BnR LINE, LEBIH TERTIB & RAPI, TIDAK ADA SALING TUNGGU

12 TAHUN BnR BERKIPRAH (13 DESEMBER 2007 – 13 DESEMBER 2019), #2

Beragam Inovasinya Diterima Kicaumania dan Banyak Dipakai di Tempat Lain

Jumat, 13 Desember 2019 - PROFIL

Hari ini (13/12) BnR Indonesia tepat berusia 12 Tahun. Tanggal hari jadi ditentukan saat berlangsung gelaran lomba perdana bekerjasama dengan PBI pada tahun 2007 yang lalu. Beragam inovasi yang dihasilkan, saat ini banyak dipakai di tempat lain.

Beberapa waktu yang lalu, Bang Boy membagian video yang berisi cerita tentang perjalanan 12 tahun BnR Indonesia. Untuk memperkaya tulisan, burungnews juga melakukan wawancara dengan Bang Boy melalui whatsapp.

Banyak hal yang sudah dilakukan dan dihasilkan oleh BnR Indonesia selama kurun waktu itu. Selain menjadi salah satu “penghasil” SDM juri dan pengelola lomba terbesar di tanah air sebagaimana sudah ditulis di artikel bagian pertama, BnR Indonesia juga menelorkan cukup banyak inovasi yang kemudian dipakai bahkan juga menjadi “standar” di banyak EO lain.

BACA: Eks BnR Sukses di Tempat Lain, Bang Boy Ikut Bangga

Inovasi paling awal ketika sudah memiliki dan mendidik para juri sendiri, adalah menggubah “pakem” ala BnR. “Saya harus jujur bila pakem awal penilaian itu mengadopsi dari PBI, seperti juga yang dilakukan oleh sejumlah EO independen yang sudah ada lebih dahulu dari BnR.”

Menurut Bang Boy,  PBI memang harus kita akui sebagai organisasi pertama yang sudah membuat pakem dan segala hal aturan lomba burung. “Jadi semua itu yang kemudian coba diadopsi,  lalu dimodifikasi atau dilakukan pengembangan dengan maksud agar bisa lebih baik,” imbuh Bang Boy.

Inovasi yang dimaksud adalah sistem nominasi terbuka yang ditandai dengan bendera nominasi. “Ini kan karena kita pengin lebih transparan. Konsekuensinya, memang menjadi lebih lama. Alhamdulillah, sampai sekarang masih tetap kita pakai, bahkan kemudian banyak EO lain yang juga melakukan hal yang sama. Saya malah senang karena pertanda hal itu bisa diterima oleh banyak kicaumania.”

Masih terkait pakem, Bang Boy juga berhasil mengubah “mindset’ terutama para murai mania di Sumatera. “Dulu yang namanya Sumatera kan memang menjadi ibu kota-nya murai batu dan kacer. Nah, sebagian orang Sumatera itu menganggap murai batu kalau sudah keluar tembakan lagu cililin itu sudah sangat hebat dan layak jadi juara.”

Perlahan, Bang Boy pun menyebarkan virus kalau lagu hanya cililin itu monoton, kurang indah, kurang merdu, harus dilengkapi dengan variasi lagu kecilan lainnya. Setelah materi isiannya semakin kaya, cara membawakannya juga mesti indah, bagaimana perpindahan lagunya, panjang pendeknya, terus cara berhenti menjelang jeda juga enak dan halus, tidak patah. “Semacam itu kira-kira. Alhamdulillah sekarang sudah pada ngerti dan mengikuti pakem yang kita bikin.”

Inovasi yang pada awalnya cukup kontroversial adalah pemakaian sangkar yang diseragamkan pada event atau kelas tertentu. “Kita dituduh terlalu mengedepankan bisnis. Sampai sekarang, tuduhan semacam itu secara sporadis juga masih sering bermunculan, apalagi jaman medsos yang memungkinkan tiap orang bisa ngomong apa saja dan cepat menyebar secara luas.”

Boy mengakui soal sangkar seragam yang memakai produk BnR, memang ada unsur bisnisnya. Demikian juga dengan produk pendukung lainnya. “Ya ini memang tidak bisa dipungkiri, kita sejak awal juga sudah mengakuinya. Tapi bagaimana pun ini juga harus diakui punya peran penting dalam hal ikut menjaga fairplay, meski bukan satu-satunya. Toh sampai sekarang inovasi sangkar seragam atau wajib masih berjalan, pertanda masih bisa diterima oleh sebagian besar kicaumannia, bahkan juga terbukti sudah diikuti oleh banyak EO yang lain kan.”

Berikutnya, BnR mulai memperkenalkan gantangan 36 atau 36-G, dan yang paling akhir adalah 25-G. Dua model ini pun sekarang seperti jadi trend baru kemasan lomba burung di tanah air.

Inovasi yang masih cukup baru dan diperkenalkan pada gelaran BnR Award tahun lalu, adalah BnR Line. Ini dimaksudkan agar para calon peserta tidak saling tunggu. BnR Line menjadi batas akhir para calon peserta masih boleh memakai kerodong, begitu melewati garis itu kerodong harus sudah di lepas.

“Kalau kerodong sudah dilepas, mau tidak mau burung harus langsung digantang kan. Ternyata, BnR Line juga membuat proses penggantangan jadi terlihat lebih tertib dan rapi. Tidak terlihat acak-acakan atau berantakan. Sekarang beberapa event juga sudah merasakan bila sistem ini cukup efektif menghilangkan tradisi saling tunggu di bawah gantangan yang sungguh itu sangat buang-buang waktu, membuat pelaksanaan lomba jadi molor-molor tak karuan.”

Pada akhirnya, Bang Boy mengucapkan terimakasih kepada semua kicaumania yang telah berkenan menerima keberadaan BnR dengan segala kelebihan dan kelemahannya. "Saya juga mempersilakan kepada teman-teman EO kalau memang dirasa bermanfaat, untuk memakai temuan atau inovasi atau karya BnR Indonesia. Semua temuan itu terbuka untuk dimanfaatkan siapa pun, karena memang didedikasikan untuk semua kicaumania tanah air, tidak perlu ribet mengajukan ijin dahulu apalagi harus membayar royalti. Bisa dipakai langsung, gratis. Tak lupa terimakasih juga kepada semua pihak yang menyampaikan rasa cinta kepada BnR Indonesia dengan cara memberikan kritikan, masukan, atau cara-cara lain yang khas, termasuk yang suka nyinyir." [maltimbus]

BROSUR BnR AWARD, KLIK DI SINI

BROSUR AKARATU CUP KLATEN, KLIK DI SINI

BROSUR HITAM PUTIH CUP SOLO, KLIK DI SINI

BROSUR PRAHARA BUMI KARTINI PATI, KLIK DI SINI

KATA KUNCI: bnr award bang boy 12 tahun bnr 13 desember anniversary bnr nominasi terbuka bendera nominasi sangkar seragam sangkar wajib bnr line pakem bnr