PERAIH KELAS UTAMA CUCAK HIJAU BERNAMA GUSION

ANNIV TAYYO SF FEAT BONDOWOSO VAGANZA #1

CH Gusion dan MB Laser Rebut Kelas Utama, Panglima Buktikan Juara Lintas EO

Nama CH Gusion dan MB Laser, langsung melejit setelah merebut podium di kelas utama yang bandrol tiketnya 500 ribu pada gelaran Anniversary Tayyo SF feat Bondowoso Vaganza. Nyaris hatrik, kenari Panglima buktikan kalau kualitasnya kriteria semua EO.

Lomba burung berkicau tingkat Nasional yang bertajuk Anniversary Tayyo SF feat Bondowoso Vaganza pada Minggu, 22 Desember 2019 di Alun-Alun Bondowoso, berlangsung kondusif dan cukup meriah. Even garapan tim Tayyo SF yang digawangi Nova sebagai penanggung jawab, dan Indra sebagai ketua pelaksana ini, menggandeng EO Radjawali Indonesia (RI) untuk menjadi pengadil lapangan.

 

 

PANITIA ANNIV TAYYO SF FEAT BONDOWOSO VAGANZA

 

Akhir-akhir ini, EO Radjawali Indonesia khususnya di blok timur yang dikomando Bp Agus Jaksa sebagai ketua DPD RI Jatim 4, cukup gencar menggelar even akbar setelah mendapat pengakuan dari kicaumania karena penjurian yang tepat, akurat, dan transparan sesuai slogan RI. Even akbar yang akan gunakan penjurian RI awal tahun 2020, adalah Ningrat Cup 1 di Banyuwangi.

Dibuka tepat pukul 10.00 WIB dengan kelas komunitas, yang melombakan kelas sogon dan konin, cuaca nampak cukup mendukung. Cerah diselingi angin sepoy-sepoy, menambah kenyamanan berlomba di lapangan pusat kota Tape ini. Tapi setelah masuk kelas non komunitas, mendung mulai menyelimuti langit Bondowoso.

 

Lemans bisa dibeli lewat bukalapak, tokopedia atau hubungi 08113010789

 

Memasuki sesi ke 7 yang melombakan kelas LB paud Radjawali, hujan deras disertai angin kencang, menerjang Alun-Alun kota yang juga dikenal dengan monumen Gerbong Maut ini. Padahal di sesi 8, kelas utama cucak hijau tiket 500 ribu, akan digelar.

Karena cuaca tidak memungkinkan, lomba dihentikan sejenak sekitar satu jam lebih menunggu hujan mereda. “Ini faktor alam, mau dilanjut pasti akan mengganggu kinerja juri juga burung. Apalagi ini kelas utama yang sangat bergengsi di even ini,” pungkas Bp Agus Jaksa yang hadir langsung mengawal jalannya lomba.

 

DIPANDU OPICK MC GELARAN BERLANGSUNG TIDAK MEMBOSANKAN

 

Setelah hujan mulai sedikit mereda meski masih cukup membuat badan basah kuyup, lomba akhirnya dilanjut. Kelas utama cucak hijau Tayyo, siap digelar. Saat masuk sesi utama yang tiketnya berbandrol 500 ribu ini, kicaumania yang hadir, rela hujan-hujanan di luar pagar arena untuk menonton dan mengetahui siapakah jawaranya.

Pertarungan sengitpun tersaji antara gaco-gaco papan atas di kawasan Tapal Kuda ini dari awal sampai akhir penjurian. Cucak hijau Gusion yang ternyata milik Maxi Luke dari Kenbo+, keluar sebagai jawaranya setelah tampil mencolok dari puluhan kompetitornya.

 

LASER MENDOMINASI KELAS MURAI BATU

 

Menempati nomer gantangan pinggir, Gusion yang gencar mengumbar lagu roll tembak berdurasi panjang, kerap mencuri perhatian juri yang bertugas dengan volumenya yang tembus hingga luar pagar arena. Ditunjang dengan gaya ngentrok jambul hiper yang membuat badannya bergetar hebat, Gusion mendapat pengakuan koncer terlebih dulu dari penonton, mendahului keputusan juri. “Sangkar ukir itu wez yang pasti juara. Gak tau punya siapa. Awal sampai akhir kerjanya dahsyat dan stabil,” celetuk salah satu penonton di luar pagar arena.

Ternyata benar, setelah mendapat bendera nominasi, Gusion mendapat koncer A dari juri diikuti Fulkano milik MT Lawan dari Rawit BC yang menjadi juara 2. Setelah mendapat juara 1 di kelas utama, MC Opiek yang bertugas di even ini sempat menanyakan nama gaco dan milik siapa. Tapi sosok yang menurunkan Gusion, sedikit kebingungan dan sempat berfikir lama menjawab pertanyaan itu. “Namanya Alhamdulillah, punya saya sendiri. Saya dari Karanganyar Bondowoso,” seperti itu jawaban yang keluar dari yang menurunkan Gusion.

 

Jangan sampai ketinggalan sama yang lain. Segera dapatkan TWISTER di kios-kios terdekat. Coba dan buktikan kualitasnya, dan berikan respon melalui hotline 08112663908.

 

 

Setelah burungnews mencari paddock sang jawara kelas utama ini dan bertemu dengan si joki, baru Ia berterus terang kalau cucak hijau yang Ia gantung milik Maxi Luke dari Kenbo +. “Tadi saya bingung mau jawab apa. Soalnya saya cuma disuruh gantangin saja, dan diajarin cara mempersiapkan di lapangan sama Ko Maxi yang tidak bisa hadir karena sibuk jaga toko,” jawabnya polos.

Burungnews yang kebetulan kenal baik Maxi Luke, langsung konfirmasi kepada Maxi Luke lewat telfon. Dan jawaban dari sang joki, dibenarkan oleh Maxi Luke. “Namanya Gusion punya saya sendiri. Sengaja saya nyuruh gantangin, soalnya saya tidak bisa hadir langsung ke lapangan. Niatnya hanya ingin berpartisipasi saja tidak berharap bisa menang, tapi katanya kok malah tampil bagus dan juara. Saya kaget dengar kabar kalau juara di kelas utama. Jokinya saja tadi gak tau namanya, soalnya saya tidak menyangka kalau bisa raih juara,” ujar Maxi Luke lewat telfon.

 

DINASTY MASIH BERTAJI BAWA PULANG JUARA 1 DAN 2

 

Maxi Luke sengaja menurunkan Gusion, karena gacoannya yang satu ini tidak membutuhkan perhatian khusus di lapangan. Cukup full krodong saja dan diberi jangkrik 1 ekor satu sesi sebelum mau naik. Hanya dengan setingan sedehana itu, Gusion mampu tampil memukau. Di even kali ini, Gusion meraih juara 1 di kelas Tayyo, dan juara 7 di kelas Bondowoso Vaganza dari tiga kali berlaga.

Untuk peraih kelas utama di murai batu, Laser gaco andalan Rofik Kreongan Jember, akhirnya yang berhasil memboyongnya. Murai batu yang dua pekan lalu menolak ditukar dengan Toyota Innova tahun 2014 ini, mampu membungkam lawan-lawannya dengan tembakan kenari yang disambung love bird berdurasi panjang.

 

H NURUL BUKTIKAN KUALITAS PANGLIMA TIDAK PILIH PILIH EOjpg

 

Memilki volume dahsyat, Laser tampil satu titik membawakan lagu yang dominasi tembakan disertai roll burung-burung kecil sepanjang penjurian berlangsung. Sama dengan Gusion, Laser juga menarik perhatian penonton diluar pagar arena. Mendahului koncer sebelum juri menancapkan bendera, juga dilakukan penonton kepada Laser yang menempati nomer gantangan 15.

Tak hanya moncer di kelas utama, Laser juga meraih juara 1 di kelas Bondowoso Vaganza yang harga tiket 300 ribu saat menempati nomer gantangan  34. Kembali turun di kelas Jettbus tiket 200 ribu, Laser harus puas menempati juara 2 dengan bendera koncer yang sama karena kalah nomer gantangan.

 

 

Dengan prestasinya ini, Rofik mengaku semakin sayang dengan Laser. “Minggu kemarin di even Cluring Cup Banyuwangi, Laser dapat gelar terbaik. Dan sekarang masih bisa juara 1, 1, 2. Alhamdulillah, jebolan Subdenpom BC bisa bersaing di even-even skala Nasional,” ujar Rofik yang masih memiliki amunisi murai batu bernama Mantili dan Teng Serok.

Lawan yang sempat merepotkan Laser di kelas utama adalah Dinasty andalan Reza dari Elite Shama SF. Di even ini, Dinasty yang kerap bertemu Laser di arena Subdenpom BC Jember, meraih juara 2 di kelas utama dan juara 1 di kelas Maximilian.

 

FORKAM SF RAIH TIKET UTAMA KELAS KENARI LEWAT NINGRAT

 

H. Nurul yang menjabat sebagai ketua PBI Probolinggo, juga turun di gelaran ini dengan membawa 3 amunisinya, cucak hijau Hulk, dan 2 kenarinya, Panglima dan Mayor. Lewat tiga gacoannya ini, H. Nurul berhasil bawa pulang 4 tropi miniature Bus yang menjadi ikon Tayyo SF.

Tiga tropi diraih lewat aksi ciamik Panglima. Tampil ngedur membawakan lagu standart cengkok dengan durasi panjang dan volume tambus, Panglima mampu mencuri perhatian juri setiap turun berlaga. Dari 3 sesi yang dilakoni, tak sekalipun Panglima yang menjadi gaco andalan H. Nurul dari Mariyuana SF ini  menelan kekalahan. Meraih juara 2 di sesi  Maximillian, Panglima akhirnya menyapu bersih juara 1 di sesi Radjawali A dan sesi Radjawali B.

 

KELAS LOVE BIRD MASIH JADI PENYUMBANG PESERTA TERBANYAK

 

Dengan prestasi ini, Panglima membuktikan kalau kualitasnya masuk disemua pakem penjurian lintas EO. “Untuk prestasi Panglima, Alhamdulillah sudah tidak terhitung lagi. Even-even besar dengan EO yang berbeda, sudah berhasil dikoleksi. Kemarin Panglima juara 2 dan 3 di Arya Wiraraja garapan PBI Lumajang. Alhamdulillah meskipun digeber tiap Minggu, Panglima masih mampu tampil stabil,” kata H. Nurul yang memiliki hajat pada Juni 2020 bersama PBI Probolinggo.

Satu tropi lagi disumbangkan oleh gaco H. Nurul yang bernama kenari Mayor di kelas Maximillian dengan merebut juara 3. Untuk cucak hijau Hulk, di kesempatan ini hanya mampu bawa pulang juara 6 dua kali. Gencarnya H. Nurul membawa gacoannya berlaga setiap pekan, untuk persiapan turun di even Jogja Istimewa pada 16 Februari 2020 mendatang.

 

Yang di desa, di kota. Yang ikut lomba atau sekadar didengar suaranya di rumah. Dari generasi ke generasi sudah memakai TOPSONG.

 

Gaco yang berhasil menggagalkan Panglima hattrik, adalah Ningrat andalan Edi Calderon dari Forkam SF Jember saat bersua di sesi Maximillian. Memiliki durasi panjang, kerajinan yang nyaris tanpa jeda, lagu cengkok tajam dan gaya gela-gelo, Ningrat membuat juri berfikir keras untuk membandingkannya dengan Panglima.

Menempati gantangan berdampingan dengan Panglima, juri terpaksa memecah koncer A dan B karena ke dua kenari ini nyaris imbang dari segala aspek. Tapi pada akhirnya, Ningrat yang berhasil menempati podium puncak setelah unggul 1 bendera A.

“Gak nyangka tadi di kelas utama, Ningrat tampil sangat maksimal. Mungkin karena gaco sebelahnya yang juga berkualitas. Jadi kerjanya bisa mengimbangi,” jelas Edi Calderon yang membidik even Godong Ijo feat KHI Jember pada 12 Januari 2020 mendatang.

AGENDA LOMBA, KLIK DI SINI

 

 

KATA KUNCI: anniv tayyo sf feat bondowoso vaganza ch gusion mb laser panglima

MINGGU INI

AGENDA TERDEKAT

Developed by JogjaCamp