AGUNG DTT SAAT MASIH MAIN LOVE BIRD, DAN BREEDING KENARI SAAT INI

AGUNG DTT MLATI, SLEMAN

Bertahun-Tahun Lomba Tak Pernah Juara, Tetap Enjoy Tanpa Baper

Sabtu, 28 Maret 2020 - BREEDING

Datang ke lomba burung, sebagian yakin dengan kualitas burungnya, berharap bisa juara. Ketika meleset, akan kecewa. Hal beda ditunjukkan Agung DTT Mlati, bertahun-tahun tak pernah poin, tetap hepi tanpa baper. Kini sukses jadi breeder kenari BB X SF.

Sekitar tiga tahun yang lalu, Agung memulainya dengan menurunkan love bird. Itu berjalan sampai dua tahun. “Setelah lomba love bird mulai sepi, harga pasaran juga mulai anjlog, saya lantas beralih ke kenari.”

AGUNG DAN KENARI, MASIH TETAP RAJIN KE LOMBA

Agung mengaku membeli jago-jago kenari yang menurutnya bagus dan berkualitas. “Jadi secara ukuran saya, itu kenari belinya sudah cukup mahal.”

Lalu apa hasilnya saat dibawa ke lomba?

“Sejak main love bird sampai kenari sekarang, hasil terbaik juara 4. Selebihnya paling mentok dapat bendera apresiasi, he he he.”

Meskipun begitu, Agung berusaha selalu berpikir positif. “Tidak mau menambah beban pikiran dengan hal-hal negatif. Kalau kalah, berarti yang lain lebih bagus. Ke lomba, lebih buat ketemu banyak teman, saling ngobrol, tukar pendapat, bisa belajar sama yang lebih senior dan lebih pinter. Walaupun burung tidak menang, di gantangan juga ada harapan ada suka burung saya sehingga pengin membelinya.”

Dengan begitu, selama terjun hobi burung, Agung mengaku hatinya selalu diliputi rasa gembira. “Saya mencoba menjadikan burung ini sebagai hobi, jadi bagaimana caranya dengan memelihara burung dan segala aktivitasnya, mulai merawat sampai datang ke gantangan, membuat saya harus lebih bahagia lagi. Apa pun yang terjadi, apa pun hasil akhirnya.”

AGUNG MELOLOH ANAKAN, DAN YANG SUDAH BELAJAR NGRIWIK

Begitu pun setelah terjun kenari. “Karena beli bahannya sudah cukup mahal, terus di lomba juga tidak menang, tentu kalau mau saya jual lagi dengan mengandalkan hasil di lapangan, harganya jatuh kan. Maka saya akhirnya memutuskan beli betina buat dibreeding saja. Siapa tahu ada hasil dari ini.”

Ia memutuskan menyilangkan jenis Belgian Bossu (BB) x Scoth Fancy (SF). “Karena kalau saya bikin F1, F2, kan sudah banyak sementara untuk jenis BB dan SF kan di Indonesia masih jarang.”

Keputusan yang terbukti tepat. Kini Agung semakin menikmati kesehariannya di rumah. Anakan kenarinya laris manis. Tidak hanya diambil rekan-rekannya di Jogja saja, tapi juga sampai jauh ke luar kota, seperti Blitar di Jawa Timur.

Agung mengaku melepas anakannya setelah lepas loloh atau makan sendiri. “Harga jual piyik kisaran 600 ribu rupiah, umur sekitar 30 hari setelah bisa makan sendiri. Saya memasarkan lewat FB dan IG.”

ANAKAN KENARI DARI AGUNG TT, LARIS SAMPAI JAUH LUAR KOTA

Menurut Agung, hasil dari jualan anak kenarinya, lebih lumayan daripada mencoba jual beli burung di gantangan. “Ya semua itu ada hikmahnya. Sampai sekarang, saya tetap berusaha rajin datang ke gantangan. Karena itu memang salah satu jalan saya bisa seperti sekarang, dan itu juga cara kita terus menjaga silaturahmi. Semoga wabah corona yang saat ini melanda segera berakhir, segera normal lagi, sehingga kita bersama-sama juga bisa kembali melanjutkan hobi.”

Nah, yang ingin kenal lebih dekat dengan Agung DTT, bisa menghubunginya melalu HP/WA di 0822-2565-3000. [maltimbus]

DI ANTARA KESIBUKANNYA, TETAP MERAWAT BREEDING

KATA KUNCI: agung dtt mlati breeding kenari