BAGOES BF MEMAKAI GLODOK BAMBU

AR-RODJA BAGOES BF BANJARNEGARA

Ini Breeding Murai Batu Apa Pabrik Sebenarnya?

Jumat, 14 Desember 2018 - PROFIL

Anda mungkin sudah sering mendatangi breeding murai batu. Namun yang satu ini benar-benar terasa beda. Lokasinya saja mungkin sudah bikin keder duluan. Setelah lihat produktivitasnya, Anda kemungkinan besar bakal lebih kaget lagi.

H. Taufik mulai dikenal sebagai murai batu mania sejak jagoannya, Ar-Rodja kerap memenangkan pertarungan. Burung ndeso ini segera menjadi buah bibir, bahkan jadi rebutan banyak orang untuk bisa memilikinya. Itu beberapa tahun yang lalu.

H TAUFIK DAN ANAKAN BERBAGAI USIA, INDUKAN PILIHAN

Setelah Ar-Rodja pindah tangan, H. Taufik kembali memiliki gantinya. Stevie Wonder namanya. Burung ini pun kerap juara, baik di even-even lokal maupun di sejumlah even besar dan penting. Kini jadi andalan baru ketika H. Taufik merasa perlu menghadiri even, apalagi yang cukup jauh dan dianggap prestise.

Yakin, banyak dari para pembaca yang belum tahu persis di mana sesungguhnya tempat tinggal H. Taufik, tempat di mana ia menempatkan puluhan kandang murai batu. Bukan karena disembunyikan, tetapi tempatnya memang cukup jauh, boleh dikatakan benar-benar ndeso, jauh dari keramaian.

STEVIE WONDER, ANDALANNYA SAAT INI

Banjarnegara saja mungkin sebagian dari Anda baru mengenal namanya, belum pernah menjamahnya. Anda yang tinggal di kota besar, sangat mungkin masih menganggap Banjarnegara itu juga ndeso dan jauh. Sementara dari (kota) Banjarnegara, Anda masih harus menempuh perjalanan beberapa puluh kilometer lagi arah barat daya, tepatnya di Desa Adipasir, Kecamatan Rakit.

Bila datang dari arah barat, Anda bisa mulai dari Pasar Mandiraja, lantas belok kiri atau arah utara, kemudian sampai di Rakit ketemu pertingaan, nanti belok kanan arah timur. Bila datang dari arah timur, atau kota Banjarnegara, masuknya dari pertigaan Bendungan Mrica lalu belok kanan atau arah utara. Sampai pertigaan Tapen belok belok kiri arah barat.

Sebenarnya “hanya” sekitar 45 menit dari Banjarnegara, perjalanan juga tidak bikin jenuh karena sepanjang perjalanan mata banyak melihat bentang alam yang cukup menyejukkan.

Begitu masuk ke rumah yang secara khusus disediakan untuk menyimpan dan merawat burung, rasa penasaran pasti mulai muncul. Selain bejibun jenis burung yang digunakan untuk master, ada puluhan anakan berbagai umur. Mulai yang masih indil, umur beberapa hari sampai semingguan di inkubator, yang masih loloh basah, loloh kering, hingga yang sudah bisa terbang, bahkan yang sudah mulai dilatih.

Ada beberapa botol asupan, termasuk Super N. Seperti sering ditemui di banyak peternak atau kicaumania pada umumnya, H. Taufik rupanya juga mempercayakan Super N untuk berjaga-jaga burung sakit, bahkan juga diberikan untuk mencegah munculnya masalah kesehatan pada burung-burungnya.

VOER VIRAL, ASUPAN UTAMA UNTUK INDUKAN DAN LOLOH

Puluhan tropi juga berjajar, meski tidak terlalu rapi penataannya. Rupanya ini adalah tropi-tropi dari even-even sekelas latber, latpres, dan gelaran lokal rutin lainnya. Untuk tropi dari even besar dan prestise, disimpan di kediamannya, hanya beberapa langkah di sebelah baratnya. Ada beberapa bungkus pakan Viral di bagian meja sebelahnya.

Dengan puluhan anak yang ada di ruang depan, berapa pasang indukan yang ia miliki? “Kami punya 32 pasang. Ya, lumayanlah 17 di antaranya alhamdulillah sudah produksi rutin. 15 adalah pasangan baru menghadapi 2019 he he. Tapi ini sesungguhnya bukan jumlah yang terlalu besar. Beberapa peternak ada yang memiliki koleksi indukan atau kandang lebih besar,” ujar H. Taufik, yang kesehariannya juga sibuk mengurus pemotongan ayam.

Kami lantas diantar melihat peternakannya, yang berada di rumah terpisah, salah satunya berada di belakang melewati beberapa petak kolam. “Di sini kebanyakan memelihara bawal, dan lebih banyak menjadi pembenih,” ujarnya menjelaskan sambil berjalan ke arah kandang.

Rumah yang dikhususkan untuk kandang ternak itu dari luar tampak biasa saja. Tidak terlalu besar juga. Begitu masuk ke beranda, kami dibuat kaget lagi. Di sini juga ada puluhan anakan, tapi rata-rata sudah bisa makan sendiri. Ada yang masih di kandang ombyok, ada di kandang tumpuk/tingkat.

DI BERANDA KANDANG, JUGA ADA PULUHAN ANAKAN

Masuklah kami ke ruang kandang petak. Kru lantas membuka beberapa sekat kandang. Gila, hampir semuanya ada anakan, atau lagi mengeram. Glodoknya simpel, dari potongan satu ruas bambu/bumbung, yang dibelah sepertiga bagiannya.

“Sebenarnya kami menyediakan dua glodok, selain dari bambu, ada juga yang dari kotak. Biar dipilih sendiri. Beberapa yang kita buka tadi, kebetulan memilih di bumbung,” ujarnya.

Beberapa petak dia tidak membuka, karena baru saja bertelur, atau baru pecah telur, atau pasangan baru, yang mungkin saja takut kalau sering dilihat, apalagi oleh orang asing yang belum dikenal.

Jadi, bukan jumlah kandangnya yang total 32 (dengan 17 di antaranya yang sudah produksi) itu yang bikin kita geleng-geleng kepala. Tetapi produktivitasnya luar biasa. Kami sudah sering datang ke breeding murai batu, dengan jumlah pasang yang hampir sama. Tapi tidak melihat anakan sebanyak di tempat Bageos BF ini. Itu sebabnya, ini bukan seperti breeding pada umumnya. Mungkin sedikit berlebihan, tapi ini memang lebih menyerupai pabrik.

H TAUFIK DI DEPAN KANDANG PETAK

Bagi H. Taufik yang kini pergaulannya cukup luas di kalangan murai batu mania tanah air, bukan hal sulit untuk memasarkan anakannya. Apalagi, sebagai pelomba dengan jagoan kerap juara, H. Taufik jelas tak mau sembarangan mengisi kandangnya. “Insya Allah semua burung lapang yang sudah kita seleksi materinya secara seksama, terutama dalam hal panjang lagu, volume, dan mental bertarung.”

Mau lebih dekat dengan H. Taufik, Anda bisa terhubung melalui media facebook Ar-Rodja Bagoes BF, atau telepon WA 0878.4834.7799.

UMBARAN UNTUK JAGO LOMBA

ANAKAN DI BAGOES BF

ANAKAN DI INKUBATOR

ANAKAN MAKAN SENDIRI HINGGA BELAJAR BUNYI

KATA KUNCI: bagoes bf h taufik murai batu ar-rodja murai batu stevie wonder