PAK ARLEN DI KAMPUNG ULU CUP 1 MGL

ARLEN BAKPIA 25

Setelah 20 Tahun Menepi, Kini Rajin Nyambangi Lomba dan Terus Berburu Jagoan

Para kicaumania milenial mungkin merasa asing dengan nama Arlen dari Bakpia 25 Yogyakarta. Bisa dimaklumi, beliau mengaku ikut lomba terakhir sudah 20 tahun yang lalu. Sudah sekitar 6 bulan rajin membeli burung, sampai terkumpul sekitar 90 ekor, mulai rajin mendatangi lomba.

Terakhir kali mengikuti lomba di Piala Raja. Waktu itu, jago anis merah milik Arlen dua atau tiga kali meraih juara 1. “Sudah 20 tahun yang lalu, saya sampai lupa nama burungnya. Kalau tak salah hatrik waktu itu,” ujarnya kepada burungnews.com di sela-sela event BnR Langit Yogyakarta Kopdar Perang Bintang (25/4).

Seminggu setelah juara, burung milik Pak Arlen hilang. “Setelah itu langsung blas tak mau urus burung lagi, hilang bak ditelan bumi,” terang Koko, salah satu kru Sornongko Pathuk, yang kini dijadikan alamat untuk burung-burung milik pak Arlen.

 

 

 

Sejak 6 bulan terakhir, Pak Arlen rupanya mulai tergugah lagi untuk merawat dan ingin ikut lomba burung. Beliau pun mulai rajin membeli burung, juga rajin nyambangi lomba-lomba di seputaran Jogja, dari mulai Latber, Latpres, hingga lomba-lomba reguler yang prestis.

Saat ini di markasnya di Sornongko Pathuk, sudah terkumpul tak kurang dari 90an ekor burung. Sebagian besar adalah burung-burung master. Ada pun jago yang dibeli untuk lomba, ada dari jenis anis merah, murai batu, dan cucak hijau.

Murai batu yang diberinya nama Santri Muda dan cucak hijau dengan nama Bakpia 25, sudah mulai dilombakan. Sementara anis merah yang disebutkan didapatkan dari Bandung dan di sana pun sudah sering juara, kondisinya belum siap.

 

Apapun problem "bunyi" pada burung Anda, dari mulai MACET sampai hanya mau tampil angot-angotan, berikan MONCER-1, tunggu beberapa hari, langsung JOSS.

 

BELAJAR DARI AWAL LAGI

20 tahun memang waktu yang cukup lama. Selama kurun waktu tersebut, Pak Arlen mengaku benar-benar tidak bersingggungan dengan urusan burung berkiau, apalagi yang berbau lomba.

“Jadi ketika sekarang mulai tergugah lagi, ya benar-benar seperti memulai dari nol lagi. Saya sudah buta dengan situasi lomba sekarang, juga sudah banyak tidak kenal lagi dengan kicaumania maupun para juri dan EO lomba. Hanya beberapa gelintir orang lama saja yang masih kenal,” imbuhnya.

 

PAK ARLEN SERIUS MEMANTAU BURUNG

 

Pak Arlen pun rajin mendatangi berbagai lomba semua level diakuinya dalam rangka “belajar” lagi. “Saya rajin datang ke lomba apakah itu Latber, Latpres, sampai yang lomba reguler karena pengin tahu dan menyelami lagi suasana lomba burung era sekarang, kebetulan era pandemi ya jadi mungkin belum sesemarak ketika waktu normal.”

Dalam beberapa bulan terakhir, setidaknya Pak Arelan merasa mulai punya gambaran jenis burung yang banyak disukai seperti apa, yang dianggap bagus dan layak juara seperti apa. “Sedikit demi sedikit juga mulai mengenal kicaumania jaman sekarang yang dulu saat saya berkecimpung belum muncul.”

 

MENIKMATI PROSES

Memulai hobi burung berkicau hingga bisa punya jago yang bisa dinikmati di rumah dan bisa diandalkan untuk lomba butuh proses. Hal ini juga disadari betul oleh Pak Arlen.

“Saya benar-benar ingin sepenuhnya menjalani dan menikmati prosesnya dari awal. Misalnya mulai dari memilih, membeli, sampai merawat dan nyeting kalau mau buat lomba. Tentu tidak bisa langsung jadi, namanya saya juga seperti orang yang baru belajar dari awal lagi.”

 

 

TWISTER ANTI STRESS, salah satu pakan burung yang disebut paling cocok untuk oleh para kicaumania yang sudah mencoba dan kemudian terus memakainya. Tersedia juga TWISTER GOLD, SEAWEED, MASTER, serta TWISTER TROTOLAN untuk meloloh pemakan serangga dan TWISTER BUBUR untuk meloloh pemakan bijian.

INGAT! Sekarang sudah tersedia kupon / vocher hadiah langsung tanpa diundi dalam kemasan semua varian TWISTER. Dapatkan ratusan hadiah menarik seperti kompor gas, kulkas, TV LCD, sepeda motor, hingga mobil baru. Berlaku sampai 31 Desember 2021.

 

Sebenarnya, bos Bakpia 25 ini bisa saja mendapatkannya secara instans atau dengan cara yang lebih  cepat. Misalnya, dengan cara membeli burung yang sudah jadi, sudah matang dan stabil, sekaligus juga menyewa perawat bahkan sampai ke urusan lombanya.

“Kalau hanya berburu juara dulu sudah sering meraihnya. Sekarang kan sudah beda masanya, saya benar-benar pengin menjalani hobi ini dengan sepenuh hati, makanya semua proses itu ingin saya jalani, rasakan, salami, dan benar-benar dinikmati. Jadi meskipun secara teknis dibantu perawat, tapi bagaimana setingan baik itu untuk harian maupun lomba pengin saya utak-atik sendiri. Di lapang belum langsung jadi ya gak papa. Saya ingin mendapatkan kepuasan bisa menampilkan burung dengan cara saya sendiri. Pokoknya jalani saja apa kata hati, sabar dan telaten.”

 

BERBURU DAN MEMOLES JAGO

Santri Muda, salah satu jago murai batu yang sudah beberapa kali diturunkan, sudah mulai tampil, meskipun belum stabil dan angina-anginan. Di event yang cukup prestis Kampung Ulu Cup Magelang, sudah bisa masuk ke-7, sementara di BnR Langit Kopdar Perang Bintang, masuk ke-4 di bawah Begal Jr, Idola, dan Matahari Sakti.

“Secara materi sebenarnya cukup bagus, hanya saja belum ketemu setingan yang pas. Belum mau tampil ngotot secara penuh dari awal sampai akhir. Masih suka ngetem, sering ada nakalnya juga. Ini bagian proses yang ingin terus saja jalani dan nikmati, menyelami karakternya, sehingga nanti bisa ketemu setelan yang pas,” ujar Arlen lagi.

 

 

Sebelum pindah tangan ke Pak Arlen, Santri Muda pernah meraih hatrik di Sragen. Di Sragen, persaingan di kelas murai batu juga termasuk ketat. Bisa sering meraih juara, artinya dasar materi dan perfomanya memang bagus.

Ada pun untuk jago cucak hijau yang diberi nama Bakpia 25, sesuai dengan brand usaha yang dikelola Pak Arlen, sudah bisa meraih juara satu di salah  satu kelas BnR Langit. “Tentu ini sangat kami syukuri, alhamdulillah penampilannya terus meningkat. Padahal itu juga belum 100 persen, saya optimis masih bisa didongkrak lagi. Mohon  doa dan dukungannya.”

 

BARU... TOPSONG PREMIUM, mengandung enzim alami serangga, burung lebih gacor, daya tahan lebih tinggi. Tersedia TOPSONG PREMIUM ANIS MERAHMURAI BATUHWAMEY (PREMIUM GOLD), LARK / BRANJANGANMINI PELETBEO.

Segera dapatkan di kios langganan Anda, buktikan perbedaannya.

 

Di luar itu, Pak Arlen yang setiap datang ke lomba juga didampingi beberapa sahabat dekatnya untuk membantu memantau burung, juga masih terus berusaha mencari jago-jago prospek lainnya.

Pak Arlen mengakui masih butuh jago-jago baru lagi. Dengan rendah hati, beliau menyebut yang dicari lebih pada burung prospek, bukan yang sudah jadi dan harga selangit. “Waduh kalau yang sudah jadi dan harga selangit belum mampu om, he he he. Itu nanti lah kalau saya sudah benar-benar paham karakter burung, sekarang kan istilahnya masih buat belajaran dulu. Tentu ada keinginan suatu saat nanti juga bisa punya jago yang benar-benar mumpuni. Semua itu perlu berproses, tidak dengan cara grusa-grusu kan.” [asept, busro, maltimbus]

 

 

KATA KUNCI: arlen 25 bakpia 25 sornangka pathuk mb santri muda kampung ulu cup 1 bnr langit

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp