ASEP SIAP PERTEMUKAN BENZ DAN YOGI DI PIALA PASUNDAN III

BENZ WIRA & YOGI PRAYOGI

Dua Sahabat yang Berseteru Ini Siap Hadir dan Bertarung di Sini

Begitu kentalnya, Benz Wira dan Yogi Prayogi sudah biasa bergurau dengan cara saling “ejek” dan “bully”. Gegara isu burung puyuh yang penuh gincu itu, membuat persahabatan itu seakan terpecah. Banyak yang menganggap ini hanya setingan. Benarkah?

Saling ejek, hingga pilihan kosa kata yang cenderung kasar, sesungguhnya dianggap hal yang sudah biasa disampaikan oleh Benz Wira, kepada siapa pun yang sudah ia anggap kenal secara dekat. Maka, komentar berbau sarkatis pun juga kerap disampaikan oleh para sahabat kepadanya.

Selama ini, saling bully antara Benz dan rekan-rekannya, sepertinya sudah dimaklumi bersama. Dianggap sesuati yang normal, niscaya, dan tidak dimasukkan ke hati. Sebagai sahabat, Yogi juga ikut menjadi salah satu buzer yang aktif mendukung gelaran Benz Wira Cup pertama, awal tahun 2018 yang lalu.Yogi kemudian hadir bahkan ikut memberikan sambutan.

 

 

 

Entah kenapa, gincu-gincu yang mewarnai diskusi soal “kelas baru” burung puyuh membuat keduanya jadi seakan terpecah. Seperti biasanya, awalnya hanya diskusi yang tidak terlalu serius. Bahan “gombalan” di media sosial saja. Isu burung puyuh pun menjadi bom dahsyat yang membuat keduanya terbelah.

Awalan “seakan” sengaja dipilih, karena sampai sekarang pun masih ada yang belum yakin bila keduanya benar-benar menyatakan “putus” sahabat. Banyak yang masih berpikir bila kasus putus persahabatan ini mungkin hanya setingan saja.

 

 

“Saya kok yakin mereka tidak benar-benar saling marah. Masih ada kecurigaan mungkin ini setingan, ya mungkin tidak ada tujuan tertentu yang serius juga. Sekadar meramaikan jagad medsos saja. Sesuatu yang sudah biasa diperankan juga kan,” ujar salah satu rekan keduanya.

Sebagian lagi percaya keduanya benar-benar putus karena pertemanan di akun facebook pun sudah hilang, sudah dihapus pertemanannya, alias “delkon” (delete account). Burungnews pun pernah menanyakan kepada Benz Wira, apa memang beneran nih “cerai”nya. Benz memang membenarkan, disertai dengan ungkapan-ungkapan spontan yang menjadi ciri khasnya.

 

PRIO SUTRISNO DAN ASEP DM. PIALA PASUNDAN AJANG SILATURAHMI SEJATI

 

Asep DM, sahabat dari keduanya pun akhirnya mencoba mengupayakan rujuk setelah berbagai upaya yang dilakukan oleh sahabat-sahabat sebelumnya bisa dibilang menemui jalan buntu. “Kita semua teman dekat, kental, biasa bergurau meskipun dengan nuansa saling bully. Salah paham itu sesungguhnya hal biasa tapi masa berlarut-larut tanpa penyelesaian. Kita yang menjadi sahabat keduanya kan ikutan kurang nyaman juga kan.”

Upaya Asep rupanya mulai menunjukkan hasil. Menurut Asep, keduanya sudah menyakan siap hadir ke Bandung pada 21 April mendatang. Keduanya siap membuktikan sebagai seorang kicaumania, datang dengan membawa burung dan menjadi peserta even ini, bukan sekadar “tukang” pembuat wacana di media sosial.

 

 

“Keduanya mungkin akan saling bertarung. Tapi yang bertarung burungnya loh, bukan orangnya. Kalau orangnya ya pasti akan saling bertemu, semacam rekonsiliasi, atau bahasa kita rujuk. Kalau di jagad politik internasional Trump dan Kim yang kerap saling perang pernyataan soal bom nuklir saja bisa bertemu, mestinya soal ‘bom’ puyuh ya lebih mudah dibereskan. Jadi Insya Allah Piala Pasundan akan ikut kebagian berkahnya, karena terbukti bisa menguatkan tali silaturahmi sesama kicaumania.”

Piala Pasundan akan  digelar pada 21 April 2019 di Lanud Sulaiman Bandung. Ini adalah gelaran ke-3, setelah yang pertama dan ke dua pun mencapai sukses. Even yang benar-benar menjadi ikonnya Jawa Barat dengan budaya Sunda-nya. Maka bisa dikatakan semua kicau mania Jawa Barat ikut merasa memiliki even ini.

 

 

Bila pada dua even sebelumnya selalu berakhir larut malam, pada even ke-3 ini dirancang agar bisa selesai jam 17.00. Prio Sutrisno, selaku penggagas dan penanggung jawab gelaran kolosal ini pun menbah lapanganya menjadi 4, namun kelas atau sesinya dikurangi menjadi 25 saja.

“Dari sekarang sudah kita sosialisasikan lomba akan dimulai jam 09.00. Insya Allah kita tidak akan nunggu-nunggu peserta. Jam 09.00 tepat dimulai, yang terlambat  risiko sendiri. Dengan hanya 25 sesi, main mulai jam 09.00, insya Allah jam 17.00 sudah bisa rampung semua, tanpa harus tergesa-gesa,” ujar owner Radja Companya, produsen sangkar ternama Radja.

Penjurian akan memakai Ronggolawe Nusantara dan Radja Garuda Nusantara (RGN). Yang terakhir ini adalah EO baru yang juga digagas oleh Prio Sutrisno. Beberapa even sudah digelar dan terbukti sukses, seperti Semarang Vaganza dan Indramayu Vaganza. RGN juga baru saja menggelar diklat juri angkatan pertama di Semarang, diikuti 64 peserta dari target semula hanya 20 peserta. [maltimbus]

 

BROSUR PIALA PASUNDAN & JADWAL, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: benz wira asep dm yogi km yogi prayogi piala pasundan iii prio sutrisno

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp