siap menjadi penyangganya, fondasinya kan sudah ada dan cukup kuat,” imbuh Bambang.

 

ASUPAN PATEN BURUNG JUARA. BERANI COBA?

 

Setelah even perdana, sudah ada semacam rancangan agar tahun depan dibuat lagi lomba dalam sekala yang lebih besar, kemasan lebih menarik. Agar semakin banyak masyarakat luar daeah yang datang, sekaligus juga mengajak yang lain untuk sekalian berwisata.

Terkait eksekusi bidang pelestarian, PBI sendiri sudah menyusun rencana untuk melepas liarkan sejumlah burung di alam bebas yang sudah dijaga oleh masyarakat sekitar.

“Sesuai arahan pak Bupati, kami ingin melepas liarkan jenis burung kacer, tinggal mencari waktu yang tepat sesuai ketersediaan burung yang mau dilepas. Jenis burung lain seperti anis merah juga tidak menutup kemungkinan, agar jenis burung yang hidup nyaman di Kulonprogo semakin banyak lagi,” kata pak Bagiya.

Ditambahkan oleh Bagiya, burung-burung yang dilepas itu merupakan jenis burung yang dilombakan, sehingga memang punya nilai ekonomi cukup tinggi. “Ke depan, bukan berarti tidak boleh dimanfaatkan. Boleh saja tapi harus bijaksana, supaya tidak sampai punah. Tentu masyarakat dengan kearifan lokalnya bisa membuat aturan secara mandiri."

Bagiya kemudian mencontohkan dengan di Bali. Ada aturan adat yang ditaati, anakan anis merah ya menjadi milik yang punya kebun, hanya boleh dipanen sebagian saja, sisanya harus ada yang tetap dibiarkan hidup dan berkembang di alam. "Detilnya besuk bisa kita bantulah, dengan melihat pengalaman di daerah lain yang sudah berjalan.” 

Kegiatan melepasliarkan burung dari jenis anis merah dan kacer, sudah pernah dilakukan PBI di kawasan lereng gunung Merapi, kecamatan Turi. Di sini pun tidak hanya melepas, PBI juga membina masyarakat agar mau menjaganya, supaya kelak pada waktunya juga bisa mengambil manfaat dengan bijaksana.

“Seperti yang sudah dijelaskan pak Bambang tadi, di Kulonprogo harusnya lebih mudah karena Perdes-nya sudah ada, kesadaran untuk menjaga kawasan ramah burung sudah ada. Kita tunggu saja waktunya kalau burung yang mau dilepas sudah ada, kami dari PBI akan koordinasi lagi dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo," ujar Bagiya.

 

TERKAIT:

MEREKA RELA BERTARUH NYAWA KELESTARIAN BURUNG, KLIK DI SINI

 

__________

"MENANAM" SANGKAR "MENUAI" MOBIL? Bisa!

(BERSPONSOR) Memiliki sangkar, bisa berbuah mobil. Itulah kalau Anda sudah memiliki, atau ingin membli sangkar Radja. Akan ada banyak hadiah, mulai hadiah kejutan hingga undian utama sebuah mobil baru, diundi di even Piala Pasundan 2018. Insya Allah digelar di Bandung pada bulan April.

Caranya, bagi yang sudah punya tinggal mengirimkan registarsi sebagai berikut: tulis NOMOR BARCODE (atau foto barcode di bagian bawah sangkar) / NAMA DAN ALAMAT LENGKAP (atau foto KTP) / NOMOR HAND PONE, lalu kirim via SMS atau WA ke 0811.2398.666.

Memiliki sangkar Radja juga akan untung dan untung terus. Anda berkesempantan mengikuti kelas khusus dengan tiket sangat terjangkau, dan hadiahnya sangat menarik. Selain itu, juga ada kesempatan mendapatkan tambahan hadiah bila memakai sangkar Radja.

Even-even yang akan didukung oleh Radja itu jummlahnya akan semakin banya, termasuk yang berada di dekat tempat tinggal Anda. So... yang belum punya sangkar Radja bisa segera berburu. Mudah kok sekarang mendapatkannya..

 

 

BERITA LAINNYA

KATA KUNCI: ir bambang tri budi kepala dinas pertanian dan pangan kulonprogo bagiya rakhmadi sh ketua umum pbi pusat perdes kesadaran warga kulonprogo menjaga kawasan pelestarian burung

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp