KANDANG 63 BF

63 BF SUMEDANG

Cetak Love Bird Siap Lomba Kualitas Istimewa

 

 

Bagi Aan, dunia ternak bukan hal baru. Antara tahun 2010 - 2014, ia sudah sukses di dunia breeding perkutut. Kini, ia kembali menjalani breeding yaitu love bird kualitas lomba.

Di kalangan penghobi perkutut atau biasa disebut kungmania, nama Aan tidaklah asing. Kini breeding perkutut dilanjutkan oleh kakaknya, Pepeng 63 Cirebon.

Sejak tiga tahun lalu, Aan mulai merintis breeding love bird. Konsep dalam beternak perkutut kemudian ia terapkan juga di love bird. Pada dasarnya memang tidak jauh berbeda.

 

63 BF TEAM

 

Ia menggunakan sistem ternak soliter yang menempatkan masing-masing pasangan indukan dalam satu kandang. Pemilihan indukan juga harus benar-benar selektif. Indukan jantan maupun betina yang pasti harus trah juara, yang sudah jelas asal usul dan kualitasnya.

Aan sudah memposisikan sejak awal jika ia membangun ternak ini bertujuan mencetak love bird-love bird kualitas lomba. Sehingga, harus sudah jelas bobot bebet dan bibitnya.

Di kediamannya, jalan Prabu Gajah Agung 11 (dekat Bunderan Alam Sari) Sumedang, terdapat sekitar 70-an kandang. Sebagian di antaranya merupakan kandang unggulan, yang memiliki materi pasangan indukan dengan kualitas grade A atau diatas rata-ratra.

 

INDUKAN PILIHAN

 

“Dengan konsep kandang soliter seperti ini, masing-masing individu bisa kelihatan bagusnya. Dari jumlah total 70-an kandang, 50% di antaranya merupakan kandang pilihan, yang banyak menelorkan anakan dengan kualitas istimewa. Jadi memang kualitasnya sudah teruji,” jelas Aan.

Kandang-kandang unggulan tersebut, di antaranya K-6 (Batman x Ijo), K-17 (paskun x paskun), K-20 (Ijo x Olive), K-22 (Marimas x Violet), K-28 (Marimas x Marimas), K-32 (Ijo x Ijo), K-33 (Paskun x Paskun), K-35 (Ijo x Ijo), K-41 (Violet x Ijo), K-60 (Lutino x Pastel Putih), K-68 (Ijo x Pastel Putih), dan K-70 (Pastel Putih x Dakocan Ijo).

 

JONATHAN, PUTRA AAN 63 BF

 

“Awalnya berasal dari kandang 4 (Violet x Voiolet), yang kemudian berkembang. Kini, trah K-4 mengisi di beberapa kandang ungggulan, di antaranya di kandang 2, 3, 6 22, 41 dan 68,”

Masing-masing kandang memiliki harga yang berbeda sesuai kualitas tentunya. Misalnya, untuk harga 2 jutaan adalah anakan dari kandang 22 dan 33. Kandang 17 dibandrol 2,5 juta. Sedangkan kandang 68 harganya sudah 5 jutaan.

“Ini merupakan kandang-kandang tertentu, yang kualitasnya sudah jelas. Sementara untuk kandang-kandang lainnya yang kualitasnya biasa-biasa, harganya antara 500 ribuan hingga 1,5 jutaan. Usia 2 bulan anakan saat sudah bisa makan sendiri, sudah mulai dijual,” ujarnya.

 

LOGO 63 BF

 

Dalam sebulan, sekira 30-40an ekor anakan love bird yang terjual. Selain tersebar di daerah Sumedang dan sekitarnya, produk 63 BF juga banyak yang beredar di berbagai daerah lainnya, di Jawa Barat, Jabodetabek, dan Jawa Tengah. Produk 63 BF sudah banyak yang moncer di berbagai gelaran, baik di seputar Sumedang, Jawa Barat, maupun lintas blok.

Anakan kandang 17 misalnya, dikenal memiliki keistimewaan melahirkan anakan konslet dan fighter, yang sudah ditunjukkan oleh Geisha dan Ranchingeus. Kmeudian K-6 (Bos Muda), K-22 (Santa Fe, Jasmine), K-33 (Si Samson, Marsha), K-35 (Untung, Singalaga), atau K-68 (Ireng), yang anakannya dibanderol 5 juta per ekor.

 

UMO, MARKETING 63 BF

 

Aan mengaku, dirinya kesulitan untuk menyimpan anakan love bird untuk dimiliki sendiri. Ya, karena saat usia dua bulan anakan langsung diambil para pemesan. Bahkan, khusus untuk anakan dari kandang unggulan, belum menetas saja sudah banyak yang inden. “Kita malah enggak kebagian, karena konsumen lebih diutamakan,” tambah Aan.

Lebih dekat dengan Aan, silakan hubungi Umo 082315554678, 08122305581

 

KATA KUNCI: 63 bf sumedang aan

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp